You are on page 1of 40

Kelompok 1

PRESENTASI CHOP
BAB I PENDAHULUAN

FIRST UP 2
CONSULTANTS
• Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat LATAR
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
BELAKANG
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI,
1991).
• Manajemen puskesmas dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian kegiatan
yang bekerja secara senergik, sehingga menghasilkan keluaran yang efisien
dan efektif. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban.
Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan (Depkes RI, 2006).
• Administrasi kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut (POACE)
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan
pengkoordinasian dan penilaian terhadap sumber daya, tatacara dan daya
dukung yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap
kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan cara
menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan
kepada perorangan, keluarga, kelompol, dann ataupun masyarakat (Komisi Dik
Administrasi Kesehatan, US, 1974)
• Undang-undang No 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sejahtera menyebutkan bahwa keluarga berencana
(KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, serta peningkatan kesejahteraan keluarga, serta
peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera. FIRST UP 3
CONSULTANTS
PUSKESMAS

Manajemen Administrasi Keluarga berencana


puskesmas Kesehatan (KB)

• Perencanaan, • Keluarga berencana (KB)


• Suatu rangkaian pengorganisasian, merupakan upaya
kegiatan yang pengarahan, peningkatan kepedulian
bekerja secara pengawasan, dan dan peran serta
senergik, sehingga pengkoordinasian masyarakat melalui
menghasilkan dan penilaian pendewasaan usia
keluaran yang terhadap sumber perkawinan, pengaturan
efisien dan daya, tatacara dan kelahiran, pembinaan
efektif. daya dukung yang ketahanan keluarga, serta
• Dari perencanaan, tersedia untuk peningkatan
pelaksanaan, memenuhi kesejahteraan keluarga,
pengendalian kebutuhan dan serta peningkatan
serta pengawasan tuntutan terhadap kesejahteraan keluarga
dan kesehatan untuk mewujudkan
pertanggungjawab keluarga kecil yang
an bahagia dan sejahtera. FIRST UP 4
CONSULTANTS
TUJUAN KEGIATAN
• Tujuan untuk mahasiswa :
• Agar mahasiswa fakultas kedokteran UPN Veteran Jakarta semester VI dapat mengetahui ilmu mengenai
manajemen puskesmas, dan diharapkan dapat menjadi dokter yang informatif serta dapat menjalankan
sistem manajemen puskesmas dengan baik.
• Agar mahasiswa fakultas kedokteran UPN Veteran Jakarta semester VI dapat mengetahui tentang
administrasi kesehatan yang mencakup pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian,
dan penilaian terhadap sumber, untuk mencapai tujuan kesehatan yang telah ditetapkan
• Tujuan untuk civitas Puskesmas Sawangan
• Dengan diadakannya evaluasi program kerja puskesmas dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan
program kerja tersebut sehingga dapat lebih ditingkatkan lagi program yang sudah ada menjadi lebih
baik
• Dengan diadakannya evaluasi program kerja puskesmas dapat mengetahui kekurangan dan mencegah
melakukan kesalahan yang sama dari program sebelumnya

FIRST UP 5
CONSULTANTS
BAB II LANDASAN TEORI

FIRST UP 6
CONSULTANTS
2.1 ADMINISTRASI KESEHATAN
2.1.1 Definisi dan Prinsip Umum manajemen
kesehatan

• Menurut Notoatmodjo (2003), manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni
untuk mengatur petugas kesehatan dan non-petugas kesehatan masyarakat melalui program
kesehatan.

2.1.2 Definisi Manajemen Kesehatan

• Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas
kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
program kesehatan . Sesuai dengan tujuan sistem kesahatan, yakni peningkatan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. maka manajemen kesehatan tidak dapat disamakan dengan
manajemen niaga yang lebih berorientasi pada upaya mencari keuntungan berupa uang untuk
pemilik perusahaan (profit oriented) melainkan manajemen kesehatan berorientasi
memberikan manfaat pelayanan secara optimal pada masyarakat (benefit oriented) oleh
karena organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan umum.
2.1.3 Fungsi

• Fungsi Perencanaan (Planning) • Fungsi Pengawasan


(Controlling)
• Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
• Fungsi Evaluasi (Evaluation)
• Fungsi Pelaksanaan dan Pembimbingan (Actuating) FIRST UP 7
CONSULTANTS
2.2 MANAJEMEN PUSKESMAS
2.2.1 Pengertian Puskesmas

• Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991). Dengan kata lain puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
2.2.2 Siklus Manajemen Puskesmas

FIRST UP 8
CONSULTANTS
2.2.3 Perencanaan Puskesmas

Pada dasarnya ada 3 langkah penting dalam


penyusunan perencanaan yaitu:
• Identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat
dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan
tentang cakupan dan mutu pelayanan,
• Identifikasi potensi sumber daya masyarakat dan
provider, dan
• Menetapkan kegiatan-kegiatan untuk
menyelesaikan masalah.

