You are on page 1of 18

ALUMINIUM PADUAN

PROSES
Bauxite merupakan bahan tambang utama untuk
memperoleh aluminium, aluminium murni diekstrasi dari
bouxite dengan proses Bayer yang membutuhkan
energi listrik yang sangat besar antara 13,5 - 16,5 KWH
per kilogram aluminium.

Pada proses Bayer, bauxite yang telah dihancurkan


menjadi bubuk direaksikan dengan larutan NaOH pada
temperatur tinggi (160-170C) sehingga menjadi reaksi
sebagai berikut :
Al2O2 + 2 NaOH ----> 2 NaAlO2 + H2O
NaAlO2 + H2O ------> 2 Al(OH)3 + NaOH
Al(OH)3 ini kemudian dilewatkan pada rotary kiln pada
temperatur 1000 - 1100C untuk menghilangkan air yang
terikat secara kimia dan menghasilkan Al2O3 berupa
serbuk putih

Oksida aluminium kemudian dilarutkan pada cryolite cair


Na2AlF6 , dan elektrolisa pada sel elektrolit pada
temperatur 950 - 1000C menggunakan anoda dan
katoda karbon.
Selama proses elektrolisa oksigen dibebaskan pada anoda
dimana oksigen akan bereaksi dengan karbon
membentuk CO dan CO2. Aluminium cair secara periodik
diambil dari elektrolit. Aluminium yang dihasilkan
dengan cara ini umumnya mengandung 99,5 -- 99,9 % Al
dengan besi dan silikon
SKEMATIK PD PROSES ELEKTROLISA
SIFAT UMUM MEKANIS DAN FISIS ALUMINIUM
a. Berat jenis kecil, yaitu 2,7
b. Titik lebur 6600 C.
c. Penghantar panas dan listrik yang baik.
d. Warna putih kebiru-biruan.
e. Tahan terhadap beberapa macam cairan
encer dan udara luar, karena membentuk lapisan
oksida tipis. Lapisan oksida ini melindungi bagian
dalam terhadap oksidasi selanjutnya.
f. Dapat ditempa, ditarik, dicanai, dituang dan
dilas.
g. Kekuatan tarik 9 - 12 kg/mm2, bila dicanai
meningkat sampai 18 kg/mm2.
SIFAT ALUMINIUM MURNI
-Sifat mampu bentuk yang baik
-Tahan korosi yang cukup baik
-Konduktivitas listrik yang cukup baik
-Permukaannya memiliki sifat pemantulan cahaya
yang baik
-Kelemahan alluminium murni adalah kekuatannya
yang rendah
PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM
Pengolahan panas dapat dilakukan pada aluminium dan
aluminium paduan. Logam ini mengeras dalam waktu yang
lama setelah didinginkan secara kejutan (berbeda dengan
baja). Ada tiga macam pengolahan atau perlakuan panas
pada aluminium, yaitu

a. Mengeraskan biasa.

b. Mengeraskan dipercepat.

c. Melunakkan.
a. Mengeraskan Biasa. Aluminium paduan dipanaskan
pada temperatur 500- 550C, Selanjutnya didinginkan secara
kejutan ke dalam air. Setelah penyepuhan (pendinginan
kejutan) ini bahan belum mengeras seperti pada
penyepuhan baja. Proses pengerasan berjalan beberapa
minggu. Pada umumnya kekerasan maksimum dicapai
setelah tiga bulan. Cara ini dinamakan age hardening.

b. Mengeraskan Dipercepat. Proses mengeraskan ini


dinamakan artificial agung atau precipitation hardening.
Setelah didinginkan secara kejutan, aluminium disimpan
dalam ruangan yang panas. Pengaruh kecepatan
mengeras dan tingginya kekerasan yang dicapai sangat
bergantung kepada temperatur ruangan tersebut. Hal ini
dapat dilihat pada gambar pd hal selanjutnya.
Gambar Yield strengh Vs Waktu heat treatment
Gambar Ductility Vs Waktu heat treatment
c. Melunakkan. Dengan melunakkan, bertujuan
untuk kerperluan tertentu dari bahan aluminium tuang
dan aluminium tempa dapat capai. Bahan dipanaskan
sampai temperatur 340 - 355C, kemudian didinginkan
secara perlahan-lahan. Bila suhu pemanasan lebih tinggi,
maka kecepatan pendinginan harus lebih kecil. Biasanya
dengan penurunan 10C tiap jam.

Klasifikasi Paduan Aluminium

a. Wrought Alluminum Alloys.

b. Casting Alloys.
a. Wrought Alluminum Alloys. adalah paduan yang
dapat mengalami pengerjaan panas dan dingin, dengan
kata lain paduan ini dapat mengalami deformasi plastik.
Paduan aluminium yang diproduksi dalam bentuk wrought
yaitu wire, rod, bar, sheet, plate dan shape yang
diklasifikasikan menurut unsur utama pemandunya.

