Professional Documents
Culture Documents
(KPK)
Latar Belakang
Tugas & Fungsi
Tindak Pidana Korupsi
Rencana strategis
Kode Etik Pimpinan
12/09/21 3
UU No. 30
Tahun 2002
s al 3
Pa
Komisi Pemberantasan Korupsi adalah
lembaga negara yang dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya bersifat independen
dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.
12/09/21 6
Peran Serta Masyarakat dalam
Pencegahan dan Pemberantasan TPK
Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999(pasal 41 dan 42)
12/09/21 7
PP No. 71
Pemberian Penghargaan tahun 2000
12/09/21 8
Tugas dan Wewenang
Pasal 6 UU No. 30 / 2002
Koordinasi
(Pasal 7)
Supervisi
(Pasal 8)
Penyelidikan,
Tugas KPK Penyidikan,
& Penuntutan
(Pasal 6) (Pasal 11)
Pencegahan
(Pasal 13 )
Monitor
(Pasal 14 )
12/09/21 10
UU No. 30 Tahun 2002
a. Mengkoordinasikan penyelidikan,
penyidikan, dan penuntutan tindak Kejaksaan
Kepolisian
pidana korupsi
Kepolisian Kejaksaan
Melakukan pengawasan, penelitian, atau
BPK
penelaahan thd instansi yg menjalankan tugas BPKP
dan wewenang yang berkaitan dg Itjen Dep
Bawasda
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
dan instansi yg melaksanakan pelayanan Departemen, LPND,
publik Kementerian
(pelayanan publik)
prev 12/09/21
tugas 12
UU No. 30 Tahun 2002
12/09/21 13
prev tugas
UU No. 30 Tahun 2002
12/09/21 15
Penyelenggara Negara
UU No. 28 tahun 1999 Pasal 2
12/09/21
tugas 17
Tindak Pidana Korupsi
12/09/21 19
UU 31 / 1999 jo UU 20 / 2001
Delik-delik tindak pidana korupsi
Ps 12 B UU No. 20 / 2001
pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian
uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa
bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri
maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan
menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik .
Pengecualian
UU No. 20 / 2001 Pasal 12 C ayat (1) :
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B
ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan
gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
12/09/21 22
Ketentuan Tentang Gratifikasi
UU No. 20 / 2001 Pasal 12 B
a.Laporan
disampaikan secara tertulis dengan mengisi formulir
sebagaimana ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dengan
melampirkan dokumen yang berkaitan dengan gratifikasi.
12/09/21 24
Pelaporan dan Penentuan Pasal 16, 17,
Status Gratifikasi dan 18
UU No. 30
th. 2002
Dapat
H
Pasal memanggil A
Waktu 30 hari
12C Penerima
R
kerja Gratifikasi
UU I
sejak diterima
No.
20 th 7 Hari Kerja sejak K
Pimpinan KPK
2001 ditetapkan statusnya melakukan E
penelitian R
Menteri J
Keuangan A
SK Pimpinan
KPK ttg
Status Gratifikasi
Penerima
12/09/21 Gratifikasi 25
Alamat Laporan Gratifikasi
Surat :
Komisi Pemberantasan Korupsi, Jl.
Veteran III no. 2 Jakarta Pusat
Fax:
No. (021) 3841824
Email
Informasi @ kpk.go.id
12/09/21 26
UU No. 20 tahun 2001
Simpulan : Apabila Seorang Pegawai Pasal 12 C
UU No. 30 tahun 2002
Negeri atau Penyelenggara Negara Pasal 16
menerima Gratifikasi ?
