Professional Documents
Culture Documents
NENSI SETIANI
R1A115046
Dibawah Bimbingan:
Dr. Eng. Jamhir Safani, S.Si., M.Si. Abdul Manan, S.Si., M.Sc.
NIP. 19720320 200003 1 001 NIP. 19810930 201504 1 003
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki aktivitas tektonik yang tinggi.
Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama dunia: Lempeng Samudra Pasifik , Lempeng Indo-
Australia dan Lempeng Benua Eurasia.
Kondisi struktur geologi Daerah Kota Kendari tidak lepas dari aktivitas tektonik sesar-sesar yang
ada di sekitar daerah penelitian.
Kota Kendari terdiri dari Formasi Meluhu, Formasi Alangga, endapan Alluvial dan Formasi Buara
serta Formasi Laonti.
Salah satu metode geofisika yang umum digunakan untuk mengidentifikasi keadaan bawah permuk
aan adalah metode geomagnetik.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola sebaran anomali medan magnetik regional di daerah Kota Kendari?
2. Bagaimana struktur geologi bawah permukaan daerah Kota Kendari berdasarkan hasil
pemodelan 2D?
Tujuan
1. Menentukan pola sebaran anomali medan magnetik regional di daerah Kota Kendari.
2. Menentukan struktur geologi bawah permukaan daerah Kota Kendari
berdasarkan hasil pemodelan 2D.
Manfaat
1. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pemerintah tentang struktur geologi
bawah permukaan di daerah Kota Kendari.
2. Mengembangkan implementasi ilmu geofisika khususnya dalam metode geomagnetik.
3. Sebagai sumber pustaka untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang relevan dengan
penelitian ini.
TINJAUAN PUSTAKA
Geologi Regional Kota Kendari
Keterangan :
Sesar geser
Sesar naik
5. Suseptibilitas Magnetik
2. Medan Magnetik
Kuat medan magnetik H adalah gaya pada suatu • Diamagnetik
kutub magnetik m , jika diletakan pada titik dalam • Paramagnetik
medan magnetik yang merupakan hasil dari kuat • Feromagnetik
kutub m .
F
H ,
m 6. Induksi Magnetik
Suatu bahan magnetik yang diletakan dalam
medan yang terletak dalam medan luar akan
3. Momen Magnetik meningkatkan nilai total medan magnetik bahan
Di alam kutub magnetik selalu berpasangan atau terebut. Induksi magnetik didefinisikan sebagai
dipol (kutub positif (+) dan kutub negatif (-)) yang medan total bahan
dipisahkan oleh jarak l.
B r H
M mlrˆ
Medan Magnetik Bumi
Utara Sebenarnya Utara Magnetik
Medan Magnet Utama
horizontal ( H).
• Kontinuasi ke Atas atau Upward Continuation merupakan proses transformasi data medan potensial
dari suatu bidang datar yang lebih tinggi
• Menghasilkan tampilan interpretasi yang kebih akurat mengenai keberadaan anomali magnetik.
• Dipol ke monopol
• Mempermudah proses interpretasi pada saat penentuan anomali medan magnetik
Proyeksi ke bidang datar dilakukan karena data anomali medan magnetik total hasil koreksi masih
dipengaruhi oleh faktor ketinggian atau topografi.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal
29 Agustus – 5 September 2013 di daerah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pengolahan,
analisis dan interpretasi data akan dilakukan di Laboratorium Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumi
an (FITK), Universitas Halu Oleo (UHO), Kota Kendari.
Desain Survei
Penelitian ini akan menggunakan data sekunder hasil penelitian yang telah ada sebelumnya. Data
tersebut diperoleh dari hasil kerjasama antara Université de La Rochelle Perancis dengan Institut
Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Halu Oleo (UHO).
Jenis Penelitian
Penelitian ini terdiri dari data sekunder serta merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.
Alat dan Bahan Penelitian
FFT
Anomali medan
Anomali medan
magnetik regional
magnetik lokal
Pemodelan 2D
Analisis dan
Kesimpulan Selesai
Interpretasi data
TERIMA KASIH