You are on page 1of 24

y Bunga Mulia y Putu Nadira Prihartini y Wimas Dinasty Kaes Ratu y Jody Surya Wardana y Dewi Yulyastari y A.A.

Ngr. Aritama

0704205028 0804205002 0804205024 0804205028 0804205064 0804205072

Diawali dengan adanya gejala-gejala yang muncul sebagai suatu bentuk perubahan menuju kearah arsitektur yang lebih ataupun aliran-aliran yang pernah berkembang sebelumnya. Arsitektur modern perkembangannya mulai sekitar akhir abad 19 dan puncaknya pada abad 20, maka lebih populer disebut arsitektur modern, dan yang terjadi sebelumnya merupakan arsitektur pra modern yang mengawali abad-abad sebelum duapuluhan. Keadaan seperti ini merupakan perkembangan sebelum modern atau pre modern archite cture periods. Dimana paham/gaya yang terkenal pada masa itu sebagai berikut: 1. Klasikisme 2. Romantisme 3. Neo gothic 4. Ekletisme

Era arsitektur klasik muncul di periode Klasik dan Abad Pertengahan Eropa, Bangunan bukanlah hasil karya arsitek-arsitek perorangan, melainkan oleh para seniman/ahli keterampilan bangunan yang dihimpun dalam satu asosiasi untuk mengorganisasi proyek. Bentuk geometri pada masa arsitektur klasik hanya mau mengakui bentuk euclidian atau non-euclidian, pemakaian diluar bentuk-bentuk tersebut tidak akan diakui sebagai bentuk geometri.

y Terikat pada norma-norma intelektual yang berlaku; y Bentuk selalu seimbang dan harmoni; y Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis; y Raut muka tenang dan berkesan agung; y Menggambarkan kisah/ceritera tentang istana; y Cendrung dilebih-lebihkan. y Indah dan molek. y Dekoratif.

Ciri-ciri gaya arsitektur klasik yang dominan di Indonesia biasanya bergaya Yunani hingga Romawi dengan ciri-ciri antara lain bagian depan bangunan memiliki pilar-pilar silindris yang berukuran cukup besar, secara umum memiliki atap tidak terlalu curam, jendela berukuran besar, memiliki portico di bagian depan dan selasar yang cukup luas di bagian belakang bangunan, biasanya bangunan berwarna putih untuk memberi kesan megah pada bangunan.

y Aliran romantisme senantiasa memilih kejadian-

kejadian dasyat sebagai tema, penuh khayal dan perasaan, petualangan, atau tentang kejadian-kejadian masa kuno atau tentang negeri-negeri Timur yang fantastis. y Aliran ini lebih menekankan pada bagian emosional dari tingkah laku dan sifat manusia daripada sifat yang rasional, lebih mengutamakan kepercayaan dan intuisi, bukan kecerdasan. (Djauhar Arifin, 1985: 125).

y Mengandung ceritera yang dahsyat dan

cenderung emosional; y Penuh gerak secara dinamis; y Batasan-batasan warna bersifat kontras dan meriah; y Pengaturan komposisi hidup; y Mengandung kegetiran, menyentuh perasaan. y Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Arsitektur gothik adalah arsitektur yang tumbuh dari arsitektur romanika yang menyimpang dari aturan-aturan klasik (Yunani dan Romawi). Kata gothik merupakan kata sindiran bagi arsitektur Romanika yang ada. Arsitektur Gothik merupakan pelurusan dari arsitektur sebagai ilmu bangunan. Akibat lain dari pada adanya kebebasan adalah karyakarya arsitektur tak hanya untuk bangunan ibadah, melainkan sampai pada alun-alun, plaza, air mancur serta permainan tangga untuk ruang luar.