2.2.3.2 Penyusunan Rencana Tahunan

2.2.3.1 Penyusunan Rencana Lima Tahunan • Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas harus dilengkapi
dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana,
prasarana dan operasional Puskesmas. Penyusunan Rencana
• Persiapan
Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun mendatang (N+1)
• Analisis Situasi disusun pada bulan Januari tahun berjalan (N) berdasarkan
hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (N-1),
• Perumusan Masalah
dan diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai
• Penyusunan Rencana Lima dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun
Tahunan berjalan (N).
FIRST UP 9
CONSULTANTS
2.2.4 Penggerakkan Pelaksanaan
2.3 PROGRAM KESEHEHATAN
• Penyelenggaraan penggerakan pelaksanaan puskesmas REPRODUKSI
melalui instrumen lokakarya mini puskesmas yang
2.3.1 Keluarga Berencana
terdiri dari :
(KB)
• Lokakarya mini bulanan adalah alat untuk penggerakan
pelaksanaan kegiatan bulanan dan juga monitoring bulanan • Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur
kegiatan puskesmas dengan melibatkan lintas program jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan.
intern puskesmas.
Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program
• Lokakarya mini tribulanan dilakukan sebagai penggerakan atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan
pelaksanaan dan monitoring kegiatan puskesmas dengan
melibatkan lintas sektoral
(Sulistyawati, 2013).
• Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk
membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan
2.2.5 Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia
• Untuk terselenggaranya proses pengendalian, dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
pengawasan dan penilaian diperlukan instrumen yang hidupnya (Sulistyawati, 2013).
sederhana. Instrumen yang telah dikembangkan di • Ruang Lingkup Program KB : Keluarga
puskesmas adalah : berencana,Kesehatan reproduksi remaja,Ketahanan
• Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dan pemberdayaan keluarga,Penguatan pelembagaan
• Penilaian/Evaluasi Kinerja Puskesmas sebagai pengganti keluarga kecil berkualitas,Keserasian kebijakan
dan stratifikasi kependudukan,Pengelolaan sumber daya manusia
(sdm),Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan
kepemerintahan FIRST UP10
CONSULTANTS
2.3.2 Kontrasepsi

• Definisi : Kontrasepsi merupakan usaha-usaha • Macam – Macam Kontrasepsi


untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha- • Metode Kontrasepsi Sederhana
usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen • Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu
(Wiknjosastro, 2007). metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode
kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat
• Efektivitas (Daya Guna) Kontrasepsi antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL),
• Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu Couitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir
Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal
kemampuan suatu cara kontrasepsi untuk yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik.
mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak
diinginkan, apabila kontrasepsi tersebut digunakan • Metode Kontrasepsi Hormonal
dengan mengikuti aturan yang benar. • Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi
menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung hormon
• Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya
kemampuan kontrasepsi dalam keadaan sehari-hari berisi progesteron saja. Kontrasepsi hormonal
dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi.
faktorfaktor seperti pemakaian yang tidak hati-hati, Sedangkan kontrasepsi hormone yang berisi
kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant
sebagainya. • Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR)
• Memilih Metode Kontrasepsi : Aman atau tidak
• AKDR yang mengandung hormon Progesterone atau
berbahaya,dapat diandalkan,sederhana,murah, Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan
dapat diterima oleh orang banyak,pemakaian daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung
jangka lama (continue rate tinggi). Leuonorgestrel
• Metode Kontrasepsi Mantap
• Tuberoktomi
• Vasektomi FIRST UP 11
CONSULTANTS
2.4 GIZI
2.4.1 Definisi

