You are on page 1of 33

Akuntansi Perbankan dan

Lembaga Keuangan
Kebutuhan Modal Minimum Bank
A. Perencanaan dan Menghasilkan
Modal
• Modal merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalam pendirian sebuah bank. Karena
fungsi dan peranan modal menyangkut dalam
segala kegiatan bank, sehingga pemilik modal
harus cermat dan teliti dalam mengatur
perputaran modalnya.
• Bank memerlukan sebuah perencanaan dalam
pemenuhan kebutuhan untuk membiayai
kegiatan bank, hal ini penting agar penggunaan
modal dapat digunakan secara efektif dan
efisien.
• Perencanaan jumlah dana bank mutlak diperlukan untuk
menetapkan jumlah dana yang dibutuhkan sehingga
pengendalian dapat dilakukan. Perencanaan yang baik
harus didasarkan atas analisis data dan informasi, supaya
rencana yang dihasilkan realistis. Data dan informasi yang
dibutuhkan dalam perencanaan jumlah dana bank antara
lain:
> Undang-undang Perbankan dan surat edaran Bank Sentral
> Situasi moneter dan keadaan perekonomian
> Pendapatan masyarakat (IPC) dan besarnya biaya hidup
> Jumlah bank saingan dan besarnya cost of fund yang
berlaku
> Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Bank for International
Settlements(BIS)
Besarnya dana bank dapat ditentukan
berdasarkan hal-hal berikut:
• Ketentuan Pemerintah
• Kewajiban Penyediaan Modal Minimum(KPMM)
• Area Operasional Bank
• Produk Jasa Bank
• Tujuan Bank
• Pimpinan Bank
• Kebutuhan Likuiditas yang Dimiliki
• Tingkat Kualitas dari Aset
• Struktur dari Tabungan
• Tingkat Kualitas dan Sistem Operasional Bank
• Tingkat Kualitas Pemilik Bank
B. Manajemen Permodalan Bank
• Fungsi Modal Bank
Fungsi modal bank menurut Johnson and Johnson:
Pertama, sebagai penyangga untuk menyerap kerugian
operasional dan kerugian lainnya
Kedua, sebagai dasar bagi penetapan batas maksimum
pemberian kredit.
Ketiga, modal juga menjadi dasar perhitungan bagi para
partisipan pasar untuk mengevaluasi tingkat kemampuan
bank secara relatif dalam menghasilkan keuntungan.
• Empat fungsi modal bank menurut Brenton C. Leavitt
adalah:
• Untuk melindungi deposan yang tidak diasuransikan,
pada saat bank dalam keadaan insolvable dan likuidasi
• Untuk menyerap kerugian yang tidak diharapkan guna
menjaga kepercayaan masyarakat bahwa bank dapat
terus beroperasi
• Untuk memperoleh saran fisik dana kebutuhan dasar
lainnya yang diperlukan guna menawarkan pelayanan
bank
• Sebagai alat pelaksanaan peraturan pengendalian
ekspansi aktiva yang tidak tepat
• Sumber Permodalan Bank
Tiga bentuk utama modal bank menurut
Geore H Hempel adalah pinjaman
subordinasi, saham preferen dan saham
biasa. Pinjaman subordinasi terdiri dari
semua bentuk kewajiban berbunga yang
dibayar kembali dalam jumlah yang pasti
(fixed) dalam jangka waktu tertentu.
• Dalam pembahasan tentang Manajamen Sumber Dana
Bank, khususnya pembagian dana bank terlihat jelas
bahwa modal (equity) merupakan bagian dari dana bank
(fund) dan merupakan dana yang diinvestasikan oleh
pemilik pada waktu pendirian bank yang dimaksudkan
untuk membiayai kegiatan usaha bank. Modal bank
bukan saja sebagai salah satu sumber penting dalam
memenuhi kebutuhan dana bank, tetapi posisi modal
bank juga akan mempengaruhi keputusan-keputusan
manajemen. Dalam neraca bank, modal terdapat pada
sisi pasiva neraca, demikian dengan sumber dana
lainnya.
Berikut ini klasifilaksi modal berdasarkan
pendekatan pada neraca, modal dapat
dibedakan menjadi:
a. Modal inti, terdiri dari:
• Modal disetor
• Agio saham
• Laba ditahan
• Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang
laporan keuangannya dikonsolidasikan, adalah
• Cadangan tujuan
• Cadangan umum
• Laba tahun berjalan
• Laba tahun lalu
b. Modal pelengkap, terdiri dari:
• Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap
• Cadangan Penghapusan Aktiva yang
Diklasifikasikan
• Pinjaman Subordinasi
• Modal Kuasi
Berikut ini beberapa fungsi modal
bank, antara lain:
• Melindungi para kreditur - Para kreditur
mengharapkan adanya kepastian kemampuan
bank dalam membayar kembali simpanan
kreditur sewaktu-waktu. Modal bank merupakan
penyanggah pengembalian dana kreditur
manakala bank kesulitan menarik kembali
investasi jangka pendek.

