You are on page 1of 25

KETUBAN PECAH DINI

Disusun oleh : Ghina Sofiana Lestari

Pembimbing : dr. Bogie Prabowo, Sp.OG


Laporan kasus
• Identitas
• Nama : Ny. R
• Umur : 38 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Bendungan, Pangenan kab. Cirebon
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Agama : Islam
• Pendidikan terakhir: SD
• Status Pernikahan : Sudah Menikah
• Tanggal Pemeriksaan : 3 Juni 2018
• Anamnesis
• Keluhan Utama : keluar air-air dari jalan lahir
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled Kabupaten
Cirebon pada tanggal 3 Juni 2018 pukul 22.25 WIB kiriman dari
puskesmas pangenan, G3P1A1 merasa hamil cukup bulan
dengan keluhan keluar air-air sejak pukul 14.30 WIB. Keluar
air-air dirasakan secara tiba-tiba dan mengaku keluar air
banyak hingga hampir membasahi tempat tidurnya. Keluar air-
air berwarna putih jernih dan tidak berbau. Keluar air-air tidak
disertai keluar lendir dan darah. Selain itu pasien juga merasa
mules sejak jam 20.00 dan pasien mengaku gerakan janin
masih aktif dalam satu jam gerakan janin minimal gerak satu
kali. Keluhan ini tidak disertai dengan demam.
• Pasien mengaku selama kehamilan tidak pernah
mengalami keluhan keputihan, tekanan darah tinggi,
mual, dan muntah. Selama kehamilan pasien melakukan
pemeriksaan ANC rutin sebulan sekali pada bidan
ataupun ke puskesmas. Pasien juga mengaku pernah
melakukan pemeriksaan USG sebanyak 1 kali di
puskesmas saat usia kehamilan 6 bulan. Pasien juga
mendapat 2 kali vaksin TT. BAB (+), BAK (+) seperti
biasa. Karena keluhan tersebut, pasien memeriksakan diri
ke PKM lalu dirujuk ke RSUD Waled.
Riwayat Penyakit Ibu :
• Riwayat Penyakit Jantung: disangkal
• Riwayat Penyakit Hepar : disangkal
• Riwayat Penyakit Ginjal : disangkal
• Riwayat Penyakit Paru : disangkal
• Riwayat Penyakit DM : disangkal
• Riwayat Penyakit Hipertensi: disangkal
• Riwayat Operasi : disangkal
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Keluhan serupa disangkal
• Riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus,
asma disangkal
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Hipertensi dalam Keluarga : disangkal
• Riwayat Diabetes Melitus dalam Keluarga : disangkal
• Riwayat Penyakit Jantung dalam Keluarga : disangkal
• Riwayat menstruasi
• Menarche : 12 tahun
• Siklus Haid : Teratur
• Panjang Siklus : 28 hari
• Lama : 7 hari
• Dismenorhea : tidak ada
• Banyak : 2 – 3 pembalut/hari
• HPHT : 27 Agustus 2017
• HPL : 3 Juni 2018
• Riwayat kontrasepsi
• Pasien mengaku tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi
• Riwayat Pernikahan
• Pasien telah menikah ± 19 tahun, dan ini merupakan
pernikahan pertamanya.
• Riwayat obstetri
• P1 : seorang anak perempuan, hidup, lahir spontan,
ditolong bidan dengan BBL 2600 gram, cukup bulan,
sekarang berusia 18 tahun.
• A1 : keguguran usia kehamilan 3 bulan, dikuretase di
RSUD Waled
• Riwayat ANC
• Pemeriksaan kehamilan rutin dilakukan sebanyak satu
bulan sekali di puskesmas setempat maupun di bidan.
• Riwayat imunisasi TT pada kehamilan ini sudah di
dapatkan sebanyak 2x di PKM
• Pasien juga mengaku sudah 1x di USG di Puskesmas
pada usia kehamilan 6 bulan.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum: tampak sakit sedang
• Kesadaran : composmentis
• Tinggi badan : 160 cm
• Berat badan : 65 kg
• Tanda-tanda vital : T : 120/100 mmHg