• Gizi Seimbang
• Berbagai definisi atau pengertian mengenai Gizi Seimbang (Balanced Diet) telah dinyatakan oleh berbagai institusi atau kelompok
ahli, tetapi pada intinya definisi Gizi Seimbang mengandung komponen-komponen yang lebih kurang sama, yaitu: cukup secara
kuantitas, cukup secara kualitas, mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin dan mineral) yang diperlukan tubuh untuk
tumbuh (pada anak-anak), untuk menjaga kesehatan dan untuk melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari (bagi semua
kelompok umur dan fisiologis)
• Pangan
• Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan
bagi konsumsi manusia
• Keanekaragaman pangan
• Keanekaragaman pangan adalah anekaragam kelompok pangan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-
buahan dan air serta beranekaragam dalam setiap kelompok pangan.
• Makanan beragam
• Berbagai makanan yang dikonsumsi beragam baik antar kelompok pangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah) maupun
dalam setiap kelompok pangan.
• Catatan:
Contoh - contoh kelompok pangan :
• Makanan pokok antara lain: Beras, kentang, singkong, ubi jalar, jagung, talas, sagu, sukun.
• Lauk pauk sumber protein antara lain: Ikan, telur, unggas, daging, susu dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (tahu dan tempe).
• Sayuran adalah sayuran hijau dan sayuran berwarna lainnya.
• Buah-buahan adalah buah yang berwarna. FIRST UP 12
CONSULTANTS
2.4.2 Prinsip Gizi Seimbang

• Empat Pilar Gizi Seimbang


• Mengonsumsi makanan beragam
• Membiasakan perilaku hidup bersih
• Melakukan aktivitas fisik.
• Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal

2.4.3 Kegiatan Program Gizi di Puskesmas

• Kegiatan Program Gizi Harian • Kegiatan Program Gizi Tahunan


• Peningkatan pemberian ASI Eksklusif • Kegiatan yang dilakukan setiap tahun (setahun sekali
• Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24 bulan adalah)
• Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil • Pemantauan Status Gizi balita
• Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin • Pemantaun konsumsi gizi
• Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan • Pemantauan penggunaan garam beryodium
setai saat jika ditemukan masalah gizi misalnya
ditemukan adanya kasus gizi buruk
FIRST UP 13
CONSULTANTS
2.4.3.2.A Jenis Pelatihan Tenaga Gizi 2.4.3.2.B Pedoman Program Gizi

• Buku Surveilans Gizi


• Pelatihan konseling ASI
• Buku Pegangan Kader Posyandu
• Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Balita
• Buku Manajemen pemberian Vitamin A
• Pelatihan Konseling MP-ASI
• Buku Manajemen Pemberian Tablet Fe
• Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk
• Buku Pedoman Pemberian ASI
• Pelatihan pengelolaan Program Gizi Puskesmas
• Buku Pedoman MP-ASI
• Dan beberapa pelatihan gizi lainnya yang • Buku Pedoman Pemberian Garam Beryodium
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
petugas dalam melaksanakan program gizi di • Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita
masyarakat. • Buku Pengelolaan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI untuk
usia 6-24 bulan.

• Pengawasan, evaluasi dan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota biasanya dilakukan dalam bentuk sebagai
berikut :
• Kunjungan Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan supervisi atau bimbingan tehnis program gizi pada setiap
tahunnya.
• Umpan balik Laporan (feedbeck) laporan cakupan selama setahun dari Dinas Kesehatan kabupaten /kota dari laporan rekapitulasi
puskesmas yang dikirm setiap bulan di Dinas Kabupaten/kota.
• Pertemuan monitoring dan evaluasi program gzi ditingkat Kabupaten /kota.
FIRST UP 14
CONSULTANTS
2.4.3.2.C Output Program Gizi

• Beberapa Output dari Program Gizi adalah :


• Jumlah anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapat MP-ASI
• Jumlah Balita yang memiliki KMS, jumlah balita yang ditimbang, Naik Berat Badannya termasuk juga Balita dengen Berat
Badan dibawah Garis Merah (BGM) pada KMS
• Jumlah Balita mendapatkan Kapsul Vitamin A
• Jumlah Balita mendapatkan tablet F3 dengan 90 tablet selama kehamilan.
• Gambaran Status Gizi Balita
• Gambaran Konsumsi Gizi
• Gambaran penggunaan Garam Beryodium
• Laporan hasil Investigas dan Intervensi Gizi buruk. Dan beberapa laporan lainnya.