A D A
K E P
K A N
PO R I SI
LA K O M S AN
N T A
ER A
E M B PS I
P O R U
12/09/21
K 27
UU No. 30 Tahun 2002
Tugas Penyelidikan,
Penyidikan, & Penuntutan
(Pasal 11)
12/09/21 28
PROSES: DARI MUNCULNYA DUGAAN TPK S.D PELAKSANAAN PENINDAKAN
SUMBER INFORMASI
Eksternal:
- Pengaduan Masyarakat (Telepon,
Surat, Langsung)
- Laporan Lembaga Penunjang (BPK, Pusat Pelaporan
BPKP, Itjen, Bawasda),
Internal Komisi:
Bidang Pencegahan: tindak lanjut
pemeriksaan LKPN, pemeriksaan
gratifikasi Assessment
Bukan
Kriminal Kewenangan Kepolisian/
Kriminal KPK Kejaksaan
Tidak/Belum
Diproses
Diproses
Penyelidikan
Pelaksanaan
Koordinasi dan Laporan Hasil Tidak Terbukti Stop
Supervisi dgn
Kepolisian dan
Kejaksaan
KPK Kepolisian/
Kejaksaan
Penyidikan
Pengambil-alihan
Penyidikan atau
Penuntutan Penuntutan
Evaluasi
Peradilan Korupsi
Report
12/09/21 29
Wewenag Bidang Pengaduan Masyarakat
PERAN SERTA
MASYARAKAT
KASUS KPK PENGADILAN
Pengaduan/ KASUS TPK (ADHOCK)
Informasi
1. Melibatkan aparat
PENYELIDIKAN penegak hukum,
penyelenggara negara,
PENYIDIKAN dan orang lain yang ada
kaitannya dengan TPK
PENUNTUTAN yang dilakukan oleh
aparat penegak hukum
Kewenangan KPK (pasal 12 UU No. 30 tahun 2002) atau “penyelenggara
Menyadap & merekam pembicaraan
negara (UU 28/99)
PENYIDIKAN (DIK)
* Prosedur khusus untuk memeriksa tersangka tidak berlaku
* Penyitaan dapat dilakukan tanpa ijin Pengadilan
PENUNTUTAN (TUT)
* PU pada KPK adalah Jaksa Penuntut Umum
* 14 hari setelah berkas diterima telah dilimpahkan ke Pengadilan
•Pelimpahan ke Pengadilan TPK (AdHock) PN Jakarta Pusat
* Pemeriksaan dilakukan
(ps. 38B pembuktian terbalik mengenai harta benda)
berdasarkan KUHAP dan UU
12/09/21
No. 31 tahun 1999 Jo UU No. 20 * Paling lama 90 hari sudah diputus. 31
tahun 2001 * Upaya hukum dapat dilakukan (Banding, Kasasi).
UU No. 30 Tahun 2002
12/09/21 32
UU No. 30 Tahun 2002
PENASEHAT
SEKRETARIAT DEPUTI SEKRETARIAT DEPUTI SEKRETARIAT DEPUTI SEKRETARIAT DEPUTI BIRO PERENCANAAN &
BIDANG PENINDAKAN BIDANG PENINDAKAN BIDANG INFORMASI & DATA BIDANG PI & PM KEUANGAN
DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT
PENDAFTARAN & PENGOLAHAN INFORMASI BIRO UMUM
PENYELIDIKAN PENGAWASAN INTERNAL
PEMERIKSAAN LKPN & DATA
DIREKTORAT PENYIDIKAN
DIREKTORAT PENDIDIKAN DIREKTORAT
& PELAYANAN MONITOR
MASYARAKAT
SATGAS-SATGAS
DIREKTORAT PENELITIAN
& PENGEMBANGAN DIREKTORAT
PENUNTUTAN
SATGAS-SATGAS
12/09/21 35
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
RENCANA STRATEGIS
12/09/21 36
Strategi KPK Pendekatan yang dipilih untuk
merumuskan Rencana
Strategis Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)
adalah diawali dengan
Visi
merumuskan Visi dan Misi
Misi KPK yang telah dilakukan oleh
Pembangunan Penggalangan kelima Anggota Pimpinan KPK
Kelembagaan Penindakan Pencegahan Keikutsertaan dengan dibantu oleh suatu tim
KPK Masyarakat
konsultan. Setelah itu, diikuti
dengan merumuskan tujuan-
Implementasi program terintegrasi tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai dalam waktu empat
tahun maupun dalam jangka
Sumber daya yang diperlukan waktu pendek (satu tahun).
