You are on page 1of 37

SISTEM TRANPORTASI

Arus Lalu Lintas


Arus Lalu Lintas Jalan

 Parameter Lalu Lintas


– Volume lalu lintas (V)
• Jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pada
suatu ruas jalan dalam suatu waktu tertentu
• Satuan : kend/15 menit, kend/jam, smp/jam,
kend/hari(LHR)
• Fluktuasi arus lalu lintas (fluktuasi dlm jam, hari,
musim)
• Koefisien pengali dari 15 menit ke 1 jam : PHF
• Koefisien pengali dari 1 jam ke 1 hari : faktor-k
Arus Lalu Lintas Jalan

– Kecepatan (S)
• Free flow speed : kecepatan pada saat lalu lintas rendah,
dimana pengendara cenderung mangemudi dengan kecepatan
sesuai dengan keinginannya tanpa adanya hambatan oleh
kendaraan lain.
• Average Running speed : kecepatan dimana waktu tempuh
yang dihitung adalah waktu tempuh bergerak; tidak termasuk
waktu berhenti)
• Average Travel Speed : kecepatan dimana waktu tempuh
yang dihitung adalah waktu tempuh perjalanan: termasuk
waktu berhenti)
• Time mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan (dihitung
secara aritmetik) yang melintasi suatu titik di ruas jalan
Arus Lalu Lintas Jalan

• Space mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan yang


melintasi suatu segmen di ruas jalan (waktu tempuh diukur
setiap kendaraan yang melintasi segmen jalan dan dihitung
secara statistik)
• Satuan: km/jam
– Kerapatan (D)
• Jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang ruas jalan
pada suatu waktu tertentu.
• Satuan : Kend/km
– Hubungan antar parameter
• V=SXD
Arus Lalu Lintas Jalan

 Kapasitas Jalan

– Arus maksimum per jam dimana orang atau barang


diharapkan melintasi suatu titik atau suatu ruas jalan
yang uniform pada satu waktu tertentu pada kondisi
jalan, lalu lintas dan pengaturan yang ada. Kondisi
jalan adalah kondisi fisik jalan, kondisi lalu lintas
adalah sifat lalu lintas (nature of traffic)

– Suatu ukuran efektifitas fasilitas lalu lintas (jalan)


untuk mengakomodasi lalu lintas.
Arus Lalu Lintas Jalan

– Faktor yang berpengaruh


• Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median,
kondisi permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar,
dll.
• Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume,
distribusi lajur, gangguan lalu lintas, gangguan
samping, dll
• Faktor lingkungan : pejalan kaki, pengendara
sepeda , binatang yang menyeberang, dll.
Arus Lalu Lintas Jalan

 Tingkat Pelayanan
– Gambaran kondisi operasional arus lalu lintas dan
persepsi pengendara dalam terminologi kecepata,
waktu tempuh, kenyamanan, kebebasan bergerak,
keamanan dan keselamatan
– Menentukan kualitas kinerja pelayanan jalan
– Faktor yang berberpengaruh :
• Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median, kondisi
permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll.
• Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume, distribusi
lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping, dll
Arus Lalu Lintas Kereta

 Komponen
– Gerbong Kereta
• Gerbong mesin (lokomotif)
• Gerbong penumpang
• Gerbong barang (gerbong biasa, tangki, peti kemas
• Gerbong bahan bakar (generator)
– Jalur Kereta (rel)
• Jalur tunggal
• Jalur ganda
Arus Lalu Lintas Kereta

 Volume
– Satuan kereta per satuan waktu (kereta/jam,
kereta/hari)
– Sangat dipengaruhi oleh kapasitas jalur
 Kecepatan
– Running speed : kecepatan yang dipengaruhi oleh
kemampuan mesin dari lokomotif pembawa rangkaian
dan jumlah gerbong yang dibawa
– Travel speed : kecepatan dipengaruhi oleh kapasitas
jalur atau jaringan jalan rel yang dilalui
Arus Lalu Lintas Kereta