FIRST UP 15
CONSULTANTS
PEMBAHASAN

BAB III
FIRST UP 16
CONSULTANTS
3.1 PUSKESMAS SAWANGAN
3.1.1 Visi dan Misi Puskesmas Sawangan

• Visi:
• Mewujudkan Puskesmas Sawangan yang unggul, nyaman, religius, dan berkualitas
• Misi:
• Meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas Sawangan yang profesional, kreatif, transparan, dan berdaya
saing
• Meningkatkan sumber daya kesehatan yang berkualitas dan ramah lingkungan
• Menjalin sinergitas dengan Lintas Sektor dan memberdayakan Masyarakat untuk berperan aktif dalam
meningkatkan derajat kesehatan

3.1.2 Tata Nilai Puskesmas Sawangan

• Tata Nilai di puskesmas sawangan


terdiri dari :
• Disiplin
• Efektif
• Tanggung Jawab
• Efisien
• Kreatif
• Responsif
FIRST UP 17
CONSULTANTS
3.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Sawangan
KEPALA PUSKESMAS • Struktur organisasi di puskesmas
sawangan terdiri atas Kepala Puskesmas,
Ketua Tim Mutu, Ketua POKJA
ADMEN (ketua kelompok kerja
KETUA TIM MUTU adiminstrasi manajemen), Ketua POKJA
UKP (ketua kelompok kerja unit
kesehatan perorangan), Ketua POKJA
UKM (ketua kelompok kerja unit
KETUA POKJA ADMEN KETUA POKJA UKP KETUA POKJA UKM kesehatan masyarakat)

KEPALA BLUD UPT


PUSKESMAS
3.1.4 Cakupan Wilayah Puskesmas Sawangan SAWANGAN

• Depok memiliki 11 kecamatan, yaitu KEPALA TATA USAHA /


PPK BLUD
Bojongsari, Sawangan, Limo,Beji,
Cimanggis, Pancoran Mas, Tapos,
Cilodong, Sukmajaya, Cinere,dan
Cipayung. Sawangan terdiri atas tujuh KEPALA PUSKESMAS
PENGASINAN
KEPALA PUSKESMAS
KEDAUNG
KEPALA PUSKESMAS
PASIR PUTIH
kelurahan yaitu Bedahan, Cinangka,
Kedaung, Pasir Putih, Pengasihan,
Sawangan (Lama), Sawangan Baru. KELURAHAN KELURAHAN KEDAUNG KELURAHAN PASIR
PENGASINAN DAN DAN CINANGKA PUTIH
BEDAHAN
FIRST UP 18
CONSULTANTS
3.1.5 Manajemen Puskesmas

• Perencanaan (P1) • Penggerakkan pelaksanaan (P2)


• Perencanaan (P1)

• Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja Puskesmas (P3)

• Pengawasan (internal dan eksternal)


• Pengendalian  kesesuaian kegiatan dengan rencana.
• Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
FIRST UP 19
CONSULTANTS
PKP

PENCAPAIAN CAKUPAN PELAKSANAAN MANAJEMEN


PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS

KINERJA BAIK KINERJA CUKUP KINERJA KURANG KINERJA BAIK KINERJA CUKUP KINERJA KURANG
> 91 % 81 - 90 ≤ 80 % ≥ 8,5 5,5 – 8,4 < 5.5

FIRST UP 20
CONSULTANTS
3.1.6 Program kesehatan reproduksi

• Pelayanan kesehatan reproduksi terpadu (PKRT)


dipuskesmas sawangan diantaranya UKS, GIZI,
PKPR (pelayanan kesehatan peduli remaja),
KIA, KB, dan PROMKES. Dan harus bekerja
sama dengan lintas sektor, dunia pendidikan,
kader dan TOMA/TOGA/ masyarakat.

3.1.7 Sistem Pembiayaan

• Sumber pembiayaan yang ada dipuskesmas


sawangan berasal dari :
• APBD BOP  untuk operasional
• DAK BOK  untuk UKM
• BLUD  untuk UKP

FIRST UP 21
CONSULTANTS
3.2 PROGRAM KB (KELUARGA BERENCANA)
• Planning
INPUT PROBLEM PROSES • mensosialisasikan
program KB
• Konsultasi ke kepala
Pendanaan puskesmas sawangan didapatkan
dari Dinas Perlindungan Anak, puskesmas dan dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga • Pengambilan kesehatan
(DPAPMK). Alur pendanaan yang dilakukan keputusan untuk • Program
program KB
oleh pihak DPAPMK terhadapa Puskesmas • “Safari TNI Mengundang
terkait dengan program KB dibantu dengan • Kesadaran pribadi
masing-masing Kesehatan Keluarga
petugas lapangan KB (PLKB) dari DPAPMK. (TMKKK)” yaitu
Puskemas sawangan juga memiliki sumber
kegiatan puskesmas
daya manusia sangat memadai atau
mencukupi. SDM dipuskesmas ini turun bekerja sama dengan TNI
kelapangan untuk pendekatan ke masyarakat melakukan pelayanan
langsung sehingga program lebih efektif. Alat seputar program KB
– alat dipuskesmas ini pun masih terjaga • mengadakan sesi berbagi
kualitasnya, dan memenuhi standar yang ada. ilmu dan masalah dengan
kader.

