You are on page 1of 23

Kelompok 1

Ahmad Dista Alkholqi 30001700003


Almira Anasa 30001700007
Anisa Anastasia 30001700011
Bella Alprida 30001700021
Chemistryana Maria Dorce Mandacan 3000170003
Dewi Warih Juwono Putri 30001700032
Dwinita Aldhyatwika 30001700039
Ghina Nabilah Kamal 30001700056
Khansa Alifia 30001700069
Mumammad Riadi Triwidodo 30001700080
CEPAT SESAK SAAT BEROLAHRAGA
Rudi mahasiswa FK Trisakti semester satu
mempunyai hobbi olahraga sejak masih SMP.
Olahraga yang di sukai bersepeda, renang dan
sepak bola. Dengan berolahraga teratur seminggu
3 kali selama 30-60 menit dia merasakan tubuhnya
segar dan tahan terhadap penyakit juga tinggi.
Seperti biasa kalau dia melakukan olahraga lebih
lama, setelah olahraga napasnya masih cepat dan
dalam, kakinya merasa lelah dan sekali-kali nyeri

KEY WORDS: NAPAS CEPAT DAN DALAM, KAPASITAS


VITAL, OXYGEN DEBT
NYERI
IMUNITAS OXYGEN DEBT
KAPASITAS VITAL
Pengalaman sensorik dan
Kemampuan tubuh untuk Semua tambahan oxygen
emosional yang tidak
Volume maksimal udara menahan atau yang harus di konsumsi
menyenangkan akibat
yang dapat di keluarkan menghilangkan benda kembali untuk memenuhi
kerusakan jaringan atau
dalam satu kali bernapas asing atau sel abnormal penyusunan kembali
yang cenderung merusak
setelah inspirasi maksimal yang berpotensi fosfagen maupun sistem
jaringan dengan kata
merugikan asam laktat
kerusakan jaringan
Identifikasi Masalah
1. Setelah Rudi orahraga berlebihan, nafas Rudi menjadi cepat dan dalam, kakinya
terasa lelah dan nyeri.
2. Dengan olahraga teratur tubuh menjadi segar dan daya tahan tubuh meningkat
3. Rudi hobi berolahraga
Brainstorming Rudi

Olahraga
Hobi Olahraga Olahraga teratur
berlebihan

Berenang, Segar & daya Napas cepat &


bersepeda, & tahan tubuh dalam
sepak bola meningkat

Untuk memenuhi
Melatih otot
kebutuhan O2
pernapasan
debt

Proses respirasi Jika tidak


terpenuhi

Volume kapasitas Mekanisme


Organ respirasi Penumpukan
paru respirasi
asam laktat

Anatomi Histologi Ventilasi Difusi Perfusi Kaki nyeri & lelah


LEARNING OBJECTIVE

1. Anatomi Organ Respirasi

2. Histologi Organ Respirasi

3. Volume Kapasitas Paru

4. Mekanisme Respirasi

5. Oxygen Debt
1. Anatomi Organ Respirasi
Anatomi sistem respirasi
2. Histologi Organ Respirasi

1. rongga hidung
Vestibulum
- bagian paling anterior dari cavum nasi
- terdapat kelenjar sebasea, kelenjar keringat, vibrase
- sebagian besar rongga hidung dan bagian konduksi sistem ini dilapisi mukosa dengan epitel bertingkat silindris bersilia
biasanya dikenal sebagai epitel respirasi sebelum masuk fossa nasal
Fossa nasal
- dari dinding lateral menonjol 3 tonjolan tulang/konka
- epitel bertingkat+silia+sel goblet ( epitel respitatori)
Area olfaktorius
- epitel olfaktorius

2. Faring
rongga posterior nasal terbuka ke ke dalam nasofaring, bagian pertama faring. Nasofaring menyatu
dibagian klaudal dengan orofaring (kerongkongan), bagian posterior rongga mulut yang mengarah ke
laring dan esofagus. Nasofaring,orofaring dilapisi epitel respirasi dan mukosanya mengandung tonsil
faringea medial dan muara dari kedua tuba auditorius yang berhubungan dengan telinga tengah.
3. Laring
Tempat udara mengalir yang terletak antara faring dan trakea
Dindingnya yang kaku diperkuat dengan tulang rawan hialin dan tulang rawan
elastis lebih kecil yang semuanya di hubungkan ke ligamen.
4. Trakea
Memiliki panjang 10-12 cm pada orang dewasa
Dilapisi mukosa respirasi biasa yg lamina proprianya mengandung banyak kelenjar
seromukos yg menghasilkan mukus cair
Lamina propria : terdapat kelenjar campur dan terdapar 16-20 cincin tulang
rawan hialin berbentuk C yang ditutupi perikondrium
5. Bronkus
Setiap bronkus primer beberapa kali bercabang, makin lama makin kecil sampai
diameternya 1-2mm
Pada bronkus primer kebanyakan cincin tulang rawan mengelilingi seluruh lumen
,tetapi dengan mengecilkan diameter cincin tulang rawannya berangsur di ganti
oleh lempeng-lempeng tulang rawan hialin yang lebih kecil.
6. Bronkiolus
Bronkiolus tidak mempunyai kelenjar maupun tulang rawan, tetapi jaringan ikat
padatnya sebagian besar terdiri dari otot polos.
Epitel selapis silindris bersilia sebagian memiliki sel goblet
Otot polos lebih banyak dari jaringan ikat
7. Alveolus
Gelembung-gelembung udara berupa kantong kecil (dinding dari ductus dan
saccus alveolaris)
Pada dinding alveoli terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 antara udara dan darah
3. Volume Kapasitas Paru