• Menjamin kelangsungan operasional - Dengan


modal sendiri bank memulai kegiatan operasi
mereka termasuk membangun atau membeli
kantor peralatan.
• Memenuhi Standar Modal Minimum
-Presentase kebutuhan modal minimum
yang diwajibkan menurut BIS disebut
capital adequacy ratio (CAR), CAR
minimum bagi bank umum adalah 8%.
Perhitungan penyediaan modal minimum
didasarkan kepada rasio atau
perbandingan antara modal yang dimiliki
bank dan jumlah aktiva yang tertimbang
menurut risiko (ATMR)
Kecukupan Modal
• Tingkat kecukupan modal bank dinyatakan dengan suatu
rasio tertentu yang disebut rasio kecukupan modal atau
capital adequacy ratio (CAR).
CAR dapat diukur dengan cara:
• Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga
Modal dan Cadangan = Giro + Deposito + Tabungan
• Membandingkan modal dengan aktiva berisiko
Perhitungan CAR yang harus diikuti bank diseluruh
dunia sebagai aturan main dalam kompetisi yang fair di
pasar keuangan global, yaitu rasio minimum 8%
permodalan terhadap aktiva berisiko
C. Manajemen Permodalan Bank Syariah

• Kecukupan Modal Bank


• Tingkat kecukupan modal bank dinyatakan
dengan suatu ratio tertentu yang disebut ratio
kecukupan modal atau capital edequasy ratio
(CAR). Tingkat kecukupan modal ini dapat
diukur dengan cara (1) membandingkan modal
dengan dana-dana pihak ketiga dan (2)
membandingkan modal dengan aktiva beresiko.
Sumber Permodalan Bank
Syariah
• Dalam pandangan syariah, modal pinjaman
(subordinated loan) itu termasuk dalam kategori
qard, yaitu pinjaman harta yang dapat diminta
kembali. Sumber utama modal bank syariah
adalah modal inti (core capital) dan kuasi
ekuitas. Modal inti adalah modal yang disetor
oleh para pemegang saham, cadangan dan
labaditahan. Kuasi ekuitas adalah dana-dana
yang tercatat dalam rekening-rekening bagi hasil
(mudharabah)
• Dalam menelaah ATMR pada bank syariah, terlebih
dahulu harus dipertimbangkan bahwa aktiva bank syariah
dapat dibagi atas:
• Aktiva yang didanai oleh modal sendiri/ atau kewajiban
• Aktiva yang didanai oleh rekening bagi hasil
• Berdasarkan pembagian jenis aktiva tersebut, maka
prinsip nya bobot risiko bank syariah terdiri dari:
• Aktiva yang dibiayai oleh modal bank sendiri dn atau
dana pinjaman (wadiah, qard dll) adalah 100%
• Aktiva yang dibiayai oleh pemegang rekening bagi hasil
adalah 50%
Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Bank
Syariah :

• Kualitas piutang penjualan (murabahah) dana sewa


(ijarah) didasarkan pada kemampuan membayar, kondisi
keuangan dan prospek usaha.
• Kualitas investasi pada musyarakah dan mudharabah
dapat didasarkan pada tingkat kesesuaian antara
realisasi bagi hasil dengan proyeksinya, kondisi
keuangan dan prospek usaha.