Pada klasifikasi Wrought Alluminium Alloy dipakai fenomena


empat angka. Angka pertama menunjukkan kelompok
paduan yang mengandung unsur pemadu utama tertentu.
Angka kedua menunjukkan modifikasi dari paduan orisinal
atau batas kandungan impurities.
Dua angka terakhir tidak mengandung makna khusus,
tetapi hanya membedakan jenis paduan, kecuali pada
paduan dengan angka pertama satu (alluminium murni)
dua angka terakhir tersebut menunjukkan batas kemurnian.
Wrought Alluminum Alloy Groups dapat ditabelkan sebagai
berikut:
No No. Keterangan
Klasifikasi

1 1XXX Aluminium tingkat kemurnian 99% murni


2 2XXX unsur pemadu utama Copper (Cu).
3 3XXX - Manganese (Mn).
4 4XXX - Silicon (Si).
5 5XXX - Magnesium (Mg).
6 6XXX - Magnesium dan Silicon
7 7XXX - Zinc (Zn).
8 8XXX - Unsur lain.
Kode perlakuan pada paduan Aluminium

a. T1 ---> Naturally aged . Produk didinginkan dari


temperatur tinggi dimana proses pembentukan
berlangsung, kemudian dilakukan aging secara alamiah
guna memperoleh kondisi stabil secara substansial.

b. T3 ---> Perlakuan panas dengan larutan,


kemudian dilakukan pengerjaan dingin dan aging
alamiah guna memperoleh kondisi stabil.

c. T4 ---> Perlakuan panas dengan larutn dan aging


alamiah untuk memperoleh kondisi yang stabil. "Solution
heat-treated and naturally aged to a substantially stable
condition".
d. T5 ---> Didinginkan dari temperatur tinggi pada
proses pembentukan kemudian dilakukan aging secara
artifisial. "Cooled from a elevated-temperature shaping
process and then artificially aged".

e. T6 ---> Perlakuan panas dengan larutan,


kemudian dilakukan aging secara artifisial. " Solution
heat-treated and then artificially aged".

f. T7 ---> Perlakuan panas dengan larutan dan


distabilkan. "Solution heat-treated and stabilized".

g. T8 ---> Perlakuan panas dengan larutan,


pengerjaan dingin kemudian dilakukan aging secara
artifisial. "Solution heat-treated, cold worked and
then artificially aged".
Paduan Aluminium Yang Dapat Dikeraskan Dengan
Age Hardening. Paduan seri 2XXX, 6XXX dan 7XXX
dapat mengalami perlakuan panas untuk meningkatkan
kekuatannya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Paduan Seri 2XXX. Unsur pemadu utama adalah
copper (Cu), tetapi magnesium, silikon dan mangan juga
ditambahkan pada paduan ini. Salah satu paduan yang
penting pada kelompok ini adalah Al 2024. Paduan 2024
diperkuat dengan solid solution and precipitation
strengthening, Paduan 2024-T3 memiliki kekuatan tarik
sekitar 400 MPa, sedangkan pada kondisi T6 sekitar 440
MPa. Paduan ini banyak dipakai pada struktur pesawat
terbang terutama untuk skin dan rivet.
b. Paduan Seri 6XXX. Unsur pemadu utama adalah
magnesium dan silikon yang membentuk senyawa
intermetalik Mg2Si, yang dalam bentuk presipitat
memperkuat paduan ini. Paduan 6061 merupakan salah
satu kelompok yang banyak dipakai, pada kondisi T6
paduan ini mempunyai kekuatan tarik sekitar 290 MPa.
Paduan ini banyak dipakai untuk stuktur-stuktur umum.

c. Paduan Seri 7XXX. Unsur pemandu utama paduan


ini adalah Zn, disamping itu juga ditambahkan unsur lain
seperti Mg, Cu, Mn dan Cr, dimana akan terbentuk
senyawa metalik MgZn2 yang merupakan presipitat dasar
yang memperkuat paduan ini. Paduan 7075 merupakan
salah satu paduan yang penting dari kelompok ini
dimana kekuatan tariknya dapat mencapai 500 MPa.
Paduan ini banyak digunakan pada struktur pesawat
terbang.
Paduan Alluminium Yang Tidak Dapat Diperkuat
Dengan Age Hardening. paduan ini adalah paduan seri
3XXX dan 5XXX, masing-masing dengan unsur pemandu
mangan dan magnesium. Pada kedua paduan ini unsur
pemandu memperkuat aluminium dengan solid solution
strengthening. Adanya atom Mn dan Mg yang terlarut
menimbulkan medan regangan yang interaksinya dengan
dislokasi akan menahan gerakan dislokasi. Paduan seri
3XXX yang penting adalah paduan 3003, yang pada
dasarnya adalah paduan 1100 dengan penambahan Mn
sebanyak 1,25%. Paduan seri 5XXX yang penting adalah
paduan 5052 yang mengandung 2,5% Mg dan 0,2% Cr.

You might also like