V tidal : Volume udara yang masuk atau keluar dari paru paru selama satu kali bernapas;
V Cadangan Inspirasi : Volume udara tambahan yang secara maksimal di hirup ;
V Cadangan ekspirasi : Volume udara ekstra maksimal yang di ekspirasi tidal normal ;
V Residu : Volume udara yang masih tetap berada pada paru saat ekspirasi paling kuat.
Volume kapasitas paru saat olahraga
No Volume dan kapasitas paru Definisi Perubahan selama latihan
1 Volume tidal Jumlah udara yang dihirup dan akan di keluarkan Meningkat
setiap daur pernafasan
2 Volume cadangan inspirasi Jumlah maksimal udara yang dapat di hirup setelah Menurun
inspirasi biasa
3 Volume cadangan respirasi Jumlah maksimal udara yang dapat di hembuskan pada Sedikit menurun
akhir ekspirasi biasa
4 Volume residu Jumlah udara yang tetap tinggi di dalam paru pada Sedikit menurun
saat ekspirasi maksimal
5 Kapasitas total paru Jumlah udara didalam paru setelah respirasi maksimal Sedikit menurun
6 Kapasitas vital Jumlah udara maksimal pada ekspirasi yang kuat Sedikit menurun
setelah inspirasi maksimal
7 Kapasitas Inspirasi Jumlah udara inspirasi maksimal setelah ekspirasi biasa Meningkat
8 Kapasitas fungsi residu Jumlah udara yang tetap tinggal didalam paru pada Sedikit meningkat
akhir ekspirasi dalam keadaan istirahat
4. Mekanisme Respirasi
Tahapan dalam proses respirasi
•Ventilasi : Proses keluar dan masuknya udara ke dalam paru, keluarnya
karbondioksida dari alveoli ke udara luar
•Difusi : Proses berpindahnya oksigen dari alveoli ke dalam darah,serta
keluarnya CO2 ke alveoli
•Perfusi : Distribusi darah yang telah teroksigenisasi di dalam paru untuk
dialirkan ke seluruh tubuh
5. Oxygen Debt

Saat berolahraga, terjadi defisit oksigen yang mengakibatkan terjadinya


respirasi anaerob sehingga terjadi pembentukan asam laktat sebagai produk
sampingan yang menumpuk di otot dan mengakibatkan ketidaksesuaian di
otot.
Setelah aktivitas olahraga, akan terjadi peningkatan frekuensi pernafasan
(nafas cepat dan dalam) untuk melunasi defisit oksigen agar dapat
mengoksidasi kembali darah, membuat lebih banyak ATP, dan memecahkan
asam laktat.
Terjadi sintesis dari asam laktat menjadi glukosa, dilanjutkan dengan
glikogenesis sehingga jumlah glikogen di otot dapat bertambah.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood L. 2016. Human Physiology : From cells to


Systems, Ninth Edition. Canada. Cengeage Learning.
2. Silverthorn, D. M. 2011. Human Physiology : An
Intergrated Approach, Fifth Edition. Canada. Pearson
International Edition.
3. Paulsen, F. Waschke, J. 2011. Sobotta Atlas Of Human
Anatomy : Internal Organs. 15th Edition. Munchen.
Elsevier Urban & Fischer.
4. Saladin, K. S. 2010. Anatomy and Physiology : The Unity of
Form and Function. Fifth Edition. United States. Mc Graw
Hill.
5. Mescher, Antony L. Histologi dasar junqueira : teks & atlas
; alih bahasa, Jan Tambayong ; editor edisi bahasa
Indonesia, Felicia Susanti … [et al.]. Ed 14. Jakarta : ECG,
2017.
6. Gartner L, P. James L H. 2014. Buku ajar berwarna
Histologi. Singapura. Elsevier (Indonesian edition)

You might also like