Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Kasus Garuda Indonesia, April 2019 yang dikutip dalam PT Sunprima Nusantara Pembiayaan yang dikutip dalam
www.kompas.com www.tribun.com , 2018.
• “Laporan keuangan Garuda Indonesia menjadi polemik • Pihak SNP Finance tidak menyampaikan laporan
setelah komisaris perusahaan yaitu Chairul Tanjung dan keuangan dengan benar alias fiktif, perusahaan
Dony Oskaria melihat adanya keganjilan dalam pemeringkat dan auditor tidak mengeluarkan peringatan
pencatatan akuntan pada laporan kinerja keuangan atau warning sebelum gagal bayar terjadi.
Garuda Indonesia pada tahun 2018. • Dan OJK menjatuhkan sanksi administratif kepada dua
• Menurut mereka, perusahaan ini seharusnya mencatatkan akuntan publik (AP) dan satu kantor akuntan publik (KAP).
kerugian tahun berjalan sebesar US$ 244,95 juta. Namun, • Pangkal soalnya, AP Marlinna dan AP Merliyana Syamsul
dari laporan keuangan tersebut malah tercatat memiliki serta KAP Satrio, Bing, Eny (SBE) dan Rekan yang
laba tahun berjalan mencapai US$ 5,01 juta. Dengan merupakan salah satu entitas Deloitte dinilai tidak
keganjilan itu, maka keduanya menolak menandatangani memberikan opini yang sesuai dengan kondisi
laporan keuangan tersebut. sebenarnya dalam laporan keuangan tahunan audit milik
• Kementerian Keuangan menemukan adanya PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance).
pelanggaran dalam laporan keuangan tahun buku 2018. • Kedua AP dan satu KAP itu memberikan opini ‘Wajar
Temuan itu diketahui setelah Kemenkeu memeriksa KAP Tanpa Pengecualian’ dalam hasil audit terhadap laporan
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of keuangan tahunan SNP Finance. Padahal, hasil
BDO Internasional) selaku pengaudit laporan keuangan pemeriksaan OJK mengindikasikan SNP Finance
Garuda Indonesia. Terdapat pelanggaran yang dilakukan menyajikan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan
oleh audit dari KAP yang berpengaruh terhadap opini kondisi keuangan yang sebenarnya secara signifikan.
laporan auditor independen, KAP tersebut belum • Sehingga, menyebabkan kerugian banyak pihak
melakukan pengendalian mutu terhadap laporan termasuk perbankan. Kasus SNP ini jelas melibatkan
keuangan Garuda Indonesia. profesi akuntan, baik dari manjeman dan auditor.
4
• Dari beberapa contoh kasus tersebut, jelas menunjukkan pelanggaran
akuntan terhadap etika profesinya telah melanggar kode etik akuntan karena
akuntan telah memiliki seperangkat kode etik tersendiri yang disebut sebagai aturan
tingkah laku moral bagi akuntan dalam masyarakat
• Secara umum, isu-isu etika dalam akuntansi berkisar pada prinsip-prinsip objektivitas,
independensi, kerahasiaan, integritas, perilaku khusus, kompetensi dan hati-hati.
Kegagalan profesional akuntan untuk menunjukkan due diligence dapat
membatalkan kredibilitasnya
Menurut Azona (2019) yang melakukan penelitian di Sudan Menurut Cletus (2014) yang melakukan studi di Nigeria
menyimpulkan bahwa kompetensi akuntan berpengaruh menunjukkan bahwa ada tingkat yang rendah dalam
positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan di implementasi etika akuntansi oleh akuntan profesional di
bank-bank komersial di Sudan Selatan. Nigeria. Penelitian ini mengungkapkan beberapa alasannya
• Kompetensi akuntan dianggap tinggi dalam hal meliputi :
pengetahuan profesional mereka, bersikap proaktif dan • keserakahan dan kepentingan,
memberikan bimbingan profesional dalam hal-hal • tekanan dari pengusaha / klien,
mengenai pelaporan keuangan dan sedang • nilai perilaku etis,
dipertimbangkan sebagai profesional oleh karyawan lain • nilai-nilai sosial yang buruk,
di bank. • kurangnya informasi yang lengkap, kurangnya perilaku etis
• Independensi akuntan juga memiliki efek positif dan yang jelas,
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Akuntan • kurangnya kompetensi di lingkungan,
di bank-bank komersial berpartisipasi dalam proses • efek dari perubahan budaya,
kontrol dan pembangunan di bank, disediakan akses ke • kegiatan perlindungan diri sendiri, dan penipuan diri serta
data dan sumber daya manusia, dan dilaporkan ke rasionalisasi.
tingkat tertinggi dalam bank.
