Professional Documents
Culture Documents
PRESENTASI CHOP
BAB I PENDAHULUAN
FIRST UP 2
CONSULTANTS
• Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat LATAR
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
BELAKANG
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI,
1991).
• Manajemen puskesmas dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian kegiatan
yang bekerja secara senergik, sehingga menghasilkan keluaran yang efisien
dan efektif. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban.
Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan (Depkes RI, 2006).
• Administrasi kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut (POACE)
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan
pengkoordinasian dan penilaian terhadap sumber daya, tatacara dan daya
dukung yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap
kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan cara
menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan
kepada perorangan, keluarga, kelompol, dann ataupun masyarakat (Komisi Dik
Administrasi Kesehatan, US, 1974)
• Undang-undang No 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sejahtera menyebutkan bahwa keluarga berencana
(KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, serta peningkatan kesejahteraan keluarga, serta
peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera. FIRST UP 3
CONSULTANTS
PUSKESMAS
FIRST UP 5
CONSULTANTS
BAB II LANDASAN TEORI
FIRST UP 6
CONSULTANTS
2.1 ADMINISTRASI KESEHATAN
2.1.1 Definisi dan Prinsip Umum manajemen
kesehatan
• Menurut Notoatmodjo (2003), manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni
untuk mengatur petugas kesehatan dan non-petugas kesehatan masyarakat melalui program
kesehatan.
• Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas
kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
program kesehatan . Sesuai dengan tujuan sistem kesahatan, yakni peningkatan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. maka manajemen kesehatan tidak dapat disamakan dengan
manajemen niaga yang lebih berorientasi pada upaya mencari keuntungan berupa uang untuk
pemilik perusahaan (profit oriented) melainkan manajemen kesehatan berorientasi
memberikan manfaat pelayanan secara optimal pada masyarakat (benefit oriented) oleh
karena organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan umum.
2.1.3 Fungsi
• Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991). Dengan kata lain puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
2.2.2 Siklus Manajemen Puskesmas
FIRST UP 8
CONSULTANTS
2.2.3 Perencanaan Puskesmas
2.2.3.1 Penyusunan Rencana Lima Tahunan • Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas harus dilengkapi
dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana,
prasarana dan operasional Puskesmas. Penyusunan Rencana
• Persiapan
Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun mendatang (N+1)
• Analisis Situasi disusun pada bulan Januari tahun berjalan (N) berdasarkan
hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (N-1),
• Perumusan Masalah
dan diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai
• Penyusunan Rencana Lima dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun
Tahunan berjalan (N).
FIRST UP 9
CONSULTANTS
2.2.4 Penggerakkan Pelaksanaan
2.3 PROGRAM KESEHEHATAN
• Penyelenggaraan penggerakan pelaksanaan puskesmas REPRODUKSI
melalui instrumen lokakarya mini puskesmas yang
2.3.1 Keluarga Berencana
terdiri dari :
(KB)
• Lokakarya mini bulanan adalah alat untuk penggerakan
pelaksanaan kegiatan bulanan dan juga monitoring bulanan • Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur
kegiatan puskesmas dengan melibatkan lintas program jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan.
intern puskesmas.
Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program
• Lokakarya mini tribulanan dilakukan sebagai penggerakan atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan
pelaksanaan dan monitoring kegiatan puskesmas dengan
melibatkan lintas sektoral
(Sulistyawati, 2013).
• Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk
membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan
2.2.5 Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia
• Untuk terselenggaranya proses pengendalian, dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
pengawasan dan penilaian diperlukan instrumen yang hidupnya (Sulistyawati, 2013).
sederhana. Instrumen yang telah dikembangkan di • Ruang Lingkup Program KB : Keluarga
puskesmas adalah : berencana,Kesehatan reproduksi remaja,Ketahanan
• Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dan pemberdayaan keluarga,Penguatan pelembagaan
• Penilaian/Evaluasi Kinerja Puskesmas sebagai pengganti keluarga kecil berkualitas,Keserasian kebijakan
dan stratifikasi kependudukan,Pengelolaan sumber daya manusia
(sdm),Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan
kepemerintahan FIRST UP10
CONSULTANTS
2.3.2 Kontrasepsi
• Gizi Seimbang
• Berbagai definisi atau pengertian mengenai Gizi Seimbang (Balanced Diet) telah dinyatakan oleh berbagai institusi atau kelompok
ahli, tetapi pada intinya definisi Gizi Seimbang mengandung komponen-komponen yang lebih kurang sama, yaitu: cukup secara
kuantitas, cukup secara kualitas, mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin dan mineral) yang diperlukan tubuh untuk
tumbuh (pada anak-anak), untuk menjaga kesehatan dan untuk melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari (bagi semua
kelompok umur dan fisiologis)
• Pangan
• Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan
bagi konsumsi manusia
• Keanekaragaman pangan
• Keanekaragaman pangan adalah anekaragam kelompok pangan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-
buahan dan air serta beranekaragam dalam setiap kelompok pangan.