 Kapasitas
– Kapasitas kereta api : dipengaruhi oleh jumlah
gerbong, konfigurasi muatan (orang dan
barang) dalam rangkaian serta tipe dan
kekuatan mesin lokomotif
– Kapasitas jalur : kondisi geometrik jalur,
kemampuan sistem pengendalian, efisiensi
sistem operasi di stasiun
Arus Lalu Lintas Kereta

 Tingkat Pelayanan
– Kapasitas
– Kecepatan
– Headway antar kereta
(di perkotaan: jarak pendek, kecepatan,
ketepatan waktu, kepastian; merupakan
kelebihan dari moda transportasi darat lain)
Arus Lalu Lintas Udara

 Lalu lintas:
– Lalu lintas di sekitar bandara ketika pesawat akan
lepas landas (take off)
– Lalu lintas di luar otoritas bandara (airspace)
 Jalur lalu lintas
– Ruang 3 dimensi, sehingga perlu pengaturan khusus
– Pemisah jalur vertikal (ketinggian operasi
penerbangan dari permukaan laut):
• 1200-18000 feet : untuk pesawat kecil (propeller)
• 18000-45000 feet : pesawayt besar (jet)
Arus Lalu Lintas Udara

– Pemisah jalur horizontas (lateral dan longitudinal) :


• Ukuran pesawat
• Kecepatan pesawat
• Ketersediaan radar pengendali di pesawat dan di ARTCC (air
route traffic control center) terdekat
 Volume
– Banyaknya pesawat terbang yang melakukan kegiatan
take off/landing di runway dalam satuan waktu
tertentu (annual departure, kedatangan/jam,
kedatangan/hari)
Arus Lalu Lintas Udara

 Kecepatan
– Dipengaruhi oleh karakteristik pesawat (propeller, jet,
super sonic dll)
– Regulasi dari penerbangan internasional (ICAO,
IATA)
 Kapasitas
– Kapasitas pesawat (payload dengan spesifikasi
MTOW/MLW)
– Kapasitas bandara : kemampuan fasilitas bandara
(runway, navigasi aids, kelengkapan lainnya)
Arus Lalu Lintas Udara

 Tingkat Pelayanan
– Dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan waktu
– Efisiensi pelayanan di bandara (check in, boarding,
loading/unloading) dan aksesibilitas bandara
SISTEM TRANPORTASI

Jaringan
Transportasi
Jaringan jalan
 Konfigurasi jaringan jalan
– Rectangular
– Radial (star and block)
– Radial (star and circullar)
– Radial (star and grid)
– Hexagon
  Hirarki pergerakan
– Pergerakan utama (jalan arteri)
– Pergerakan transisi (ramp)
– Pergerakan distribusi (jalan arteri)
– Pergerakan koleksi (jalan kolektor)
– Pergerakan akses (jalan lokal)
– Terminal/rumah/kantor (akses ke terminal)
 Klasifikasi Jalan
 Karakteristik Jalan
Jaringan jalan Rel
 Tipe pelayanan angkutan jalan rel
– Angkutan barang
– Angkutan orang
• ukuran pasar (jumlah populasi dari kota-kota yang dilaluinya dan total
lulintas angkutan antara dua kota pada rute tersebut)
• karakteristik fisik (jarak, kecepatan, waktu tempuh, lalu lintas
barangnya)
• arus penumpang (penumpang kilometer per tahun, penumpang
kilometer kereta kilometer, jumlah kereta per minggu)
  