APBN Bantuan pihak lain
Untuk mencapai tujuan-tujuan
yang telah dirumuskan
Pencapaian Misi tersebut selanjutnya dirancang
12/09/21 strategi-strategi. 37
Strategi KPK
Visi
Misi
Pembangunan Penggalangan
Kelembagaan Penindakan Pencegahan Keikutsertaan
KPK Masyarakat Mewujudkan Indonesia
yang Bebas Korupsi
Implementasi program terintegrasi
Pencapaian Misi
12/09/21 38
Strategi KPK
Visi
Misi
Pembangunan Penggalangan
Kelembagaan Penindakan Pencegahan Keikutsertaan
KPK Masyarakat Penggerak Perubahan
untuk Mewujudkan
Implementasi program terintegrasi Bangsa yang Anti
Korupsi
Sumber daya yang diperlukan
APBN Bantuan pihak lain
Pencapaian Misi
12/09/21 39
Strategi KPK Strategi pembangunan kelembagaan ini
dijabarkan dalam sejumlah kegiatan yang
terdiri dari:
1. Penyusunan struktur organisasi
2. Penyusunan kode etik
3. Penyusunan rencana strategis
Visi 4. Penyusunan rencana kinerja
Misi 5. Penyusunan anggaran
6. Penyusunan prosedur operasi standar
Pembangunan Penggalangan 7. Penyusunan sistem manajemen sumber
Kelembagaan Penindakan Pencegahan Keikutsertaan daya manusia
KPK Masyarakat
8. Rekrutmen penasihat dan pegawai serta
pengembangan pegawai
9. Penyusunan sistem manajemen
Implementasi program terintegrasi keuangan
10. Penyusunan teknologi informasi
pendukung
11. Penyediaan peralatan dan fasilitas
Pencapaian Misi
12/09/21 40
Strategi penindakan ini dijabarkan
Strategi KPK dalam sejumlah kegiatan yang
terdiri dari:
1. Pengembangan sistem dan
prosedur peradilan pindana korupsi
yang ditangani langsung oleh
Visi Komisi Pemberantasan Korupsi
2. Pelaksanaan penyelidikan,
Misi penyidikan dan penuntutan perkara
tindak pidana korupsi oleh Komisi
Pembangunan Penggalangan
Pemberantasan Korupsi
Kelembagaan Penindakan Pencegahan Keikutsertaan
KPK Masyarakat 3. Pengembangan mekanisme, sistem
dan prosedur supervisi oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi atas
Implementasi program terintegrasi penyelesaian perkara tindak pidana
korupsi yang dilaksanakan oleh
Kepolisian dan Kejaksaan
4. Identifikasi kelemahan undang-
Sumber daya yang diperlukan undang dan konflik antar undang-
undang yang berkaitan dengan
APBN Bantuan pihak lain
pemberantasan korupsi
5. Pemetaan aktivitas-aktivitas yang
Pencapaian Misi
berindikasikan tindak pidana
12/09/21 korupsi 41
Strategi KPK Strategi pencegahan ini dijabarkan
dalam sejumlah kegiatan yang
terdiri dari:
1.Peningkatan efektifitas sistem
pelaporan kekayaan penyelenggara
Visi
negara
Misi 2.Penyusunan sistem pelaporan
Pembangunan Penggalangan
gratifikasi dan sosialisasi
Kelembagaan Penindakan Pencegahan Keikutsertaan 3.Penyusunan sistem pelaporan
KPK Masyarakat
pengaduan masyarakat dan
sosialisasi
Implementasi program terintegrasi 4.Pengkajian dan penyampaian
saran perbaikan atas sistem
administrasi pemerintahan dan
pelayanan masyarakat yang
Sumber daya yang diperlukan
berindikasikan korupsi
APBN Bantuan pihak lain 5.Penelitian dan pengembangan
teknik dan metode yang
Pencapaian Misi mendukung pemberantasan
12/09/21 korupsi 42
Strategi KPK Strategi penggalangan keikutsertaan
masyarakat ini dijabarkan dalam
sejumlah kegiatan sbb:
1.Kerja sama dengan lembaga publik dan
perumusan peran masing-masing dalam
Visi pemberantasan korupsi
2.Kerja sama dengan lembaga
Misi
kemasyarakatan, sosial, keagamaan,
profesi, dunia usaha, swadaya
Pembangunan Penggalangan
masyarakat (LSM) dll., dan perumusan
Kelembagaan Penindakan Pencegahan Keikutsertaan
KPK Masyarakat peran masing-masing dalam
pemberantasan korupsi
3.Kerja sama dengan mitra
Implementasi program terintegrasi pemberantasan korupsi di luar negeri
secara bilateral maupun multi lateral