• Makanan beragam
• Berbagai makanan yang dikonsumsi beragam baik antar kelompok pangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah) maupun
dalam setiap kelompok pangan.
• Catatan:
Contoh - contoh kelompok pangan :
• Makanan pokok antara lain: Beras, kentang, singkong, ubi jalar, jagung, talas, sagu, sukun.
• Lauk pauk sumber protein antara lain: Ikan, telur, unggas, daging, susu dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (tahu dan tempe).
• Sayuran adalah sayuran hijau dan sayuran berwarna lainnya.
• Buah-buahan adalah buah yang berwarna. FIRST UP 12
CONSULTANTS
2.4.2 Prinsip Gizi Seimbang
• Pengawasan, evaluasi dan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota biasanya dilakukan dalam bentuk sebagai
berikut :
• Kunjungan Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan supervisi atau bimbingan tehnis program gizi pada setiap
tahunnya.
• Umpan balik Laporan (feedbeck) laporan cakupan selama setahun dari Dinas Kesehatan kabupaten /kota dari laporan rekapitulasi
puskesmas yang dikirm setiap bulan di Dinas Kabupaten/kota.
• Pertemuan monitoring dan evaluasi program gzi ditingkat Kabupaten /kota.
FIRST UP 14
CONSULTANTS
2.4.3.2.C Output Program Gizi
FIRST UP 15
CONSULTANTS
PEMBAHASAN
BAB III
FIRST UP 16
CONSULTANTS
3.1 PUSKESMAS SAWANGAN
3.1.1 Visi dan Misi Puskesmas Sawangan
• Visi:
• Mewujudkan Puskesmas Sawangan yang unggul, nyaman, religius, dan berkualitas
• Misi:
• Meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas Sawangan yang profesional, kreatif, transparan, dan berdaya
saing
• Meningkatkan sumber daya kesehatan yang berkualitas dan ramah lingkungan
• Menjalin sinergitas dengan Lintas Sektor dan memberdayakan Masyarakat untuk berperan aktif dalam
meningkatkan derajat kesehatan
KINERJA BAIK KINERJA CUKUP KINERJA KURANG KINERJA BAIK KINERJA CUKUP KINERJA KURANG
> 91 % 81 - 90 ≤ 80 % ≥ 8,5 5,5 – 8,4 < 5.5
FIRST UP 20
CONSULTANTS
3.1.6 Program kesehatan reproduksi
FIRST UP 21
CONSULTANTS
3.2 PROGRAM KB (KELUARGA BERENCANA)
• Planning
INPUT PROBLEM PROSES • mensosialisasikan
program KB
• Konsultasi ke kepala
Pendanaan puskesmas sawangan didapatkan
dari Dinas Perlindungan Anak, puskesmas dan dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga • Pengambilan kesehatan
(DPAPMK). Alur pendanaan yang dilakukan keputusan untuk • Program
program KB
oleh pihak DPAPMK terhadapa Puskesmas • “Safari TNI Mengundang
terkait dengan program KB dibantu dengan • Kesadaran pribadi
masing-masing Kesehatan Keluarga
petugas lapangan KB (PLKB) dari DPAPMK. (TMKKK)” yaitu
Puskemas sawangan juga memiliki sumber
kegiatan puskesmas
daya manusia sangat memadai atau
mencukupi. SDM dipuskesmas ini turun bekerja sama dengan TNI
kelapangan untuk pendekatan ke masyarakat melakukan pelayanan
langsung sehingga program lebih efektif. Alat seputar program KB
– alat dipuskesmas ini pun masih terjaga • mengadakan sesi berbagi
kualitasnya, dan memenuhi standar yang ada. ilmu dan masalah dengan
kader.
FIRST UP 22
CONSULTANTS
OUTPUT
FIRST UP 23
CONSULTANTS
• Per tahun 2018, pada wiliaya kerja puskesmas
sawangan terdapat 6568 pasangan usia subur
dimana, diantara pasangan tesebut terdapat
pasangan usia subur dengan 4T yang berKB,
pada bulan desember misalnya, terdapat 23 PUS
dengan 4T yang berKB. PUS dengan 4T adalah
pasangan usia subur yang istrinya memenuhi
salah satu kriteria "4 Terlalu" berikut (1) berusia
kurang dari 20 tahun, (2) berusia lebih dari 35
tahun, (3) telah memiliki anak hidup lebih dari 3
orang, atau (4) jarak kelahiran antara satu anak
dengan lainnya kurang dari 2 tahun.