y Dalam perkembangannya, arsitektur Gothik memiliki

kelebihan dari segi skala saja, yakni diluar skala manusia. y Arsitektur Gothik juga menampilkan seni hias bangunan yang berlebihan. y Arsitektur Gothik diwarnai dengan busur-busur yang lancip. Kiblat daripada arsitektur Gothik adalah pada bentuk lengkung dan tidak ada bentuk-bentuk balok dan tiang. y Struktur dalam bangunan harus mewujudkan struktur yang nyata, dan ada ketegasan antara struktur dan bukan struktur dikenall sistem konstruksi dengan istilah Flying buttress (balok miring atau layang) guna penyaluran beban atap.

y Arsitektur gothik juga ditandai dengan unsur-

unsur vertikal dengan skala di luar skala manusia karena adanya kebebasan, masing-masing daerah ingin lebih menonjol dari daerah lainnya. y Untuk mewujudkan karya-karyanya, bangunan arsitektur gothik mempergunakan bahan mempergunakan bahan yang kecil dan disusun dengan spesi yang rapat. Dengan bahan ini elastisitas lebih terjamin. Bahan bangunan tidak terbatas hanya bahan lokal saja, akan tetapi juga mendatangkan dari daerah lainnya.

Arsitektur Eklektisme adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi, dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri.

Pada masa abad ke 19 menjelang abad 20 di Eropa muncul dua kelompok masyarakat konsumen arsitektur dan seni serta pemakainya yang berselisih paham dalam menuju dan mengikuti perjalanan arsitektur ke depan. y Kelompok pertama, adalah revivalis, dimana kelompok ini menyarankan bahwa gaya arsitektur yang menjadi ciri arsitektur Eropa adalah kembali ke gaya atau langgam kuno (klasikisme, romantisme, gothic dengan neo gothicnya, barok dan rococo) karena menurut mereka inilah cermin arsitektur mereka sebagai identitas bangsanya (bangsa Eropa).

y Kelompok kedua sebut saja anti revivalis menghendaki

pengembangkan arsitektur yang betul-betu baru. Artinya, tema atau kisah baru dengan bahasa yang baru pula. Dalam perjalanannya, kelompok antirevivalisme lemah dan mundur. Karena pada kenyataannya kelompok mereka ini banyak melakukan ketidaksingkronan konsep, langgam, gaya dan ditambah lagi pengaruh kekusaan Napoleon yang menginginkan kembali ke gaya arsitektur kuno yang menganjurkan arsitektur adalah seni semata.

Periode ini merupakan era pancaroba , kekacauan, emosional perkembangan arsitektur dan belum menemukan prinsip jelas mana yang akan dituju. Ini sebetulnya akibat pertentangan dua kelompok diatas yang pada akhirnya ada kelompok ketiga yang berdiri diatas keduanya. Lahirlah kemudian gaya arsitektur yang kacau, tambal sulam campuran berbagai gaya yang dicomot disana sini untuk menandakan arsitektur seperti ini dalah gaya arsitektur lain dari yang lain atau lain dari biasanya. Inilah arsitektur ekletime seperti yang dijuluki oleh para ahli kritik arsitektur. Arsitektur ini sebenarnya tidak baru, tetapi boleh dikatakan tidak lama. Ekletisme adalah pancarobanya perkembangan arsitektur dunia yang berlangsung cukup lama dalam rentang waktu dari abad sembilanbelas sampai awal abad duapuluh.

FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA EKLEKTISME y Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis. y Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari alam dan teknologi. y Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art noveau . y Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.

y Pengulangan bentuk- bentuk lama. y Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan

dikembangkan menjadi bentuk baru.

y Roman Chatolic Cathedral British Museum London (1894y y y y y y

1903); J. F. Bentley Fitzwilliam Museum (1837-1847); Cambridge; George Basevi S. George s Hall (1840-1854);Liverpool; Harvey Lonsdale Elmes Opera de Paris (1861-1874); Jean Louis Charles Garnier Gereja Katolik Madelaine (1807-1842); Pierre Vignon Schausspielhaus (1819-1821); Berlin; Karl Friedrich Schinkel Jefferson Memorial (1934-1943); Amerika Serikat; John Russel Pope

You might also like