 Tipe Stasiun Kereta
– angkutan kereta antar kota
– ankutan kereta perkotaan
Jaringan jalan Rel
– Sistem Angkutan penumpang perkotaan:
• RRT (Rapid Rail Transit)
• LRT (Light Rail Transit)
• PRT (Personal Rail Transit)
• Monorail
• Aeromovel
–  
– Jaringan jalan rel
• antar kota (link: ruas, node: stasiun pada suatu kota)
• dalam kota (link : ruas, node : stasiun kota yang termasuk jaringan
jalan tersebut)
Jaringan jalan Udara
 Transportsi udara:
– angkutan udara
– penerbangan umum
– penerbangan militer
  Aktivitas bandar udara (bandara)
– Bandara adalah fasilitas sebagai perantara antara transportasi udara dan
transportasi darat.
 Fungsi bandara:
– tempat pelayanan bagi kedatangan dan keberangkatan pesawat
– bongkar muat barang atau naik turun penumpang
– tempat perpindahan antar moda transportasi udara dengan transportasi
yang sama ataupun dengan moda yang lain
– tempat klasifikasi barang/penumpang menurut jenis, tujuan perjalanan
dan lain-lain
– tempat penyimpanan barang (storage) selama proses pengurusan
dokumen
– tempat pengisian bahan bakar, perawatan, dan pemeriksaan kondisi
pesawat sebelum dinyatakan layak terbang
Jaringan jalan Udara
Tipe bandara
• Karakteristik fisik : seaplane bases, heliport, stol port, dan bandara
konvensional
• Pengelolaan dan penggunaannya : bandara umum (dikelola
pemerintah), bandara swasta (dikelola oleh pribadi/swasta)
• Aktivitas rutin : jenis pesawat terbang yang beroperasi
(enplanement), karakteristik operasinya (operation)
• Fasilitas yang tersedia : jumlah ranway, alat navigasi, kapasitas
hanggar, dll
• Tipe perjalan yang dilayani : bandara internasional, bandara
domestik dan gabungan
–  
– Jaringan lalu lintas udara
• jaringan penerbangan dalam negri
• jaringan penerbangan internasional
Jaringan jalan Air
Katagorisasi pelayanan:
– Dalam negeri (lokal. Rakyat, pedalamam, terusan sungai,
penundaan laut, pelayanan khusus dalam negeri)
– Internasional (pelayaran samudera dekat, pelayaran
samudra, dan pelayaran khusus luar negeri)
 
 Tipe pelabuhan
– Jenis lalu lintas perjalanan yang dilayani pelabuhan
secara hirarki:
• pelabuhan samudra (gatewayports)
• pelabuhan pengumpul (collector ports)
• pelabuhan antar pulau (inlands ports)
• pelabuhan perintis (feeder ports) 
Jaringan jalan Air
 letak dan jenis perairan yang dilayani
– pelabuhan sungai
– pelabuhan danau
– pelabuhan laut
– pelabuhan samudra
–  
 Jaringan jalur angkutan laut
– Jaringan angkutan laut nasional (trayek pelayaran tetap
dan tidak tetap dalam negeri)
– Jaringan angkutan laut internasional (trayek pelayaran
tetap dan tidak tetap antar negara)
SISTEM TRANPORTASI

Perencanaan
Transportasi
Pendekatan Sistem untuk
Perencanaan Transportasi
 Sistem : gabungan beberapa komponen
atau obyek yang saling berkaitan
 Perubahan salah satu komponen
mempengaruhi komponen yang lain
 Proses perencanaan : proses berdaur dan
tidak pernah berhenti
Proses Perencanaan
Sasaran,
tujuan dan
target

Rumusan
sasaran, tujuan
dan target
Pemantauan dan
Evaluasi

Perencanaan

Data
Proses
Data Daur
Alternatif
rencana

Data

Pelaksanaan
Penilaian

Alternatif
terbaik

Data
Perancangan

Sumber : Tamin (2000)


Sistem Transportasi Makro

Sistem Sistem
Kegiatan Jaringan

Sistem
Pergerakan

Sistem Kelambagaan

Sumber : Tamin (2000)


