Professional Documents
Culture Documents
Bayi yang sehat diharapkan mampu tumbuh menjadi anak yang sehat
yang merupakan cikal bakal generasi yang berkualitas
Sebagian besar kebutuhan bayi yakni sebesar 70% dapat dicukupi dari
ASI eksklusif dari sang ibu. 30% yang lain dapat dipenuhi dari makanan
pendamping ASI, namun proporsi ini yang justru sering dilalaikan
Latar Belakang
menurut Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif
terus mengalami penurunan sejak tahun 1997 sebanyak 42,4% dan turun menjadi 39,5% pada
tahun 2002, dan data terakhir menyebutkan hanya 20 persen ibu yang menyusui anaknya pada
2010
http://supportbreastfeeding.wordpress.com
Jumlah kematian bayi yang disebabkan konsumsi susu formula, yaitu sebesar 22 persen
sebagai akibat maraknya promosi susu formula bagi bayi pada tahun 90-an yang
menyebarkan prinsip susu formula sebagai solusi pengganti ASI. Selain itu terjadi
peningkatan gerakan feminism yang menuntut kesetaraan hak dan kewajiban dimana
Sumber : http://www.ibubayi.com
Identifikasi Masalah
Kuantitas ibu yang menyusui kian menurun , hanya 20% di
tahun 2010
Kuantitas bayi yang meninggal akibat mengkonsumsi susu
formula meningkat hingga 22%
Hilangnya budaya menyusui sebagai akibat dari venostyle.
Menurunnya kualitas generasi muda karena kurang
mendapat asupan gizi, terutama ASI.
Kurangnya kesadaran ibu-ibu, terutama ibu muda dan
wanita karier, terhadap permasalahan di atas.
Kurangnya sosialisasi tentang hal-hal di atas.
Identifikasi Masalah
Alasan Ibu tidak mau menyusui :
Wanita Karier yang sibuk
Kaum sosialita yang fetish terhadap
tubuhnya
Persoalan Medis
(survey google)
Strategi Pemasaran
Lingkungan
Indonesia merupakan negara berkembang
yang memberikan kesempatan pada
perempuan untuk bekerja, baik di rumah
maupun di rumah. Kondisi financial yang
mendesak, membuat perempuan suka atau
tidak harus mampu menjadi sumber
penghasilan kedua setelah ayah, bahkan tidak
jarang perempuanlah yang menjadi tulang
punggung keluarga.
Strategi Pemasaran
Perilaku Konsumen
perempuan muda berkarier yang telah memiliki bayi.
Kebiasaan pergi pagi pulang sore, bahkan malam, menyita banyak waktu
ibu muda ini lelah dan akhirnya malas menyusui bayi.
Ibu muda biasa menitipkan si bayi pada orang tua, mertua atau bahkan
babysitter. Di tangan para pengasuhnya, amat mungkin bayi ini tidak
mendapatkan ASI, melainkan diberi asupan susu formula yang dominan
ketimbang ASI.
Bagi ibu-ibu muda yang memiliki kehidupan sosial yang tinggi (sosialita)
biasanya memiliki fetisisme terhadap tubuh mereka dan atribut yang ia
kenakan, sehingga ia takut tubuhnya akan tidak indah bila menyusui
bayi.
Strategi Pemasaran
Segmentasi
Ibu- ibu muda + karier
Ibu- ibu muda + sosialita
Ibu-ibu biasa (tidak muda, tidak karier/ karier, bukan sosialita)
Usia yang dipatok adalah usia 23-32 tahun.
Target pasar
Sebenarnya target pasar yang ingin dituju adalah
semua kalangan berdasarkan segmentasi di atas.
Namun kami lebih memfokuskan pada segmentasi
A dan B.
Strategi Pemasaran
Positioning
Pemasaran sosial ini berupaya menempatkan persepsi di
benak khalayak bahwa menyusui adalah proses penting
yang harus dilewati oleh setiap ibu yang ingin melihat
anaknya tumbuh secara baik, sehat dan menjadi pribadi
yang berkualitas.
Strategi
Strategi yang kami gunakan adalah menempatkan ibu-ibu
yang memberi ASI eksklusif bagi bayinya sebagai ibu yang
terbaik dibanding ibu yang memberikan susu formula.
