Professional Documents
Culture Documents
Neoplasma adalah masa jaringan abnormal, yang tumbuh meluas, tidak terkoordinasi, dan tetap berkembang walau penyebabnya telah dihilangkan. Pengertian sel kanker adalah sel yang telah berubah struktur dan fungsi, sedemikian rupa sehingga sel tersebut mengalami peningkatan jumlah yang abnormal, invasif, yang dpt menyebar melalui pembuluh getah bening & pemb darah. Metastasis merupakan suatu perkembangan implant sekunder tanpa berhubungan dgn kanker primernya. Onkogen adalah gen yang responsible thd transformasi neoplastik (Weinberg, 1986; Bishop, 1987; Rosen, 1995) Protoonkogen adalah gen yang bertanggungjawab thd perub yang normal. Protoonkogen dpt mutasi yang berubah mjd onkogen
Sinar ultraviolet (UV) dan radiasi merup agen yang merusak DNA. UV selain dpt menimbulkan karusakan yang luas, jg dpt menimbulkan kerusakan pd basa nukleotida scr individual. Sebaliknya, radiasi sering menimbulkan kerusakan DNA yang luas. Gen yang menyandi informasi keganasan disebut onkogen. Dan gen ini dpt dipindahkan dari satu sel ke sel yang lain, baik scr invitro (Weinberg, 1986) maupun invivo (Crystal, 1997). Proses ini disebut sebagai transfeksi.
Mutasi gen dapat menimbulkan kelainan pengaturan, ekspresi, dan penyimpangan gen penyandi protein yang berpengaruh pada fungsi vital sel, seperti proliferasi dan diferensiasi. Perubahan tersebut secara keseluruhan dapat diamati pada perubahan struktur dan fungsi yang terjadi pada sel kanker, antara lain kemampuan sel untuk menghasilkan protein yang memicu diri sendiri, dediferensiasi dan immortalitas. Manifestasi tumor ganas (kanker) memerlukan akumulasi mutasi genetik dan melibatkan berbagai faktor. Menurut Forbes (1987), perkembangan sel kanker menjadi kanker merupakan proses yang kompleks yang bertahap (multistep process). Tahap (multistep process). perkembangan sel kanker tersebut antara lain, inisiasi, promosi dan progresi.
Pada tahap inisiasi terjadi perub genetik dari protoonkogen (sel normal) menjadi onkogen (sel kanker). Perubahan yang menetap ini akan disusul oleh proses lanjutan. Perubahan ini dpt diamati dan difahami berdasar penelitian pd kanker kolorektal yang memunculkan fenomena multihit. multihit. Akumulasi yang terjadi baik onkogen maupun supresor gen menimbulkan perubahan keganasan.
Epitel normal 5q atau delesi gen FAP delesi gen APC Epitel hiperproliferatif Mutasi 12 p pd gen K-ras Adenoma intermediet Mutasi 18q, delesi gen DCC Adenoma lanjut Mutasi 17p, delesi gen p53 Karsinoma Berbagai mutasi Metastasis
Keterangan: FAP : Familial Adenomatous Polyposis APC : Adenomatous polyposis Coli DCC : Deleted in Colorectal Carsinoma (tumor suppressor gene) & berkaitan dgn invasi gene) p53 : Tumor suppressor gene
Konsep exercise immunology berdasarkan pd fenomena bahwa latihan fisik dpt mempengaruhi respon imun, sedang konsep psikoneuroimunologi berdasar pd fenomena bahwa stres mempengaruhi repos imun (Ader, 1991; Putra 1999) Konsep psikoneuroimunologi dikembangkan berdasar pd suatu pemikiran, bahwa sistem imun tidak sepenuhnya autonom, tetapi merupakan tampilan mekanisme adaptasi yang khusus, yang berkaitan dgn proses homeostatik. Konsep ini telah banyak digun dlm penelitian dan telah meningkatkan perhatian thd interaksi bahaviour, neural, bahaviour, neural, endocrine dan imunitas yang sangat kompleks.
Sistem ketahanan tubuh sangat erat kaitannya dgn lingkungan hidup dan faktor psikososial. Perkembangan konsep ini tidak terlepas dari perkembangan neuroendokrin dan psikobiologi dan imunologi. Keterkaitan stres dgn respon imun merup salah satu pemikiran yang terdapat dlm konsep psikoneuroimunologi. Istilah stres digun utk mengungkap fenomena pasikik dan fisik yang kompleks dan yang mekanismenya belum jelas diketahui. Perub yang terjadi pd keadaan stres dpt berupa perub jaringan, seluler dan biokimia. Aktivitas emosional berjalan melalui hipothalamus, hipofisis dan sekresinya adrenocorticotropic hormon (ACTH), mengirim tanda ke korteks adrenalis, yang mensekresi kortikosteroid. Peningkatan ini akan menyebabkan limfositopeni atau limfositosis, pengecilan timus, limfa dan kel. getah bening.
Banyak fakta menunjukkan bahwa individu yang mengalami stres, cemas, depresi, akan mudah terserang oleh berbagai penyakit. Tikus yang diberi kebisingan, akan lebih peka thd tuberkulosis akut. Pada percobaan binatang, diketahuistres dpt mempercepat perkembangan sel kanker dan meningkatkan metastasis. Pada penelitian ttg sekresi ACTH dan kortisol, diketahui bahwa sekresi ACTH tikus terjadi sangat cepat, kadar di plasma tertinggi dicapai pada 3 menit, sedang kortisol mendapatkan stres tunggal. Pada stres yang berulang, terjadi peningkatan kortisol setelah satu jam dan mulai normal kembali setelah 8 jam.
Ketahanan tubuh yang dicerminkan oleh immune surveillance sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan ekosistem mikro dari suatu kehidupan. Ketahanan tubuh pada hakekatnya merupakan kemampuan yang dimiliki tubuh untuk mempertahankan kondisi fisiologik. Berdasar konsep imunologik dikenal 2 jenia ketahanan tubuh, yaitu ketahanan tubuh natural dan ketahanan tubuh adaptif.