FIRST UP 22
CONSULTANTS
OUTPUT

• Kegiatan yang telah dilakukan puskesmas


memberikan efek positif terhadap perkembangan
program KB pada daerah kerja puskesmas yaitu
Sawangan, dengan ditandai adanya peningkatan
persentasi penggunaan KB dari tahun ketahun. Di
Depok, pada tahun 2016 dengan 68% dan naik
menjadi 78% pada tahun 2017. Dengan target
kesuksesan program KB pada Kota Depok yaitu
80%. Data tersebut didapatkan baik dari Rumah
Sakit maupun bidan praktek mandiri. Data KB
tidak sebaik data KIA karena kesulitan untuk
mendapatkan data. Program KB itu sendiri dari
pemerintah daerah kurang digalakkan, lebih fokus
ke KIA karena masih banyak masalah yang harus
ditindaklanjuti, tidak seperti KIA yang harus sesuai
target.

FIRST UP 23
CONSULTANTS
• Per tahun 2018, pada wiliaya kerja puskesmas
sawangan terdapat 6568 pasangan usia subur
dimana, diantara pasangan tesebut terdapat
pasangan usia subur dengan 4T yang berKB,
pada bulan desember misalnya, terdapat 23 PUS
dengan 4T yang berKB. PUS dengan 4T adalah
pasangan usia subur yang istrinya memenuhi
salah satu kriteria "4 Terlalu" berikut (1) berusia
kurang dari 20 tahun, (2) berusia lebih dari 35
tahun, (3) telah memiliki anak hidup lebih dari 3
orang, atau (4) jarak kelahiran antara satu anak
dengan lainnya kurang dari 2 tahun.

FIRST UP 24
CONSULTANTS
• Pada tahun 2018, peserta KB baru di wilayah
kerja Puskesmas Sawangan mencapai 2039
orang yang dibagi menjadi dua bentuk yaitu
penerima non-MJKP (non- Metode KB Jangka
Panjang) sebanyak 977 orang yang terdiri dari
pengguna kondom, pil, suntik, maupun obat
vagina dan MJKP (Metode KB Jangka Panjang)
sebanyak 12144 orang yang terdiri dari
pengguna IUD, implant, metode operatif wanita
dan metode operatif pria. Sedangkan untuk
peserta KB pasca persalinan terdiri dari 1348
peserta dengan 414 peserta non-MJKP dan 260
peserta MJKP. Jumlah peserta KB baru dan KB
pasca persalinan ini berkontribusi pada total
92436 pengguna KB aktif baik non-MJKP
maupun MJKP di wilayah kerja Puskesmas
Sawangan, dimana pengguna non-metode KB

FIRST UP 25
CONSULTANTS
• Data bulan Maret 2019, menunjukkan penduduk
di wilayah kerja puskesmas sawangan
cenderung memilih menggunakan KB non-
MJKP daripada MJKP dimana yang paling
banyak digunakan merupakan tipe suntik
sebanyak 36 orang pengguna baru dengan total
91 orang, diikuti oleh pil 89 orang, IUD atau
AKDR 56 orang, implant 45 orang dan kondom
43 orang per bulan Maret 2019, sedangkan
untuk MOW (Metode Operatif Wanita) hanya
ada 1 pengguna baru per bulan Maret dan MOP
(Metode Operatif Pria) tidak ada pengguna baru,
data ini mendukung data tahun sebelumnya
dimana penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Sawangan lebih memilih non-MJKP daripada
MJKP dengan suntik sebagai pilihan prosedur
penggunaan KB.