Marketing Mix
Produk
produk dari pemasaran sosial ini adalah produk iklan layanan mayarakat dan
kampanye. Iklan layanan masyarakat dibuat berdasarkan segmentasi dan
diputar di rumah sakit bersalin atau di klinik praktek dokter-dokter
kandungan. Sedangkan kampanye sosial dilakukan dengan memberi
penyuluhan kepada masing-masing segmentasi. Misalnya, bekerja sama
dengan kantor-kantor yang banyak merekrut karyawan perempuan yang
sudah berkeluarga untuk menjangkau segmentasi A. Kampanye lain adalah
dengan meng-hire seorang duta ASI yang berasal dari kalangan artis/ politisi
perempuan dan membuat event gathering tentang sosialisasi manfaat ASI
yang dihadiri oleh menteri pemberdayaan perempuan, artis-artis peduli ASI.
Event ini digunakan untuk menjangkau seggmentasi B. kampanye terakhir
adalah kampanye yang menjangkau sementasi C, yakni kampanye yang
dilakukan berbarengan dengan kegiatan imunisasi di posyandu.
Marketing MIx
Price
Yang membeli produk adalah Kementerian Pemberdayaan
perempuan & Perlindungan Anak dan Kementerian Kesehatan.
Place
Untuk strategi pemasaran sosial kali ini akan dimulai dari
wilayah Jabodetabek., karena tingginya angka mortalitas bayi
misalnya 24,79% di DKI Jakarta (statistics Indonesia). Tempat-
tempat yang akan digunakan untuk berkampanye adalah
Perkantoran, di Ballroom hotel, di posyandu, bundaran HI saat
Carfree day
http://www.datastatistik-indonesia.com
Marketing Mix
Promotion
Melalui media cetak, melalui media elektronik,
melalui New Media. Menyebarkan issu
pentingnya ASI melalui FB, twitter dan media
jejaring sosial. Promosi bisa dilakukan melalui
pamphlet yang diletakkan di klinik-klinik dan
rumah sakit bersalin.
Dengan adanya kerjasama dengan 2
kementerian besar, upaya promosi diharapkan
dapat berupa publikasi melalui talkshow di TV.
Marketing Mix
Partnership
Bekerja sama dengan pihak terkait seperti Ikatan Dokter Indonesia,
Rumah Sakit Bersalin di Indonesia, Bidan-Bidan di Indonesia.
Pemasaran sosial bekerja sama dengan kementerian pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak serta kementerian kesehatan
menyelenggakan suatu seminar yang menggundang bidan-bidan
dan Ginekolog yang terpilih dari seluruh Indonesia untuk hadir
dan mendapatkan sosialisasi tentang ASI. Para bidan dan dokter
inilah yang diharapkan menjadi spokeperson/ frontliner yang
berperan menyebarkan informasi pada masyarakat. Selain itu
membangun hubungan dengan rumah sakit bersalin untuk
memberikan memberikan bimbingan menyusui bagi para
pasiennya.
Marketing Mix
Policy
Kegiatan ini dapat digunakan sebagai sarana sosialisasi kebijakan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan Pasal 128 Ayat 1 yang berbunyi, Setiap bayi berhak
mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, kecuali atas indikasi medis, Pasal 129 ayat (1) yang menyatakan
bahwa Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam
rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara
eksklusif. serta Pasal 83 Undang-undang Republik Indonesia No. 13
tahun 2003 tentang jaminan hak menyusui untuk wanita pekerja.
Dengan adanya dukungan terhadap kebijakan pemerintah, diasumsikan
pemerintah juga memberikan dukungan terhadap produk pemasaran
sosial ini.
Kesimpulan
pemasaran sosial untuk mengangkat isu ASI
memerlukan usaha dan pengorbanan yang berat.
ASI menjadi sesuatu yang ternyata sangat penting
baik bagi bayi maupun ibu itu sendiri. ASI
merupakan suatu urusan personal seorang
perempuan yang dapat menimbulkan permasalahan
sosial. Untuk menanggulangi permasalahan sosial
tersebut, semoga rancangan strategi pemasaran
sosial kami dapat menjadi solusi alternatif sebagai
usaha melindungi hak bayi dan menciptakan
kehidupan yang lebih berkualitas.
Referensi
Kotler,Philip. Marketing Management. 2006
http://www.datastatistik-indonesia.com
http://supportbreastfeeding.wordpress.com
http://www.republika.co.id
http://www.wonosari.com
http://www.ibubayi.com
http://www.sentralaktasiindonesia.net
http://aimi-asi.org