• R : 20 x/menit
• P : 88 x/menit

• S : 36,7 ° C
• Status Generalis
• Kepala : normocephal, rambut berwarna hitam dan
tidak mudah rontok
• Mata : simetris, ca -/-, sl -/-
• Hidung : deviasi (-) sekret (-) darah (-)
• Telinga : simetris, darah (-) sekret (-)
• Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-), karies (-)
gusi berdarah (-)
• Leher : KGB membesar (-), JVP meningkat (-)
• Thorak : Pulmo : VBS +/+ Rh -/- Wh -/-
• Cor : BJ I = BJ II reguler, M(-), G(-)
• Abdomen : cembung, BU (+), nyeri tekan (-),
striae (+), jejas (-)
• Ekstremitas : akral hangat (+), , refleks patela
(+/+), CRT < 2detik, edema (- )
• Status Obstetrikus
Pemeriksaan fisik luar :
• TFU : 33 cm
• DJJ: 143 x/menit, reguler
• His : 1x20”x10’
• Palpasi :
• Leopold I : teraba bagian bulat lunak, TFU : 33 cm
• Leopold II : teraba bagian-bagian kecil di kiri dan teraba bagian keras,
memanjang seperti papan di bagian kanan
• Leopold III : teraba bagian keras melenting seperti kepala
• Leopold IV: bagian terbawah janin sudah masuk PAP (divergen)

• Pemeriksaan fisik dalam :


• Vulva/Vagina : tidak ada kelainan
• VT : portio : tebal lunak, posisi anterior,
pembukaan 3 cm, kepala di hodge II, ketuban (-).
• Lakmus : Positif (+)
• Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan Darah Rutin, HbsAg, HIV
• Hemoglobin 10,7 g/dL
• hbsAg (non-reactive)
• HIV (non-reactive)
• DIAGNOSA KERJA
G3P1A1 parturien aterm kala I fase laten dengan Ketuban
Pecah Dini janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala

• PENATALAKSANAAN
• Non Medikamentosa :
• Observasi KU, TTV, dan DJJ, His, dan Kemajuan Persalinan
• Terminasi Kehamilan
• Konsul dokter Residen / Sp.OG

