You are on page 1of 19

ANATOMI SISTEM EKONOMI POLITIK

DUA KATEGORI UTAMA:


1. SISTEM EKONOMI POLITIK KAPITALISME -
SISTEM EKONOMI PASAR - SISTEM LIBERAL –
Peran swasta dominan, hak partisipasi ekonomi
ada pada individu, insentif keuntungan ekonomi,
inisiatif pembentukan perusahaan datang dari
individu, masyarakat, bukan dari negara.

2. SISTEM EKONOMI POLITIK SOSIALISME-


KOMUNISME, idiologi tanpa pasar. Pasar perusak
sistem, tidak mampu menciptakan keadilan,
insentif sosial, inisiatif dari negara.

1
SISTEM MODERAT:
SISTEM SOSIALISME, INSENTIF PASAR TERBATAS. IDIOLOGI
UTAMA ADALAH SISTEM SOSIAL DIBANDING
KESEJAHTERAAN INDIVIDU ATAU ORANG PER-ORANG.

SISTEM EKONOMI POLITIK INDONESIA SECARA NORMATIF-


LEGAL BERADA DALAM KATEGORI SOSIALISME.
NASKAH / KLAUSUL EKONOMI UUD 1945 MENGUTAMAKAN
KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL dari pada
KESEJAHTERAAN ORANG PER ORANG. Bahkan kekayaan
alam dikuasai negara dan menempatkan BUMN secara
Strategis.
Prakteknya teknokrat orde baru justru mempraktekkan sistem
kapitalisme – kurang humanis.

2
KAJIAN EKONOMI POLITIK
• HUBUNGAN atau kaitan institusi ekonomi
dengan institusi politik, hubungan tindakan
ekonomi dengan proses politik. Kedua
institusi pada prosesnya masing masing
saling mempengaruhi dan tidak dapat
dipisahkan. Sehingga kajiannya bersifat
holistik (tidak bisa dikaji dengan
instrumen teori ekonomi parsial atau teori
politik yang sempit).
3
GAP ILMU EKONOMI DAN POLITIK
• ILMU EKONOMI: Berbicara efisiensi dan motif
mengejar keuntungan.
• ILMU POLITIK: Membahas kekuasaan.
Masing masing berbicara terspesialisasi
sehingga sulit dicari titik temu.

Padahal kedua ilmu adalah “studi humaniora”


yang berbicara tentang masalah kemanusiaan di
dalam lingkungan ekonomi, sosial dan politik,
sehingga terkotak kotak dan tidak ketemu dan
tidak holistik.
4
Bahasan masing masing ilmu
Ilmu ekonomi: membahas aspek manusia
dengan institusi ekonomi, yaitu institusi
pasar, aspek produksi dan konsumsi,
investasi, perdagangan dsb, semua
bermuara pada pasar (market). Sehingga
tindakan manusia di pasar dipengaruhi
oleh, Y, T, P, Ps, Pc. Tindakan manusia
dalam berproduksi tergantung tujuan, P,
Ps, Pc, Teknologi, dan Harga faktor
produksi. Pasar = DD x SS.
5
Bahasan ilmu politik
• Ilmu politik fokus kajian tentang kekuasaan, yaitu trias
politika (presiden dan kabinet, parlemen dan kekuasaan
kehakiman). Bahasan ilmu politik, hubungan kekuatan –
kekuatan politik dalam bentuk kekuasaan dari institusi
yang ada. Fokus kajian ilmu politik tidak menyimpang
jauh dari esensi pemanfaatan dan permainan
kekuasaan.
• Ilmu politik teori tentang kekuasaan dan pemerintahan,
sedangkan ilmu ekonomi adalah teori pasar. (Konsep
kekuasaan vs konsep pasar). masing masing
berkembang terspesialisasi dalam konsep sempit.

6
USAHA MEMPERTEMUKAN ILMU
POLITIK DAN ILMU EKONOMI
• Ahli ilmu ekonomi politik baru – ekonomi
politik pilihan rasional (rational choice)
atau mazhab pilihan publik (publik choice)
yang menempatkan sikap rasional
individual di dalam institusi nonpasar.
Cara pandang ini menempatkan institusi
sosial dan politik dijelaskan dengan
paragdima yang relatif sama sehingga
satu / sama lain saling memperkuat dan
tidak saling melemahkan.
7
Istitusi ekonomi dan politik pada dasarnya bersifat
rasional. Tindakan individu baik di institusi pasar
dan politik bersifat rasional, sehingga substansi
utama yang dipakai adalah paradigma pasar
yaitu “pertukaran”. Cara pandang baru /
reformasi berpikir untuk mentransformasikan
asumsi dasar tentang kekuasan di dalam proses
dan relasi politik.
Institusi politik tidak hanya bersandar pada asumsi
dasar tentang permainan kekuasaan, tetapi
mjerupakan perwujudan interaksi rasional dari
pelaku pelaku yang terlibat di dalamnya.
Kajian politik konvensional pada kajian aspek
kekuasaan sehingga lupa pada aspek dinamis
dari proses politik di luar kekuasaan itu sendiri.