4.Kampanye anti korupsi nasional yang
terintegrasi dengan diarahkan untuk
Sumber daya yang diperlukan membentuk budaya anti korupsi
5.Pengembangan data base profil korupsi
APBN Bantuan pihak lain
6.Pengembangan & penyediaan akses
kepada publik terhadap informasi korupsi
Pencapaian Misi
12/09/21 43
RENCANA KERJA KPK TAHUN 2004
Sosialisasi peran, fungsi, Rencana Strategis, dan Rencana Kinerja KPK
Kampanye Nasional Anti Korupsi
Penyusunan Proses Bisnis dan SOP
Penggabungan organisai KPKPN ke dalam KPK
Penyelesaian perkara TPK
Penelitian Produk-Produk Hukum yang menghambat implementasi UU
pemberantasan korupsi dan KPK
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai KPK
Riviu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP)
Menyusun mekanisme kerjasama KPK dengan Lembaga Tinggi Negara,
Departemen dan LPND
Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga antikorupsi di luar negeri
(pelatihan, tukar-menukar informasi mengenai pelaku korupsi)
Pemetaan permasalahan dan perolehan informasi TPK
Menetapkan mekanisme kerjasama dengan perguruan tinggi, organisasi-
organisasi keagamaan, kemasyarakatan, LSM dan media massa yang
mendukung gerakan pemberantasan korupsi
Evaluasi dan Pemantauan Kinerja KPK
Publikasi
12/09/21 Laporan Berkala 44
Pengembangan Sistem Informasi KPK
KODE ETIK PIMPINAN KPK
”.........Powers Tends to Corrupt; Absolut Power Tends to
Corrupt Absolutely........”
12/09/21 46
Kode Etik Pimpinan
tidak berpihak dalam melaksanakan tugas, fungsi
dan wewenangnya.
berani menghadapi dan menerima konsekuensi
keputusan.
tidak berhenti belajar dan mendengar,
mampu bertindak tegas tanpa beban.
meningkatkan kinerja yang berkualitas
menanggalkan kebiasaan kelembagaan masa lalu
yang negatif.
menghilangkan sifat arogansi individu dan sektoral.
12/09/21 47
Kode Etik Pimpinan
mengidentifikasi setiap benturan kepentingan yang timbul
atau kemungkinan benturan kepentingan yang akan timbul
dan memberitahukan kepada Pimpinan lainnya sesegera
mungkin.
memberikan komitmen dan loyalitas kepada KPK di atas
komitmen dan loyalitas kepada teman sejawat;
mengenyampingkan kepentingan pribadi atau golongan demi
tercapainya tujuan yang ditetapkan bersama;
menahan diri terhadap godaan yang berpotensi
mempengaruhi substansi keputusan;
memberitahukan kepada Pimpinan lainnya mengenai
pertemuan dengan pihak lain yang akan dan telah
dilaksanakan, baik sendiri atau bersama, baik dalam
hubungan dengan tugas maupun tidak;
12/09/21 48
Kode Etik Pimpinan
menolak dibayari makan, biaya akomodasi, dan bentuk
kesenangan (entertainment) lainnya oleh atau dari
siapapun.
independensi dalam penampilan fisik antara lain
diwujudkan dalam bentuk tidak menunjukkan kedekatan
dengan siapapun di depan publik;
membatasi pertemuan di ruang publik seperti di hotel,
restoran atau lobi kantor atau hotel, atau di ruang publik
lainnya;
memberitahukan kepada Pimpinan yang lain mengenai
keluarga, kawan, dan pihak-pihak lain yang secara
intensif masih berkomunikasi;
12/09/21 49
Kode Etik Pimpinan
Pimpinan Dilarang:
menggunakan sumber daya publik untuk
kepentingan pribadi atau golongan;
menerima imbalan yang bernilai uang
untuk kegiatan yang berkaitan dengan
fungsi KPK;
meminta kepada atau menerima bantuan
dari siapapun dalam bentuk apapun
yang memiliki potensi benturan
kepentingan dengan KPK;
bermain golf dengan pihak atau pihak-
pihak yang secara langsung atau tidak
langsung berpotensi menimbulkan
benturan kepentingan sekecil apapun;
12/09/21 50
Kode Etik Pimpinan
Sanksi:
Pimpinan KPK yang melakukan pelanggaran atau
penyimpangan terhadap kode etik ini dikenakan
sanksi sesuai tingkat kesalahannya.