• Medikamentosa :
• IVFD D5% 500cc / 8 jam
• Cefotaxime 2 x 1gr (intravena)
• Induksi persalinan dengan oksitosin 5 IU dalam D5% 500cc
Resume
• Perempuan datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled Kabupaten
Cirebon pada tanggal 3 juni 2018 pukul 22.25 WIB, G3P1A1 merasa
hamil cukup bulan kiriman dari puskesmas pangenandengan keluhan
keluar air-air sejak pukul 20.00. Keluar air-air dirasakan secara tiba-
tiba dan mengaku keluar air banyak hingga hampir membasahi
tempat tidurnya. Keluar air-air berwarna putih jernih dan tidak berbau.
Keluar air-air tidak disertai keluar lendir dan darah. Selain itu pasien
juga merasa mules sejak jam 14.30 WIB dan mengaku gerakan janin
masih aktif. Keluhan ini tidak disertai dengan demam. Pasien
menyangkal memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan menjalani
operasi sebelumnya. Pasien mengaku bahwa menstruasinya lancar
dan pertama kali mendapatkannya yaitu usia 12 tahun dengan siklus
yg teratur selama 7 hari dan dapat mengganti pembalut 2-3 kali
dalam sehari. Riwayat ANC rutin dilakukannya di puskesmas
setempat, imunisasi TT sudah dilakukannya dua kali pada kehamilan
saat ini dan sudah melakukan USG 1x di puskesmas pada usia
kehamilan 6 bulan. Os juga mengaku sudah menikah 19 tahun
lamanya pada usia 19 tahun.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sakit
sedang, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/100
mmHg, nadi 88x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,7°C.
Pada pemeriksaan status generalis dalam batas normal. Pada
pemeriksaan obstetrik di pemeriksaan luar didapatkan TFU 33
cm, DJJ 143 x/menit reguler, his 1x20”x10. Pada pemeriksaan
leopold I teraba bagian bulat lunak, TFU : 33 cm, leopold II
teraba bagian kecil di kiri dan teraba bagian tahanan keras
seperti papan di kanan, leopold III teraba bagian keras
melenting seperti kepala, leopold IV bagian terbawah janin
sudah masuk PAP (divergen). Pada pemeriksaan dalam
ditemukan V/V tidak ada kelainan, pada VT ditemukan portio
tebal lunak, pembukaan 3 cm, ketuban (-), presentasi kepala,
UUK belum teraba, kepala di Hodge II. Pada pemeriksaan
lakmus didapatkan hasil positif.
Terimakasih
Ketuban pecah dini
DEFINISI
• Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput
ketuban secara spontan yang tidak diikuti dengan tanda-
tanda inpartu atau selaput ketuban pecah 1 jam kemudian
tidak diikuti tanda-tanda awal persalinan tanpa melihat
umur kehamilan. Jika pecahnya ketuban sebelum usia
kehamilan 37 minggu (preterm) disebut sebagai KPD
preterm (preterm premature rupture of membrane) /
PPROM (Bankowskim et al, 2002).
• KLASIFIKASI
• KPD dibedakan menjadi 2, yaitu :
• PPROM (Preterm Premature Rupture of Membranes) adalah
ketuban pecah pada saat usia kehamilan < 37 minggu
• PROM (Prematur Rupture of Membranes) adalah ketuban pecah
pada usia kehamilan > 37 minggu
Etiologi
• Infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput
ketuban (korioamnionitis) maupunasenderen dari vagina
atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan
terjadinya KPD seperti infeksi klamidia. Gejala klinik pada
korioamnionitis antara lain ibu menderita panas, uterus
yang tegang, cairan vagina yang berbau, peningkatan
denyut jantung janin,leukositosis. (Anonim, 2007; Bruce,
2002)
• Servik yang inkompetensia, kanalis sevikalis yang selalu
terbuka oleh karena kelainan pada servik uteri (akibat
persalinan, curetage). Pada seviks inkompetensia dengan
servik tipis ataukurang dari 39 mm memiliki resiko sekitar
25% terjadinya KPD. (Anonim, 2006; Anonim, 2007).
• Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat
secara berlebihan (overdistensi uterus)misalnya trauma,
hidramnion, gemelli (50%), kembar tiga (90%). Trauma
oleh beberapa ahlidisepakati sebagai faktor predisisi atau
penyebab terjadinya KPD. Trauma yang didapat
misalnyahubungan seksual, pemeriksaan dalam, maupun
amnosintesis menyebabakan terjadinya KPDkarena
biasanya disertai infeksi (Anonim, 2007; Mardjono, 1992)
Kriteria diagnosis
• Umur kehamilan > 20 minggu
• Keluar cairan ketuban dari vagina
• Pemeriksaan spekulum: terlihat cairan keluar dari OUE
• Kertas lakmus merah akan menjadi warna biru
Pemeriksaan penunjang
• USG: untuk menilai jumlah cairan ketuban, menentukan
usia kehamilan, berat janin, letak janin, kesejahteraan
janin dan letak plasenta.
Komplikasi
• Infeksi intrauterine (korioamnionitis) ascendens dari
vagina ke intrauterin. Pada ibu kerentanan terhadap
infeksi sangat tinggi dilhat dari gejala klinik panas, uterus
tegang, leukositosis.
• Prolaps tali pusat, bisa sampai gawat janin dan kematian
janin akibat hipoksia (sering terjadi pada presentasi
bokong atau letak lintang).
• Prematuritas, persalinan preterm, jika terjadi pada usia
kehamilan preterm.
• Distosia (partus kering) sering karena oligohidramnion
atau air ketuban habis. Pada pasien ini tidak ditemukan
adanya komplikasi pada ibu dan/ atau janin.
Pengelolaan
Konservatif
Pengelolaan konservatif dilakukan bila tidak ada penyulit (baik
pada ibu maupun janin), pada umur kehamilan 28-34
minggu, dirawat selama 2 hari.
Selama perawatan dilakukan:
1) Obs. Kemungkinan adanya amnionitis/tanda infeksi
> ibu : suhu >38 derajat C, takikardi, lekositosis, tanda-tanda
infeksi intrauterin, rasa nyeri pd rahim, sekret vagina purulen.
> janin: takikardi janin
2) Pengawasan timbulnya tanda persalinan
3) Pemberian antibiotika
4) USG untuk menilai kesejahteraan janin
5) Bila ada indikasi untuk melahirkan  dilakukan pematangan
paru , dan brain protektor untuk janin
• Tatalaksana aktif:
1) Pengelolaan aktif pd KPD dg umur kehamilan 20-28
minggu dan >= 34 minggu.
2) Berikan antibiotik
3) Lihat bishop score  < 6 maka dpt di Induksi persalinan
dgn drip oxytocyn 10 iu 20-60 tpm (akselerasi)
4) Bishop score > 6  berikan misoprostol 50 Mcg/ forniks
posterior dan drip oxytocyn 10 Iu ( menetap)

You might also like