You are on page 1of 19

Abses Leher Dalam

Aditya Krishna Murthi


Definisi…

“Abses yang terbentuk dalam ruang potensial


diantara fasia leher dalam”.

Etiologi

2
Klasifikasi…

Abses Leher
Dalam

Plus :
Angina
Ludovici

3
Abses Peritonsil Komplikasi dari tonsilitis akut, infeksi yang
bersumber dari kelenjar mukus Weber di
kutub atas tonsil.

 Demam
 Odinofagia

 Otalgia

 Sakit Kepala

 Nyeri Leher

 Trismus

 “Hot Potato Voice”

 Hipersalivasi

 Foetor ex ore

4
PEMERIKSAAN FISIK…
 Dpt ditemukan trismus ( mulut sukar dibuka ).
 Palatum mole bengkak dan menonjol ke depan

 Uvula terdorong kontralateral.

5
TATALAKSANA…

Stad. Infiltratif

Antibiotika

Analgetik-antipiretik

Obat kumur & kompres dingin leher

Stad. supuratif

Insisi Abses

6
KOMPLIKASI
 Abses pecah spontan----pneumonia aspirasi/ piemia
 Penjalaran infeksi ke parafaring---abses parafaring

 Penjalaran intrakranial---trombosis sinus kavernosus,


meningitis dan abses otak.

7
Abses
Retrofaring

 Biasa ditemukan pada anak usia < 5 tahun.


Etiologi :
 Dpt disebabkan krn infeksi saluran napas atas---
limfadenitis retrofaring.
 Trauma oleh karena benda asing, atau tindakan medis---
adenoidektomi, intubasi endotrakea, endoskopi.
 TB vertebra servikalis bag atas.

8
GEJALA & TANDA
 Rasa nyeri dan sukar menelan
 Demam

 Sesak---stridor

 Perubahan suara

Pem.fisik didapatkan:
 Benjolan dinding belakang faring.

- Mukosa bengkak dan hiperemis

9
DIAGNOSIS…

 Anamnesis--- riwayat infeksi


saluran napas atas, trauma.
 Pem .fisik

 Pem. Penunjang

- Rontgent

10
TERAPI…
 Medikamentosa dan tindakan bedah
 Insisi abses dilakukan via laringoskopi dlm posisi
Trendelenburg.

 Komplikasi;
- penjalaran ke ruang parafaring
- mediastinitis
- obst.jalan napas---asfiksia
- abses pecah spontan---pneumonia, abses paru.

11
ABSES SUBMANDIBULA

 Etiologi
- infeksi dpt bersumber dari gigi,
faring, kelenjar liur atau kelenjar
limfa submandibula.
- mixed infection aerob—anaerob.
 Gejala dan Tanda

- demam & nyeri leher


- trismus
- pembengkakan sub-mandibula

12
TATALAKSANA
 Antibiotika parenteral dosis tinggi.
 Evakuasi abses, eksplorasi dalam narkose ( utk abses
letak dalam dan meluas )
 Insisi pd tmpt plg fluktuatif atau setinggi os.hyoid.

13
ABSES PARAFARING  Etiologi
I. infeksi langsung---tusukan jarum
saat tonsilektomi dgn analgesia.
II. supurasi kel.limfe leher
bag.dalam & jaringan sekitarnya.
III. penjalaran infeksi ruang
peritonsil, retrofaring atau
submandibula.
 Gejala dan tanda

- trismus
- pembengkakan sekitar angulus
mandibula.

14
KOMPLIKASI

 Akibat peradangan---spreading hematogen, limfogen,


perkontinuitatum.
 Injury vaskuler---nekrosis a.carotis---ruptur

 Periflebitis & thromboflebitis.

 septikemia

15
TATALAKSANA

 Antibotika parenteral, high dose, broad spectrum


 Evakuasi abses, bila 24-48 jam tdk ada perbaikan setelah
diterapi dgn antibiotik.

16
ANGINA
LUDOVICI

 Dikenal juga sebagai “Ludwig’s


Angina”.
 Selulitis ruang submandibula

 khas--- pembengkakan seluruh


ruang submandibula, tnp abses.
 Sumber infeksi : dentogen
( tersering M3bawah,
pericoronitis )
 Campuran kuman
aerob&anaerob.

17
GEJALA DAN TANDA
 riwayat nyeri tenggorok & leher
 Pembengkakan regio submandibular, hiperemis dan
keras pada perabaan.
 Gejala obstruksi jalan napas---sesak, stridor

-Antibiotika spektrum luas, parenteral.


Terapi - eksplorasi utk dekompresi.

18
terimakasih

19

You might also like