• Objektivitas akuntan memiliki efek positif dan signifikan Yang paling umum dari faktor-faktor ini adalah keserakahan
terhadap kualitas laporan keuangan, bahwa laporan dan kepentingan pribadi akuntan sedangkan faktor lainnya
atau opini yang diberikan oleh akuntan di bank adalah kurangnya perilaku etis yang jelas.
diverifikasi dan dapat dikonfirmasi. Integritas akuntan
memiliki efek positif dan signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan
6
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Selain itu, masyarakat pun
berharap bahwa para akuntan mematuhi standar dan tata nilai yang berlaku dilingkungan profesi
akuntan, sehingga masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang
diberikan. Dengan demikian unsur kepercayaan memegang peranan yang sangat penting dalam
hubungan antara akuntan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
7
KAJIAN TEORI
Pengertian
Etika
Menurut Ward dkk (1999) bahwa etika sebenarnya meliputi suatu proses
penentuan yang komplek tentang apa yang harus dilakukan seseorang dalam
situasi tertentu. Dimana proses itu sendiri meliputi penyeimbangan
pertimbangan sisi dalam (inner) dan sisi luar (outer) yang disifati oleh kombinasi
unik dari pengalaman dan pembelajaran masing-masing individu.
Etika
Profesi Akuntansi
Suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sebagai Akuntan
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi,
yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi
pegangan bagi setiap orang yang mengemban profesi yang
bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan
atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode
etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi.
11
KAJIAN TEORI
Pengertian
1. Tanggungjawab profesi
1. Tanggung Jawab
2. Kepentingan Publik
1. Integritas 2. Kepentingan Publik
3. Integritas
2. Obyektivitas 3. Integritas
4. Obyektivitas
3. Kompetensi Profesional 4. Objektivitas dan
5. Kompetensi dan Kehati-
dan kehati-hatian Indepedensi
hatian Profesional
4. Kerahasiaan 5. Kecermatan dan
6. Kerahasiaan
5. Perilaku Profesional Keseksamaan
7. Perilaku Profesional
6. Lingkup dan sifat jasa
8. Standar Teknis
15
KAJIAN TEORI
Beberapa Profesi Akuntansi (Ronald Dusca 2009)
Etika Dalam Akuntan Publik : Etika Dalam Akuntansi Manajeman Etika Dalam Akuntansi Perpajakan
• Independensi, integritas, dan Akuntan manajemen dan akuntan Statement on Standards Tax Services
obyektivitas keuangan adalah akuntan yang (SSTS) oleh AICPA yaitu:
• Standar umum dan prinsip bekerja pada suatu perusahaan • Akuntan tidak boleh merekomendasi
akuntansi Etika akuntan manajemen dan kan jumlah pajak, kecuali jumlah
- Kompetensi Profesional akuntan keuangan : realistis.
- Kecermatan dan • Kompeten (Competence) • Akuntan harus melakukan upaya
Keseksamaan Profesional • Kerahasiaan (confidentiality) yang memadai untuk mendapatkan
- Perencanaan dan Supervisi • Integritas (Integrity) data dari wajib pajak.
- Data Relevan yang • Objektivitas (objectivity) • Akuntan bisa mengandalkan
Memadai informasi yang disajikan oleh wajib
- Kepatuhan terhadap pajak atau oleh pihak ke tiga tanpa
Standar verifikasi
• Tanggung jawab kepada klien • Akuntan dapat menggunakan
• Tanggung jawab kepada rekan estimasi pajak yang dibuat oleh wajib
seprofesi pajak
• Tanggung jawab dan praktik lain • Akuntan harus segera memberitahu
wajib pajak jika ditemukan kesalahan.
• Akuntan harus menggunakan
kompetensi profesionalnya dengan
cermat dan seksama.
16
KAJIAN TEORI
Fungsi dari etika profesi Akuntansi Faktor-faktor yang dapat Sanksi Pelanggaran dari etika
adalah sebagai berikut : mempengaruhi pelanggaran profesi Akuntansi :
• Sebagai sarana dalam etika profesi Akuntansi adalah • Sanksi Sosial : adalah sanksi
memperoleh orientasi kritis sebagai berikut : dengan skala yang relatif
yang berhadapan dengan • Kebutuhan dari setiap individu. kecil, dapat dipahami
berbagai moralitas yang • Sama sekali tidak memiliki sebagai kesalahan yang
membingungkan. Pedoman. tentu saja dapat
• Etika profesi akuntansi yang • Perilaku dan kebiasaan dari “dimaafkan”.
ingin menampilkan berbagai para individu yang • Sanksi Hukum adalah sanksi
ketrampilan intelektual yaitu terakumulasi dan sam sekali dengan skala besar, banyak
ketrampilan dalam tidak dikoreksi. merugikan hak dari pihak
berargumentasi secara rasional • Lingkungan yang tidak lain.
dan kritis. mendukung dan tidak etis.
• Orientasi secara etis ini sangat • Perilaku dari komunitas.
diperlukan dalam mengabil
sikap yang wajar dalam
menghadapi suasana dan
situasi pluralisme.
Tahapan manajemen risiko umumnya dikenal sebagai:
17
KAJIAN TEORI