Sistem Tata Guna Lahan -
Transportasi
 Sasaran Perencanaan Transportasi : membuat
interaksi tata guna lahan dan transportasi menjadi
semudah dan seefisiensi mungkin
 Kebijakan yang diambil:
– Sistem Kegiatan : rencana tata guna lahan yang baik
dapat mengurangi kebutuhan perjalanan yang panjang
sehingga interaksi menjadi mudah
– Sistem Jaringan : meningkatkan kapasitas pelayanan
prasarana
– Sistem Pergerakan : mengatur teknik dan manajemen
lalu lintas
Analisis Interaksi Sistem
Kegiatan dan Sistem Pergerakan
 Tujuan :
– Memahami cara kerja sistem tersebut
– Meramalkan dampak lalu lintas beberapa tata guna lahan atau kebijakan
transportasi yang berbeda
 Tahapan hubungan antar sistem:
– Aksesibilitas : ukuran potensial atau kesempatan untuk melakukan perjalanan
– Pembangkit lalu lintas : bagaimana perjalanan dapat bangkit/ditarik dari/ke suatu
tata guna lahan
– Sebaran penduduk : bagaimana perjalanan disebar secara geografi di dalam
daerah kajian
– Pemilihan Moda Transportasi : menentukan faktor yang mempengaruhi
pemilihan moda transportasi untuk tujuan perjalanan
– Pemilihan Rute : menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan rute dari
setiap zona asal ke setiap zona tujuan
Aksesibilitas
 Aksesibilitas : kemudahan suatu tempat untuk dicapai
 Mobilitas : kemudahan seseorang bergerak , dinyatakan
dalam kemampuan membayar biaya transportasi
 Aksesibilitas dalam model perkotaan (Lowry, 1964) :
– Lokasi industri utama di daerah perkotaan harus ditentukan
terlebih dahulu
– Jumlah keluarga dapat diperkirakan dan lokasinya ditentukan
berdasarkan aksesibilitas lokasi industri
– Jumlah sektor pelayanan dapat diperkirakan dari jumlah
keluarga dan lokasinya ditentukan berdasarkan aksesibilitas
lokasi perumahan
Pengukuran Aksesibilitas
 Hansen (1959)
N Ad
Ki  
d 1 t id

 K = aksesibilitas zona i ke zona lainnya (d)


 Ad = ukuran aktivitas pada setiap zona d
(misalnya jumlah lapangan pekerjaan)
 tid = ukuran waktu atau biaya dari zona asal i
ke zona tujuan d
Konsep Perencanaan Transportasi
 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan
– Jenis tata guna lahan (perkantoran, perumahan, rumah
sakit, dll.)
– Intensitas aktivitas tata guna lahan (kepadatan
penduduk, semakin tinggi intensitas lahannya, semakin
tinggi pergerakan yang ditimbulkannya
 Sebaran Pergerakan
– Pemisahan ruang (jarak)
– Intensitas tata guna lahan (intensitas tinggi, menarik
pergerakan tinggi)
Konsep Perencanaan Transportasi
– Pemisahan ruang dan intensitas tata guna lahan

Interaksi dapat Interaksi Interaksi


Jauh
diabaikan rendah menengah
Jarak
Interaksi Interaksi Interaksi
Dekat
rendah menengah sangat tinggi
Intensitas tata guna lahan
Kecil - kecil Kecil - Besar Besar – Besar
antar dua zona
Konsep Perencanaan
Transportasi
 Pemilihan moda transportasi
 Pemilihan rute
 Arus lalu lintas dinamis
Contoh Model Interaksi

 Bangkitan Pergerakan
PA = f(LA)
AB = f(LB)
 Sebaran Pergerakan
PA  A B
Q AB  k
TQ AB

 PemilihanTmodadan
T rute
Q AB  1  Q AB  2 
Contoh soal

Panjang Indeks Tingkat Kapasitas


Rute To (menit)
(km) Pelayanan (a) (kend/jam)

1 15 20 0.3 3500

2 25 35 0.9 2000

Zona A : Pemukiman  Q
Zona B : Lapangan Kerja 1   1  a  
TQ  T0   C
Populasi zona A : 50,000 Q 
Jumlah lapangan kerja di zona B : 15,000  1 
Prosentase usia kerja di zona A : 90%
 C 
Dihubungkan oleh dua rute : rute 1 dan rute2
Pertanyaan

 Jika hanya rute 1 yang beroperasi, berapa


arus lalu lintas yang bergerak dari zona A ke
zona B
 Jika hanya rute 2 yang beroperasi, berapa
arus lalu lintas yang bergerak dari zona A ke
zona B
 Jika rute 1 dan 2 yang beroperasi, berapa arus
lalu lintas yang bergerak dari zona A ke zona
B pada setiap rute

You might also like