12/09/21 51
Silahkan Mengunjungi Situs
Komisi Pemberantasan
Korupsi
http://www.kpk.go.id
12/09/21 52
Penutup
Komitmen politik untuk memberantas korupsi telah
merupakan konsensus nasional yang diwujudkan dalam
berbagai peraturan perundang-undangan mengenai
pemberantasan korupsi serta dengan dibentuknya Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Keberhasilan KPK memerlukan dukungan seluruh
masyarakat dan aparatur negara, untuk menggalakkan
gerakan moral anti korupsi.
KPK dengan segala kewenangan yang dimilikinya akan
melakukan upaya penindakan terhadap pelaku tindak
pidana korupsi secara efektif dan berkualitas sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku yang sekaligus
diharapkan dapat memulihkan rasa kepercayaan
masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia
12/09/21 53
TERIMA KASIH
12/09/21 54
KPK = SUPER BODY ?
Sesuai dengan Pasal 6 huruf c Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002, KPK
berwenang melakukan Penyelidikan,
Penyidikan, dan Penuntutan.
Karena Penyelidikan, Penyidikan, dan
Penuntutan disatu tangan maka KPK
disebut Super Body.
Bagaimana dengan Kejaksaan???
12/09/21 55
Penyelidik, Penyidik, Penuntut Umum KPK
Pasal 39 ayat (1)
12/09/21 56
“Dengan demikian KPK mengangkat Penyelidik,
Penyidik, dan Penuntut Umum dari kalangan
anggota POLRI dan JAKSA yang statusnya masih
aktif, karena kalau sudah tidak aktif lagi, statusnya
sebagai penyelidik, Penyidik, dan Penuntut Umum
sebagaimana yang dirumuskan dalam KUHAP
menjadi tidak sah”
12/09/21 57
Diberhentikan Sementara
Terminologi “diberhentikan sementara”
tidak tepat.
Terminologi “diberhentikan sementara”
dilingkungan Pegawai Negeri termasuk
POLRI dan KEJAKSAAN adalah apabila
Pegawai Negeri tersebut dikenai sanksi
hukuman (vide Ps 24 UU 43/1999 Pokok-
Pokok Kepegawaian; Ps 14 ayat (2) dan
(3) UU 16/2004 tentang Kejaksaan RI).
12/09/21 58
“Saat ini di lingkungan KPK terdapat
wacana agar KPK tidak hanya dapat
mengangkat Penyelidik, Penyidik, dan
Penuntut Umum dari instansi POLRI dan
KEJAKSAAN, akan tetapi KPK dapat juga
mengangkat Penyelidik, Penyidik, dan
Penuntut Umum dari sumber lainnya”
12/09/21 59
Pelaksanaan Penyelidikan, Penyidikan,
dan Penuntutan oleh KPK
“Penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana
korupsi dilakukan berdasarkan hukum acara pidana yang
berlaku dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, kecuali
ditentukan lain dalam Undang-Undang ini” – Pasal 39 ayat (1)
UU No. 30 Tahun 2002
12/09/21 61
Hukum Acara Yang Berlaku
1. KUHAP (Undang Undang No 8 Tahun 1981)
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
12/09/21 62
Ketentuan Khusus
12/09/21 63
Pasal 11 UU No. 31 Tahun 1999 jo UU
No. 20 Tahun 2001
12/09/21 64
Kewenangan KPK dalam Penyelidikan, Penyidikan,
dan Penuntutan
Pasal 12 UU No.30 Tahun 2002
12/09/21 67
Penyadapan dan Perekaman
Pasal 26 A UU 31/99 jo UU 20/01
Alat Bukti yang sah dalam bentuk petunjuk sebagaimana
dimaksud dalam pasal 188 ayat (2) KUHAP, khusus untuk
tindak pidana korupsi juga dapat diperoleh dari:
• Alat bukti lain yg berupa informasi yang diucapkan, dikirim,
diterima atau disimpan secara elektronik dengan alat optic atau
yang serupa dengan itu; dan
• Dokumen yakni setiap rekaman data atau informasi yang
dapat dilihat, dibaca dan atau didengar yang dapat dikeluarkan
dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, baik tertuang di atas