8
Perspektif pilihan publik
• Masyarakat adalah bagian interaktif kekuasaan yang
mesti diperhitungkan sebagai bagian keseimbangan
sistem dan institusi politik bukan pemaksaan atau
pemanfaatan kekuasaan, kekuasaan “bertukar” dengan
konstituen dan masyarakat dalam institusi
konstitusional, pemilihan umum, forum lobi dan lain-lain.
Sehingga pemerintah dan rakyat berhubungan bersifat
rasional. Keduanya saling memerlukan dan “bertukar”
satu sama lain, bukan hubungan vertikal dalam sifat
kekuasaan dan memaksa.
• Sifat rasional dari relasi institusi diwujudkan ke dalam
aturan konstitusional untuk menjaga keseimbangan
dan keharmonisan pihak pihak terkait.
9
Kekuatan dan kepentingan
masyarakat
• Masyarakat punya kekuatan suara dalam suatu proses elektoral
politik, seperti pemilu. Kekuatan kolektif dipakai untuk mengejar
kepentingan kolektif dan aspirasi politik. Pemerintah memperoleh
kekuasaan dengan cara konstitusional melalui “pemilu” sehingga
kekuasaan yang diperoleh dikembalikan pada rakyat melalui
program program pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
• Cara pandang menemukan gambaran istitusi ekonomi dan politik
sebagai satu kesatuan konsep yang utuh bersifat holistik ( tidak
terkotak kotak pada disiplin yang kaku).
• Fokus pengembangannya bukan hanya pada teori pilihan publik
tetapi mazhab ekonomi kelembagaan baru (new institusional
economics).
• Bahasanya meliputi: teori modal sosial, teori modal kolektif seperti
jaringan, saling percaya, kebersamaan. Selain modal keuangan
dan fisik. Juga biaya transaksi disamping biaya produksi.

10
• Biaya transaksi timbul karena adanya institusi.
Jika manajemen institusi baik biaya transkasi
kecil sehingga ekonomi berjalan efisien. Jika
institusi berkembang tidak baik berarti biaya
transaksi besar sekaligus menghambat sistem
ekonomi.
• Korporatisme berkonotasi negatif di dalam
sistem pemerintahan negara otoriter (sistim
tertutup). Di alam demokrasi sistem
korporatisme lunak bisa berkembang dengan
baik untuk mengatasi masalah masalah besar
seperti pekerja, pemilik modal, dan pemerintah.

11
PARADIGMA SISTEM EKONOMI
• Jika peran negara / pemerintah sangat
dominan dalam sistem ekonomi digolongkan
dalam negara sosialis dan komunis.
• Jika peranan negara kecil atau tidak dominan,
dikelompokkan negara kapitalis liberal.
Sehingga sistem ekonomi politik menjadi faktual
dalam kelompok sistem sosialis dan sistem
kapitalis liberal.
• Jika diperluas sistem ekonomi politik , meliputi
kapitalisme, sosialisme, komunisme dan sistem
ekonomi campuran (mixed economic system).
 Bentuk murni pelaksanaan hampir tidak ada.
12
Paradigma dan Sistem Ekonomi Politik
No Sifat Dasar Kapitalisme Sosialisme Komunisme Campuran

1. Pemilikan Individu Industri dasar Seluruhnya dimiliki Individu dan


dimiliki negara, negara negara
sisanya individu
2. Inisiatif pembentukan •Individu Usaha bersama Negara Individu dan
•Partnership pada industri dasar negara
•Korporasi dan individu
lainnya
3. Insentif ekonomi Keuntungan sbg Motif ekonomi dan Insentif terbatas Ekonomi, sosial
motif utama non ekonomi politik dll.