• Dalam pembiayaan mudharabah, bank dapat menolak


untuk menanggung risiko, bila disebabkan oleh
kesengajaan, kelalaian atau pelanggaran nasabah.
Faktor jaminan dalam pembiayaan mudharabah dapat
diperhitungkan untuk menutup risiko itu.
Kasus Bank Konvensional :
• Kasus Bank Century menjadi isu terbesar
dalam permasalahan di negeri kita. Kasus
ini menggelinding semakin liar setelah
terindikasinya keterlibatan pejabat-pejabat
negara atas kebijakan untuk
menyelamatkan Bank Century. Yang
menjadi pertanyaan adalah layakkah bank
tersebut diselamatkan? Sebelumnya kita
telusuri secara kronologis perjalanan bank
ini yang kemudian menjadi skandal besar
• Tahun 1989, Robert Tantular mendirikan Bank
Century Intervest Corporation (Bank CIC).
Namun, penawaran umum terbatas (rights
issue) pertama pada Maret 1999, Robert
Tantular dinyatakan tidak lolos uji kelayakan dan
kepatutan oleh Bank Indonesia. Pada tanggal 27
November 2001, rapat Dewan Gubernur Bank
Indonesia memberikan persetujuan prinsip
akuisisi Chinkara Capital Ltd. terhadap Bank
CIC, Bank Pikko, dan Bank Danpac.
Periode 2002-2005
• 5 Juli 2002, izin akuisisi dari Bank Indonesia keluar.
Meski demikian, BI mengendus perbuatan melawan
hukum yang melibatkan Chinkara pada Bank CIC. Tetapi
proses merger tetap dilanjutkan meskipun pemeriksaan
Bank Indonesia menemukan pelanggaran signifikan tiga
bank tersebut.
• 6 Desember 2004, Bank Indonesia menyetujui merger
CIC, Danpac, dan Pikko menjadi Bank Century. Mantan
Deputi Senior Bank Indonesia Anwar Nasution ikut andil
berdirinya bank tersebut. Seketika itu juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia mengesahkan Bank
Century.
• Juni 2005, Budi Sampoerna menjadi salah satu nasabah
terbesar Bank Century cabang Kertajaya, Surabaya. Tak lama
setelah itu Bank Indonesia mempermudah merger. Surat
berharga Bank CIC kemudian dinilai lancar (semula dinilai
macet) dan akhirnya CAR seolah-oleh memenuhi persyaratan
merger. Selain itu kemudahan lain, hasil fit and proper test
sementara atas pemegang saham yang dinyatakan tidak lulus
ditunda penilaiannya.
• Laporan Bank Indonesia tanggal 31 Oktober 2005
menyebutkan, dua bulan setelah merger, rasio kecukupan modal
(CAR) Bank Century per 28 Februari 2005 negatif 132,5
persen. Dalam kondisi ini, seharusnya Bank Indonesia
menetapkan Century sebagai bank dalam pengawasan khusus,
namun BI hanya memberi kategori bank dalam pengawasan
intensif, dimana Bank Century mempunyai masalah surat
berharga dan perkreditan yang berpotensi menimbulkan
kesulitan keuangan.
• BI menenukan pelanggaran batas
maksimum pemberian kredit (BMPK)
dalam kegiatan Century. Namun Bank
Indonesia tidak mengambil tindakan tegas.
Bahkan sejak 2004 Century melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan PDN.
Seharusnya Century diberi sanksi denda
sebesar Rp 22 miliar, tapi BI memberi
keringanan Rp 11 miliar.
Periode 2008
• 2008, Krisis keuangan global mulai melanda dunia.
Sejak pertengahan Juli-November 2008 Bank Century
mengalami kesulitan likuiditas. Beberapa nasabah besar
Bank Century menarik dana yang disimpan di bank milik
Robert Tantular itu, sehingga mengalami kesulitan
likuiditas.
• 5 Oktober 2008, likuiditas Bank Century memburuk,
Bank Indonesia meminta pemegang saham pengendali
Hesham al-Warraq, pemegang saham Robert Tantular
dan Rafat Ali Rizvi menyelesaikannya.
• 30 Oktober 2008 Bank Century mengajukan
permohonan fasilitas pendanaan jangka pendek Rp 1
triliun.
• 6 November 2008 Rapat Dewan Gubernur Bank
Indonesia menempatkan Bank Century sebagai bank
“dalam pengawasan khusus“. Kemudian Bank Century
mengajukan pendanaan darurat karena sulit mendapat
pendanaan dari pasar uang antarbank. Tanggal 13
November 2008 Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono
menyatakan Bank Century kalah kliring atau tidak bisa
membayar dana permintaan dari nasabah sehingga
terjadi rush.
• Kemudian, Bank Indonesia menggelar rapat konsulitasi
melalui telekonferensi dengan Menteri Keungan Sri
Mulyani, yang tengah mendampingi Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sidang G-20 di
Washington, Amerika Serikat.
• 14 November 2008 Bank Century mengajukan
permohonan fasilitas pendanaan darurat dengan
alasan sulit mendapat pendanaan.
• 23 November 2008, Bank Indonesia
menemukan bahwa per 20 November 2008