kertas, benda fisik apapun selain kertas, maupun yang terekam
secara elektronik yang berupa tulisan, suara, gambar, peta,
rancangan foto, huruf, tanda, angka atau perforasi yang
12/09/21 68
memiliki makna”
Pencekalan
Pasal 12 huruf b UU 30/02
12/09/21 69
Permintaan Keterangan Keadaan Keuangan
Tersangka atau Terdakwa
Pasal 12 huruf c UU 30/02
“Kewenangan ini sebagaimana diketahui adalah untuk
membuka ketentuan tentang rahasia bank (bank secrecy)
yang ada dalam ketentuan perbankan (vide Ps 42 UU 7
/1992 jo UU 10/1998)”
12/09/21 75
Kewenangan KPK Memberhentikan
Sementara Tersangka Dari Jabatannya
”Ketentuan ini tidak terdapat dalam KUHAP ataupun
dalam UU No 31 Tahun 1999 yo UU No 20 tahun 2001.
Oleh karenanya sebagian kalangan berpendapat KPK
memiliki kewenangan yang signifikan besar-nya dalam
melakukan penyidikan.”
”Dalam ketentuan yang mengatur kewenangan KPK
memberhentikan sementara disebutkan kata Tersangka,
hal ini berarti tidak dapat diartikan lain bahwa
kewenangan tersebut hanya bisa dilakukan oleh KPK
pada tahapan penyidikan, tidak dalam tahap
12/09/21 penyelidikan” 76
”Kalau hanya sekedar menghindarkan hal2 yg
menghambat penyidikan atau upaya menghilangkan
barang bukti yang dilakukan tersangka, sebenarnya
melakukan upaya paksa penahanan tersangka dirasa sudah
cukup”
”Dalam praktek KPK pernah menggunakan kewenangan
ini, namun terhadap tersangka yang merupakan
penyelenggara negara selaku pejabat negara ternyata juga
menemukan kesulitan karena dalam perundang-undangan
yang lain tidak jelas siapa pimpinan atau atasan tersangka
tersebut. Terhadap seorang Gubernur misalnya, siapa
pimpinan atau atasannya. Presiden yang mengangkatnya
atau DPRD, demikian pula umpamanya terhadap seorang
anggota DPR siapa Pimpinan atau atasannya Ketua DPR
12/09/21 77
kah, atau Ketua Fraksinya atau rakyat yang memilihnya “
Meminta Data Kekayaan dan Data
Perpajakan Tersangka atau Terdakwa
12/09/21 90
Gugatan Rehabilitasi dan
Kompensasi
Pasal 63 (1)UU No. 30 Tahun 2002 menyatakan “dalam hal seseorang
dirugikan sebagai akibat penyelidikan dan penuntutan yang dilakukan
oleh KPK secara bertentangan dengan undang-undang ini atau dengan
hukum yang berlaku, orang yang bersangkutan berhak untuk
mengajukan gugatan rehabilitasi/ kompensasi
Ayat (2) Gugatan tersebut tidak mengurangi hak orang yang
bersangkutan untuk mengajukan pra-peradilan. Dengan demikian KPK
dalam melakukan kewenangannya dalam penyelidikan, penyidikan dan
penuntutan dapat diajukan gugatan pra-peradilan, rehabilitasi dan
kompensasi. Undang-Undang No 30 Tahun 2002 tidak mengatur
bagaimana acara yang dilakukan dalam gugatan tersebut oleh karenanya
berlakulah ketentuan KUHAP sebagaimana diatur dalam Bab X bagian
12/09/21 kesatu dan Bab XII KUHAP. 91
HUBUNGAN KERJA KPK DENGAN
INSTANSI KEPOLISIAN/KEJAKSAAN
12/09/21 95
KESIMPULAN
12/09/21 98
“ALUR PIKIR” RENCANA STRATEGIS - BIDANG PENINDAKAN
VI S I
KEKUATAN
“MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BEBAS KORUPSI”
UU NO 30 TAHUN 2002:
- PS.3 … INDEPENDENT DAN BEBAS DARI PENGARUH
KEKUASAAN
- PS 6 1, a... KOORDINASI; b … SUPERVISI; c…
MELAKUKAN PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DAN
PENUNTUTAN
M I SI - PS. 7, a… KOORDINASI; b… SISTEM PELAPORAN; c…
MEMINTA INFORMASI; d… DENGAR PENDAPAT
“PENGGERAK PERUBAHAN UNTUK MEWUJUDKAN - Ps. 8,(1)… SUPERVISI… PENGAWASAN, PENELITIAN,
BANGSA YANG ANTI KORUPSI” ATAU PENELAHAAN...