4. Mekanisme harga Pasar (SS and DD) Pemerintah Negara Birokrasi hukum
birokrasi pasar

5. Kompetisi Eksis Ada, bila negara Tidak ada Antara ada dan
mau tidak ada

6. Struktur organisasi Desentralisasi Semi sentralisasi Sentralisasi penuh Desentralisasi

7. Inisiatif Kegiatan Materialistik Sosialistik Untuk ideologi Gabungan

13
1. Kapitalisme
Adam Smith, pendiri ilmu ekonomi bukunya; Wealth of Nations, Bpk
ekonomi klasik  pasar digerakkan oleh “ tangan gaib” (invisible hand),
baik tanah, modal, pekerja.
Setiap individu bekerja dengan tujuan mencari keuntungan maksimal
karena kelangkaan sumberdaya, eksistensi pasar ditentukan
mekanisme pasar dan tangan gaib (market mechanism and invisible
hand).
Di dalam terminologi sistem ekonomi politik, kapitalisme di dasarkan pada
pemilikan individu dan keuntungan pribadi.
Kelemahan kapitalisme antara lain: 1. pemborosan dan inefisiensi dalam
produksi untuk menghasilkan barang mewah yang tidak esensial untuk
keperluan hidup (T untuk kelompok elit). Efeknya: lingkungan rusak,
biaya sosial yang besar, gaps kelompok kaya dan miskin. 2. Kebebasan
dan kompetisi pasar berkaitan dengan efisiensi dan skala usaha
(economic of scale), modal besar eksis, modal kecil tersingkir. 3.
Kesenjangan distribusi pendapatan, pemilik modal besar menang,
kelompok kecil tersingkir. 4. Pengangguran semakin besar.
Ciri ekonomi liberal (free economy), menggambarkan sistem ekonomi
dengan partisipasi lebih besar pada aktivitas produksi, distribusi,
perdagangan digerakkan individu dan perusahaan.  peranan
pemerintah kecil sekali.

14
2. Sosialisme dan Komunisme (Radical Political
Economy).
Prinsip: Kolektif dalam kepemilikan alat alat produksi dan
distribusi. Konsep ideologi, perhatian terhadap
kesejahteraan sosial tinggi.
Sosialisme –> berasosiasi dengan semangat intelektual.
Komunisme  bersifat totaliter, bersifat gerakan
daripada pemikiran.
Konsep ekonomi kaum sosialis di Asia dan Eropa lebih
menjurus pada ekonomi komunistis.
Pada sistem ekonomi sosialis, Industri dasar dan sumber
daya untuk kepentingan rakyat dimiliki negara. 
sisanya individu x negara kapitalisme.
Aktivitas Produksi bersifat ekonomi dan non ekonomi,
mekanisme harga dipengaruhi aturan pemerintah,
sedikit sekali berlakunya hukum pasar (SS x DD).

15
3. Ekonomi Campuran ( Mixed Economy)
Sistem ekonomi campuran merupakan panduan dari dua
bentuk sistem ekonomi sosialisme dan kapitalisme.
Teori Hegel: Perpaduan dari tesis dan antitesis dalam
keharmonisan dan menuju kedinamisan (Teori
dialektika).
Teori Imannuel Kant: Teori logika, penalaran terhadap
alam dan fenomena dunia untuk memberikan
pengesahan transenden. Hegel menginterpretasikan
dialetik sebagai operasionalisasi dari penalaran tanpa
kaitan transenden.
Karl Max: teori dialektika sebagai perbenturan kelas.
Prinsip sistem ekonomi campuran berbasis prinsip
pasar yang terkendali aturan pemerintah.

16
4. Ekonomi Politik Pembangunan.
Ekonomi Politik diartikan sebagai analisis
proses politik berkaitan dengan bidang
ekonomi, kajian sistematis hubungan proses
ekonomi dan politik.
Terdapat dua pemikiran:
1. Kapitalisme liberal, dikembangkan pada
kajian mekanisme pasar karena alasan logika
ekonomi rasional.
2. Kelompok marxisme menekankan telah
terhadap kekuasaan yang mempengaruhi hasil
hasil politik yang berkaitan dengan ekonomi.
17
Proses pembangunan dilihat dari
perspektif ekonomi politik
• A. Orthodox Liberalism.
Paham Individualisme, paham fundamental.
• B. Social Critique of Liberalism
Paham individu dan masyarakat sebagai satu kesatuan utuh,
lawan A.
• C. Economism
Melihat proses politic merupakan muara kekuatan
kekuatan yang ada ( social forces). Kekuatan kelas,
kepentingan.
• D. Politicsm
Struktur politik lebih menjadi penentu yang membangun
kepentingan kepentingan tertentu. Juga dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan ekonomi secara khusus.

18
Transformasi ekonomi dalam
Globalisasi
• Pemilikan (Resources Ownership)
Resource Swasta Pemerintah
Allocation Privatisasi Nasionalisasi
DEREGULASI

Jerman
Kapitalisme Sosialisme
Mekanisme
Pasar ( Market) Liberal Pasar

Soviet RRC
REGULASI

Perencanaan Ekonomi Sosialisme


(Plan) Campuran
Marxis
19
Sumber: Pidato Guru Besar Dorodjatun Koetjorojakti, UI, 1995

You might also like