Professional Documents
Culture Documents
1 6/15/2019
SKENARIO
Menna (26 tahun) sedang hamil muda sangat gembira dengan
kehamilan pertamanya ini. Dokter menyarankan Menna tidak mengkonsumsi
obat sembarangan terutama pada trimester pertama karena merupakan masa
organogenesis. Namun ia masih merasa kekhawatiran akan kelahiran anaknya
nanti. Kekhawatiran ini disebabkan ada anak tetangganya yang mengalami
hemofilia dan harus mendapatkan transfusi darah dari orang tuanya setelah
disirkumsisi. Menna juga pernah berjumpa dengan anak yang albino namun
kedua orang tua anak tersebut terlihat normal saja. Dokter menjelaskan hal
tersebut dapat terjadi bila genotipe heterozigot pada orang tuanya. Menna
takut kalau hal ini terjadi pada anaknya.
KOMPONEN
PEWARISAN SIFAT
PEMBELAHAN
MUTASI DAN TAUTAN
HUKUM SINTESIS SEL
PROTEIN
MITOSIS
AUTOSOM GONOSOM
MIOSIS
*
• Genetika → genos (suku bangsa / asal-usul) : ilmu
yang memperlajari keturunan
• Manfaat :
–Mengetahui kelainan atau penyakit keturunan dan
sifat keturunan seseorang (ex. Penentuan
keturunan berdasarkan gologan darah)
–Upaya memperoleh keturunan / bibit unggul dan
melipat gandakan produksi (peternakan &
pertanian)
–Mengetahui sifat genetis seseorang dalam
kehidupan sehari-hari (kelaian jiwa, sifat
antisosial, kriminil)
Kromosom berasal dari
bahasa Yunani yakni chroma
(warna) dan soma (badan),
adalah satu struktur yang dapat
ditemukan dalam sel.
Kromomer: penebalan-
penebalan yang terjadi
pada kromonema.
Sentrometer (kinetokor):
daerah lekukan primer
pertengahan kromosom.
Dominan
a. Pewarisan terangkai
Resesif
X
Dominan
Resesif
b. Pewarisan terangkai
Y
Hukum Pewarisan Sifat
Keterangan Umum
1. Kromosom / gen
1. Kromosom / gen
terletak pada autosom
terletak pada
23.
autosom 1-22.
2. Ekspresi genetik lebih
2. Ekspresi genetik tinggi pada pria.
pada pria dan
wanita sama.
*Hukum Pewarisan Sifat
Autosomal
Penyebab muncul
Dominan Resesif
Dominan Resesif
1. Gen sakit (dominan - A) menutupi gen
normal (resesif - B).
1. Sifat pada individu :
4. Peluang pewarisan 50 %.
keturunan abnormal.
3. Peluabg pewarisan 25 %.
Hukum Pewarisan Sifat
Autosomal
Pola Penurunan
Dominan Resesif
Horizontal : dalam satu generasi
Vertikal : penyakit ini ditemukan
ditemukan banyak penderita tapi
pada setiap generasi.
tidak untuk setiap generasi .
Hukum Pewarisan Sifat
Autosomal
Penyakit yg Muncul
Dominan Resesif
1. Polidaktili 1. Mata biru
2. Phenil Thio Carbamad (PTC) 2. Cystic fibrosis
3. Dentinogenesis 3. Anemia sel sabit
4. Retinal aplasia 4. Talasemia
5. Katarak 5. Albinisme
6. Rambut hitam
Hukum Pewarisan Sifat
Terangkai Seks X
Penyebab muncul
Dominan Resesif
1. Ibu sehat (traid) ke anak laki lakinya.
1. Ibu carier.
2. Penderita laki laki akan mewarisi
Dominan Resesif
1. Terekspresi pada 1. Berekspresi pada individu laki laki.
individu heterozigot. 2. Ibu homozygot, seluruh anak laki laki
abnormal dan hanya setengah anak
2. Semua anak wanita
wanita carier.
akan sakit.
3. Penderita laki laki tidak menurunkan
3. Peluang pewarisan sifat pada anak laki laki.
50 %. 4. Peluang pewarisan 50 %.
Hukum Pewarisan Sifat
Terangkai Seks X
Pola Penurunan
Dominan Resesif
• Laki laki sakit dengan Garis miring : Penyakit diwariskan
wanita normal -> anak laki dari ibu yang karier pada anaknya
Dominan Resesif
1. Penyakit Rachitis yang resisten 1. Buta warna merah hijau
terhadap vitamin D 2. Anonychia
2. Gigi coklat 3. Hemofili
4. Hidrosefali
5. Defisiensi enzim dehidrogenase 6 fosfat
Hukum Pewarisan Sifat
Terangkai Seks Y
Keterangan Umum
Contoh Penyakit
o Kasus jarang dijumpai.
o Diwariskan pada jalur o Hystrixgravier.
parental (ayah)
o Hypertrychosis.
o Hanya ada pada
individu laki laki
Pembelahan Sel
Sel mempunyai kemampuan untuk
memperbanyak diri dengan melakukan
pembelahan untuk pertumbuhan dan proses
pewarisan keturunan hingga akhirnya
membantu membentuk individu baru.
Pembelahan sel terjadi dalam dua cara :
1. Amitotik adalah pembelahan sel secara
langsung tanpa tahapan.
Contoh : Pembelahan biner bakteri
2. Mitotik adalah sel secara tidak langsung dan
melalui tahapan.
Contoh : Pembelahan mitosis dan meiosis
1. Tahap interfase, adalah tahap persiapan sel
menuju pembelahan. Tahap interfase dibagi menjadi
3 bagian :
a. Gap 1 (G1), proses duplikasi organela dan
komponen sitosolik dimulai dengan replikasi
sentrosom.
b. Sintesis (S), proses replikasi DNA.
c. Gap 2 (G2), sintesis enzim dan protein untuk
persiapan menuju tahap mitosis.
a. Pembelahan Mitosis
Pada mitosis bahan inti sel terbagi/terbelah dengan beberapa
tahap. Adapun ciri-cirinya yaitu :
Terjadi pada sel tubuh (somatik)
Melalui satu kali pembelahan dan menghasilkan 2 sel anakan
yang bersifat diploid (2n) dan sama dengan induknya.
Bertujuan memperbanyak jumlah sel untuk petumbuhan dan
perkembangan. Adapun tahap-tahapnya itu :
1. Interfase
* Setiap sel siap untuk membelah tetapi belum memperlihatkan
kegiatan membelah.
* Inti sel nampak keruh, lambat laun nampak benang-benang
kromosom yang halus.
2. Profase
* Kromatin menebal, memendek ->kromosom
* Nukleolus melebur
* Sentriol memisah
* benang-benang gelendong mulai terbentuk
* Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya
* Kromosom menduplikasi -> kromatid
3. Metafase
* Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas
* Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
* Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada
bidang pembelahan
* Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom (
interzonal )
4. Anafase
* Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya
* Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
* Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
* Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini
dibantu oleh kontraksi benang kromosom dan dorongan benang
interkromosomal)
5. Telofase
* Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang
kembali kromatin
* Anak inti dibentuk kembali
* Dinding inti dibentuk kembali
* Benang-benang gelendong hilang
Sc :
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/KUSNADI/
BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_XII/4._Reproduksisel