KELEMAHAN
STRATEGI
ANCAMAN
KEP ASTI AN H U KU M; KETER B U KAAN
AKU N TAB I LI TAS; KEP EN TI N GAN U MU M - COLLECTIVE LEADERSHIP : “ONE FOR ALL AND ALL
FOR ONE” BELUM JALAN
- P R O P O R SI O N ALI TAS
- MOTIVASI DAN PERUBAHAN SIKAP MENTAL
PERSONIL
- MORALITAS PENYELENGGARA NEGARA DAN
BUDAYA KORUPSI MASYARAKAT
PROGRAM DAN KEGIATAN
12/09/21 100
KOORDINASI DAN SUPERVISI DENGAN KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN
KEPOLISIAN/
K O OR D I N A SI KEJAKSAAN
OLE H K P K
(P s.7 U U 30 / 0 2 ) Sumber Informasi
MENETAPKAN SISTEM
PELAPORAN KEGIATAN Sistem pelaporan
Penyelidikan
PEMBERANTASAN KORUPSI
DENGAR PENDAPAT/
PERTEMUAN Gelar Perkara
Peradilan
BAHAN SUPERVISI
S U P E R V I S I O L E H K P K
PENGAWASAN, PENELITIAN, ATAU PENELAHAAN TERHADAP INSTANSI YANG
MENJALANKAN TUGAS DAN WEWENANGNYA YANG BERKAITAN DENGAN
PEMBERANTASAN TPK ... (Ps. 8 Ay. 1 UU No.30/02)
DASAR AMBIL
ALIH
A M B I L A L I H O L E H K P K
12/09/21 101
KOORDINASI DENGAN INSTANSI BERWENANG LAIN (BPK, BPKP, ITJEN DEP/NON DEP)
KPK I N ST A N SI
B E R W E N A N G LA I N
Ps.6 dan 7 UU No.30/02
Sumber Informasi BPK, BPKP, ITJEN DEP/NON
Sistem pelaporan/Bantuan Tenaga Ahli
DEP
Ps.12 (1) c, d, g UU No.30/02
Informasi Keadaan Keuangan Tsk BANK INDONESIA
Ps.12 (1) g UU No.30/02
Penghentian Transaksi Perdagangan DEPERINDAG
Penyelidikan
Ps.12 (1) c UU No.30/02
Penyadapan/Perekaman DIRJEN POSTEL
Ps.12 (1) b UU No.30/02
Penyidikan Pencekalan IMIGRASI
Ps.12 (1) f UU No.30/02
Data Kekayaan dan Perpajakan Tsk PAJAK
Ps.12 (1) h UU No.30/02
Penuntutan Pencarian, Penangkapan, Penyitaan INTERPOL
Ps.42 UU No.30/02
Peradilan Koneksitas PANGLIMA TNI
Ps.12 (1) d, g UU No.30/02
Peradilan Korupsi Analisa Transaksi Mencurigakan PPATK
Ps. 12 (1) i UU No.30/02
Penahanan Tersangka LEMBAGA PEMASYARAKATAN
12/09/21 102