diketahui rasio kecukupan modalnya minus
35,92. Untuk menambal rasio hingga 8 persen,
dibutuhkan tambahan modal Rp 2,65 triliun.
Lembaga penjamin langsung mengucurkan
dana Rp.2,776 triliun kepada Bank Century.
• 26 November 2008 Robert Tantular
ditahan dengan tuduhan menyelewengkan
duit Century, banknya sendiri. Robert
diduga mempengaruhi kebijakan direksi
sehingga mengakibatkan Bank Century
gagal kliring.
Periode 2009
• LPS kembali menyuntik dana Rp 1,155 triliun dan
menambah Rp 630,22 miliar untuk menutupi kebutuhan
minimal kecukupan modal berdasarkan hasil assesment
Bank Indonesia, atas perhitungan direksi Bank Century.
• 1 April penyidik KPK hendak menyergap seorang
petinggi kepolisian yang diduga menerima suap.
• 29 Mei Kabareskrim Susno Duadji memasilitasi
pertemuan antara pimpinan Bank Century dan pihak
Budi Sampoerna di kantornya. Dalam pertemuan itu
disepakati bahwa Bank Century akan mencairkan dana
Budi Sampoerna senilai US$58 juta dari total Rp 2 triliun
dalam bentuk rupiah.
• Juni, Bank Century mengaku mulai mencairkan dana Budi
Sampoerna yang diselewengkan Robert Tantular sekitar
US$18 juta atau sepadan dengan Rp180 miliar. Namun, hal
ini dibantah pengacara Budi Sampoerna, Lucas, yang
menyatakan bahwa Bank Century belum membayar
sepeserpun pada kliennya.
• Sebulan kemudian KPK melayangkan surat permohonan
kapada Badan Pemeriksa Keuangan untuk melakukan audit
terhadap Bank Century. Akhir Juni 2009, Komisaris Jendral
Susno Duadji mengatakan ada lembaga yang telah
sewenang-wenang menyadap telepon selulernya.
• KPK menggelar koferensi pers. Wakil Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Riyanto mengatakan
jika ada yang tidak jelas soal penyadapan, diminta datang ke
KPK.
• 21 Juli lembaga penjamin mengucurkan lagi Rp.630
miliar untuk menutupi kebutuhan minimal kecukupan
modal Bank Century. Keputusan tersebut juga
berdasarkan hasil assesment Bank Indonesia atas hasil
auditro kantor akuntan publik. Sehingga total dana yang
dikucurkan mencapai Rp.6,762 triliun.
• 12 Agustus mantan Direktur Utama Bank Century
Hermanus Hasan Muslim divonis 3 tahun penjara karena
terbukti menggelapkan dana nasabah Rp.1,6 triliun.
• 18 Agustus 2009, Komisaris Utama yang juga pemegang
saham Robert Tantular dituntut hukuman delapan tahun
penjara dengan denda Rp.50 miliar subsider lima tahun
penjara.
• Komisi Keuangan DPR menyoroti pembeng­kakan suntikan
dana Century, dari Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun dan
meminta Badan Pemeriksa Keuangan melakukan audit
investigasi.
• Dewan Perwakilan Rakyat memanggil Menkeu Sri Mulyani,
Bank Indonesia dan lembaga penjamin untuk menjelaskan
membengkaknya suntikan modal hingga Rp.6,7 triliun.
Padahal menurut DPR, awalnya pemerintah hanya meminta
persetujuan Rp.1,3 triliun untuk Bank Century.
• Dalam rapat tersebut Sri Mulyani kembali menegaskan bahwa
jika Bank Century ditutup akan berdampak sistemik pada
perbankan Indonesia. Pada hari yang sama pula, Wakil Ketua
KPK Bibit Samad Riyanto menyatakan bahwa kasus Bank
Century itu sudah ditingkatkan statusnya menjadi
penyelidikan.
• Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
dipimpin Sugeng Riyono memutus Robert Tantular
dengan vonis hukuman 4 tahun dengan denda Rp. 50
miliar karena dianggap telah memengaruhi pejabat bank
untuk tidak melakukan langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan
• Laporan awal audit Badan Pemeriksa Keuangan pada
tanggal 30 September 2009 terhadap Bank Century
sebanyak 8 halaman beredar luas di masyarakat.
laporan tersebut mengungkapkan banyak kelemahan
dan kejanggalan serius di balik penyelamatan Bank
Century dan ada dugaan pelanggaran kebijakan dalam
memberikan bantuan ke Bank Century.
• Akibat kejanggalan temuan BPK tersebut, Sekjen PDI
Perjuangan Pramono Anung membentuk tim kecil untuk
menggulirkan hak angket guna mangkaji kasus Bank
Century. Lima hari kemudian, wacana pembentukan
Panitia Khusus Hak Angket DPR untuk mengusut kasus
Bank Century menjadi perdebatan di DPR.
• 12 November 139 anggota DPR dari 8 Fraksi
mengusulkan hak angket atas pengusutan kasus Bank
Century.
• 23 November BPK menyerahkan hasil audit kasus Bank
Century ke DPR. Fraksi Demokrat mendukung usul
pembentukan panitia hak angket kasus Bank Century
yang diajukan anggota Dewan
Sekian dan terima kasih
• Ada yang tanya??

You might also like