FIRST UP 26
CONSULTANTS
3.3 PROGRAM GIZI
OUTPUT dan
INPUT PROSESS
EVALUASI

• Kegiatan bagian UKM


• Man : sedikit orang berupa konseling dan
(kendala) penyuluhan di dalam
• Money : dinas puskesmas
perlindungan anak, • Dan dilaksanakan di luar
gedung yang
permberdayaan bertanggung jawab
masyarakat dan adalah promkes.
keluarga sehingga • Konseling : gizi dan
kesehatan lingkungan
pendanaan program • Promkes :kesehatan
gizi di puskesmas lingkungan, upaya KIA
tersebut dapat dan KB, upaya perbaikan
terpenuhi. gizi masyarakat, upaya
pencegahan dan P2M, Dari hasil data di atas, secara umum program kegiatan
• Metode : konseling dan upaya pengobatan yang telah dilakukan pada tahun 2017-2019 telah
mencapai target dan kinerja yang baik.

FIRST UP 27
CONSULTANTS
INTERPRETASI EVALUASI
• Pihak puskesmas sudah melaksanakan dengan semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah,
tetapi orang tua dari pasien tersebut memiliki pengetahuan yang kurang, pola hidup yang salah,
perilaku yang salah dapat memengaruhi dari tatalaksana dari pasien tersebut. Pasien yang
bermasalah dengan gizi sudah di tatalaksana dengan baik dan telah menyampaikan edukasi
dengan baik. Namun beberapa pasien tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan pola hidup
yang salah, maka pasien tidak akan menunjukan progresivitas perbaikan. Walaupun pasien
tersebut sudah di edukasi setiap bulan dan pemeriksaan berat badan pasien di timbang setiap
bulan tetap tidak menunjukkan perbaikan status. Solusinya adalah pasien yang mengalami
malnutrisi akan dipantau sebanyak 1 kali dalam seminggu, dan di pantau sebulan sekali oleh
dokter, serta tidak boleh diberi jeda waktu.

FIRST UP 28
CONSULTANTS
EVALUASI
PROGRAM
BAB IV
FIRST UP 29
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS
• Dari tabel tersebut dapat diketahui masalah pelaksanaan program KB
pada Puskemas Sawngan berupa :
• Presentase efek samping penggunaan KB yang tidak rata – rata tidak
menurun – konseling dan edukasi yang kurang efektif
• Presentase kasus drop-out penggunaan KB yang masih terjadi diawal
tahun – pembinan akseptor KB yang kurang efektif
• Kualitas dan cara pendekatan kader yang kurang efektif
• Pencatatan dan pelaporan data yang tidak lengkap
• Output target KB yang belum tercapai
• Kurangnya dukungan orang tua dan keluarga mengenai program KB
• Kurangnya minat PUS untuk menggunakan KB

FIRST UP
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS
KERANGKA KONSEP
TULANG IKAN

FIRST UP
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS
KESIMPULAN DAN
SARAN
BAB V
FIRST UP 36
CONSULTANTS
KESIMPULAN
• Manajemen puskesmas adalah serangkaian proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan kontrol untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
• Perencanaan puskesmas (P1) terdiri dari rencana lima tahunan yang berupa penelaahan kembali
jika ada kebijakan kesehatan baru (midterm evaluation) dan rencana tahunan puskesmas yang
menjamin kelangsungan kegiatan pelayanan kesehatan pada setiap tahun dalam satu periode,
walaupun terjadi pergantian pengelola dan pelaksana.
• Penggerakan pelaksanaan (P2) terdiri dari Rapat Dinas, Pengarahan saat apel pegawai,
Pelaksanaan kegiatan dari setiap program sesuai jadwal, dan forum khusus.
• Dan yang terakhir yaitu, Pengawasan, Pengendalian dan penilaian kinerja puskesmas (P3).
• Dengan adanya manajemen puskesmas yang terdiri dari P1, P2 dan P3 akan mmeningkatkan
fungsi Puskesmas yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

FIRST UP 37
CONSULTANTS
SARAN

• Dinas Kesehatan diharapkan melakukan upaya pendampingan dalam pelaksanaan manjemen


puskesmas di Puskesmas Sawangan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan keterampilan
agar menghasilkan Manajemen puskesmas yang baik.
• Pengelola Puskesmas diharapkan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Depok
dalam upaya melaksanakan Manajemen Puskesmas di Puskesmas Sawangan.
• Pengelola Puskesmas diharapkan melaksanakan koordinasi dan evaluasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas kinerja dalam Manajemen Puskesmas.

FIRST UP 38
CONSULTANTS
Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetur
adipiscing elit.
FIRST UP 39
CONSULTANTS
FIRST UP
CONSULTANTS

THANK YOU
April Hansson +1 23 987 6554

april@firstupconsultants.com

http://firstupconsultants.com

40

You might also like