You are on page 1of 22

Tara Wahyudita Mentari

I4A013065
Epilepsi dikenal sebagai salah
satu penyakit tertua di dunia
dan menempati urutan kedua
dari penyakit saraf setelah
ganggan peredaran darah otak

• Penelitian Shakirullah dkk menyebutkan


bahwa prevalensi keseluruhan epilepsi di
dunia adalah sekitar 10 per 1000 orang

• Risiko kematian mendadak dalam epilepsi


berkisar antara 1 dari 9 per 1000 kasus
epilepsi per tahun
Epilepsi

• kelainan otak yang ditandai dengan kecendrungan untuk menimbulkan bangkitan epileptik
yang terus menerus, dengan konsekuensi neurobiologis, kognitif, psikologis, dan sosial

Definisi operasional/definisi praktis epilepsi adalah suatu penyakit otak


yang ditandai dengan kondisi/gejala berikut
• Minimal terdapat 2 bangkitan tanpa provokasi atau 2 bangkitan refleks dengan jarak
waktu antar bangkitan pertama dan kedua lebih dari 24 jam
• Satu bangkitan tanpa provokasi atau 1 bangkitan refleks dengan kemungkinan terjadinya
bangkitan berulang dalam 10 tahun kedepan sama dengan bila terdapat 2 bangkitan tanpa
provokasi/bangkitan refleks
• Sudah ditegakkan diagnosis sindrom epilepsi
• Idiopatik
Epilepsi • Simtomatis
• Kriptogenik
• Bangkitan Umum
Menurut International
(Generalized)
League Against Epilepsy
• Bangkitan Parsial
(ILAE) 1981 Klasifikasi
berdasarkan tipe
bangkitan epilepsi
Bangkitan Umum Bangkitan Parsial

Absence Epilepsi Parsial


Kompleks

Klonik
Epilepsi Parsial

Tonik Simpleks

Tonik-
Klonik

Mioklonik

Atonik
 Epilepsi mempengaruhi hampir 2,5 juta orang dengan berbagai usia
di Amerika

 Prevalensi epilepsi di Indonesia berkisar antara 0,5%-0,6% dari 230


juta populasi yaitu sekitar 1,5 juta orang menderita epilepsi di
Indonesia

 PERDOSSI mengadakan penelitian pada 18 rumah sakit di 15 kota


pada tahun 2013 selama 6 bulan

 Didapatkan 2288 pasien terdiri atas 487 kasus baru dan 180 kasus
lama.

 Rerata usia kasus baru adalah 25,06 ± 6,9 tahun, sedangkan rerata
usia pada kasus lama adalah 29,2 ± 16,5 tahun
 Mutasi
genetik yang terjadi sebagian besar
pada gen yang mengkode protein kanal ion.
Absence

• Gangguan kesadaran mendadak berlangsung beberapa detik


• Selama bangkitan kegiatan motorik terhenti dan pasien diam
• Mungkin terdapat automatisme
• Pemulihan kesadaran segera terjadi tanpa perasaan bingung

Tonik klonik

• Dapat didahului prodromal seperti jeritan, sentakan, mioklonik


• Pasien kehilangan kesadaran
• Selesai bangkitan pasien menjadi lemas dan tampak bingung
• Pasien sering tidur setelah bangkitan
Parsial kompleks

• Bangkitan fokal disertai kehilangan/terganggunya kesadaran


• Sering diikuti dengan automatisme yang stereotipik seperti mengunyah,
menelan, tertaa dan kegiatan motorik lainnya tanpa tujuan yang jelas

Parsial sederhana

• Tidak terjadi perubahan kesadaran


• Bangkitan dimulai dari tangan, kaki atau muka (unilateral/fokal)
kemudian menyebar (Jacksonian march)
• Kepala mungkin berpaling kearah yang terkena kejang
Anamnesis

Pemeriksaan fisik
umum

Pemeriksaan
penunjang
 Epilepsi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan (seizure)
berulang akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara inermitten
yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik abnormal dan
berlebihan di neuron-neuron secara paroksismal dan disebabkan oleh
berbagai etiologi.

 Diagnosis pasti ditegakkan atas dasar adanya gejala dan tanda klinis
bangkitan berulang (minimum 2 kali) yang ditunjang oleh gambaran
epileptiform pada EEG.

 Tujuan utama terapi epilepsi adalah mengupayakan penderita epilepsi


dapat hidup normal dan tercapai kualitas hidup optimal

You might also like