FIRST UP 24
CONSULTANTS
• Pada tahun 2018, peserta KB baru di wilayah
kerja Puskesmas Sawangan mencapai 2039
orang yang dibagi menjadi dua bentuk yaitu
penerima non-MJKP (non- Metode KB Jangka
Panjang) sebanyak 977 orang yang terdiri dari
pengguna kondom, pil, suntik, maupun obat
vagina dan MJKP (Metode KB Jangka Panjang)
sebanyak 12144 orang yang terdiri dari
pengguna IUD, implant, metode operatif wanita
dan metode operatif pria. Sedangkan untuk
peserta KB pasca persalinan terdiri dari 1348
peserta dengan 414 peserta non-MJKP dan 260
peserta MJKP. Jumlah peserta KB baru dan KB
pasca persalinan ini berkontribusi pada total
92436 pengguna KB aktif baik non-MJKP
maupun MJKP di wilayah kerja Puskesmas
Sawangan, dimana pengguna non-metode KB
FIRST UP 25
CONSULTANTS
• Data bulan Maret 2019, menunjukkan penduduk
di wilayah kerja puskesmas sawangan
cenderung memilih menggunakan KB non-
MJKP daripada MJKP dimana yang paling
banyak digunakan merupakan tipe suntik
sebanyak 36 orang pengguna baru dengan total
91 orang, diikuti oleh pil 89 orang, IUD atau
AKDR 56 orang, implant 45 orang dan kondom
43 orang per bulan Maret 2019, sedangkan
untuk MOW (Metode Operatif Wanita) hanya
ada 1 pengguna baru per bulan Maret dan MOP
(Metode Operatif Pria) tidak ada pengguna baru,
data ini mendukung data tahun sebelumnya
dimana penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Sawangan lebih memilih non-MJKP daripada
MJKP dengan suntik sebagai pilihan prosedur
penggunaan KB.
FIRST UP 26
CONSULTANTS
3.3 PROGRAM GIZI
OUTPUT dan
INPUT PROSESS
EVALUASI
FIRST UP 27
CONSULTANTS
INTERPRETASI EVALUASI
• Pihak puskesmas sudah melaksanakan dengan semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah,
tetapi orang tua dari pasien tersebut memiliki pengetahuan yang kurang, pola hidup yang salah,
perilaku yang salah dapat memengaruhi dari tatalaksana dari pasien tersebut. Pasien yang
bermasalah dengan gizi sudah di tatalaksana dengan baik dan telah menyampaikan edukasi
dengan baik. Namun beberapa pasien tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan pola hidup
yang salah, maka pasien tidak akan menunjukan progresivitas perbaikan. Walaupun pasien
tersebut sudah di edukasi setiap bulan dan pemeriksaan berat badan pasien di timbang setiap
bulan tetap tidak menunjukkan perbaikan status. Solusinya adalah pasien yang mengalami
malnutrisi akan dipantau sebanyak 1 kali dalam seminggu, dan di pantau sebulan sekali oleh
dokter, serta tidak boleh diberi jeda waktu.
FIRST UP 28
CONSULTANTS
EVALUASI
PROGRAM
BAB IV
FIRST UP 29
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS
• Dari tabel tersebut dapat diketahui masalah pelaksanaan program KB
pada Puskemas Sawngan berupa :
• Presentase efek samping penggunaan KB yang tidak rata – rata tidak
menurun – konseling dan edukasi yang kurang efektif
• Presentase kasus drop-out penggunaan KB yang masih terjadi diawal
tahun – pembinan akseptor KB yang kurang efektif
• Kualitas dan cara pendekatan kader yang kurang efektif
• Pencatatan dan pelaporan data yang tidak lengkap
• Output target KB yang belum tercapai
• Kurangnya dukungan orang tua dan keluarga mengenai program KB
• Kurangnya minat PUS untuk menggunakan KB
FIRST UP
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS
KERANGKA KONSEP
TULANG IKAN
FIRST UP
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS
KESIMPULAN DAN
SARAN
BAB V
FIRST UP 36
CONSULTANTS
KESIMPULAN
• Manajemen puskesmas adalah serangkaian proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan kontrol untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
• Perencanaan puskesmas (P1) terdiri dari rencana lima tahunan yang berupa penelaahan kembali
jika ada kebijakan kesehatan baru (midterm evaluation) dan rencana tahunan puskesmas yang
menjamin kelangsungan kegiatan pelayanan kesehatan pada setiap tahun dalam satu periode,
walaupun terjadi pergantian pengelola dan pelaksana.
• Penggerakan pelaksanaan (P2) terdiri dari Rapat Dinas, Pengarahan saat apel pegawai,
Pelaksanaan kegiatan dari setiap program sesuai jadwal, dan forum khusus.
• Dan yang terakhir yaitu, Pengawasan, Pengendalian dan penilaian kinerja puskesmas (P3).
• Dengan adanya manajemen puskesmas yang terdiri dari P1, P2 dan P3 akan mmeningkatkan
fungsi Puskesmas yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
FIRST UP 37
CONSULTANTS
SARAN
FIRST UP 38
CONSULTANTS
Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetur
adipiscing elit.
FIRST UP 39
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS
THANK YOU
April Hansson +1 23 987 6554
april@firstupconsultants.com
http://firstupconsultants.com
40