Professional Documents
Culture Documents
KREDIT
Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
UNSUR KREDIT
Kreditur - Bank Debitur - Nasabah Obyek Kredit Perjanjian Resiko Jangka Waktu Balas jasa
Prinsip Kehati-hatian Organisasi dan Manajemen Perkreditan Kebijakan persetujuan pemberian kredit Dokumentasi dan administrasi kredit Pengawasan Kredit Penyelesaian Kredit Bermasalah
Manfaat Kredit
Bagi Bank Memperoleh pendapatan Bunga Rentabilitas Bank meningkat. Bank dapat memasarkan produk lainnya, Giro, Tabungan, dan lain-lain. Meningkatkan skill pegawai dalam bidang usaha riil.
Manfaat Kredit
Bagi Debitur Meningkatkan usaha Debitur Dana mudah feasible Biaya murah Provisi dan bunga Dengan menjadi Debitur, nasabah mendapat fasilitas lainnya Jangka waktu disesuaikan dengan kebutuhan debitur
Manfaat Kredit
Bagi Pemerintah Alat pendorong pertumbuhan ekonomi Menciptakan lapangan usaha dan lapangan kerja Pemerataan Secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan negara pajak Debitur Memperluas pasar
Jenis-jenis Kredit
Penggunaan Jangka Waktu Bentuk Jaminan Sektor Usaha Penarikan dan pembayaran kembali Kualitas/Kolektibilitas
Jenis Kredit
Jenis Kredit
Jangka Waktu
Jenis Kredit
Jenis Kredit
Dari segi Sektor usaha Pertanian, Peternakan, Perkebunan Industri Perdagangan Jasa Perumahan dll
Jenis Kredit
Cara Penarikan
Revolving Credit
Kredit Bertahap
Kualitas
DASAR PENILAIAN
KREDIT
ANALISIS 5 C ANALISIS 6 A
ANALISIS KREDIT
Prinsip 5 C Character Capacity Capital Condition Of Economy Collateral
Collateral
Marketability pasaran yang luas Ascertainability Of Value standar harga Stability Of Value --- nilai jaminan tidak menurun Transferability mudah dipindahtangankan.
Perputaran Persediaan
Perputaran Hutang Dagang Kas
Hutang Lancar
Hutang Dagang Hutang Bank Jangka Pendek Biaya ymh dibayar Pendapatan diterima dimuka
Perputaran Piutang
Perlu mengetahui berapa hari rata-rata piutang dapat ditagih dalam satu tahun. Semakin lama semakin tidak likuid Receivable Turn Over/Days In Receivable
Perputaran Persediaan
Mengetahui berapa hari Persediaan tersebut mengendap di perusahaan dalam satu tahun. Semakin lama semakin tidak likuid Inventory Turn Over/Days In Inventory
ITO/DI = Rata-rata Persediaan x 360 Harga pokok Penjualan
Siklus Usaha
Menghitung berapa hari Perputaran usaha dalam satu tahun. Semakin cepat semakin baik Siklus Usaha = Trade Cycle TC = DR + DI - DP
Menghitung Kebutuhan Modal Kerja dalam satu tahun. TC x (Biaya Cash) x Proyeksi Penjualan 360
Biaya Cash merupakan total biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun. Biaya Cash
Harga Pokok Penjualan Biaya Penjualan Biaya Administrasi & umum, tidak termasuk
Perhitungan Modal Kerja Proyeksi Hutang Dagang Kebutuhan Modal Kerja Modal kerja yang telah tersedia Kebutuhan Modal Kerja Bersih
Contoh
Penjualan
Rp. 1.613.800.000
HPP Rp. 1.371.730.000 Piutang Dagang Rp. 195.000.000 Persediaan Rp. 650.000.000 Hutang Bank Rp. 200.000.000 Hutang Dagang Rp. 0 Biaya Penjualan & Adm Rp. 108.104.000 Kas Rp. 5.600.000 Hitunglah Kredit Modal Kerja yang dapat diberikan?
Laporan Keuangan tersebut merupakan Laporan per semester, sehingga jumlah hari dihitung 180 hari.
= Aktiva Lancar Hutang Lancar = 850.600.000 200.000.000 = 650.600.000 = HPP + Biaya Penjualan & Adm = 1.371.730.000 + 108.104.000 = 1.479.834.000
RTO ITO
= 195.000.000 x 180 = 22 hari 1.613.800.000 = 650.000.000 x 180 = 85 hari 1.371.730.000 = 107 hari
Trade Cycle
TC x Biaya Cash x Proyeksi Penjualan Jumlah hari 107 x 1.479.834.000 x 130% = 1.143.582.830 180
Kebutuhan Modal Kerja total = 1.143.582.830 Modal kerja yang ada (NWC) = 650.600.000 Kebutuhan Modal Kerja bersih = 492.982.830 Modal Kerja tsb dipenuhi dari :
KREDIT INVESTASI
Kredit Investasi
Kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal. Pembelian Aktiva Tetap. Jangka Menengah dan Jangka Panjang
Total Project Cost Dana Sendiri (ditentukan bank) Kredit Investasi (Maksimum)
Contoh
Rencana Investasi
Tanah Bangunan Mesin Kendaraan Aktiva Tetap Lain Total Project Cost Dana Sendiri (40%) Kredit Investasi
Rencana pembangunan selama 5 Triwulan. Misalnya rencana penarikan kredit, dilakukan selama lima kali penarikan setiap triwulan. Suku Bunga 20% pertahun. Bunga selama pembangunan (Interest During Construction) dibiayai bank.
I II III IV V
Total
150,000
24,057
14,434
9,623
Kredit Investasi IDC yang dapat dibiayai bank Kredit Investasi termasuk IDC
Pertimbangan
(NPV)
Discount Factor (suku bunga bank yang berlaku) NPV harus positif
(B/C Ratio)
Perbandingan antara Proceeds dan Cost B/C ratio harus lebih dari 1
(IRR)
PV Proceeds merupakan penerimaan tunai pada masa mendatang, dinilai saat ini. PV Cost merupakan pengeluaran tunai di masamasa mendatang, dinilai saat ini Penilaian saat ini dihitung dengan menggunakan Discount Factor.
n n : Masa Proyek
DF = 1/(1 + i)
i : Suku Bunga
4 5
600.000 800.000
2.800.000
360.000 480.000
2.180.000
240.000 320.000
620.000
Asumsi
Discount Factor 10% pertahun. 10% pertahun merupakan tingkat bunga Deposito tertinggi saat ini. Bunga dihitung setelah Net Cash Flow
Th
Penerimaan
Biaya
DF 10%
PV
0
1
400.000
500.000
240.000
1
0,9091
(500.000)
145.455
2
3 4 5
400.000
600.000 600.000 800.000 2.800.000
240.000
360.000 360.000 480.000 2.180.000
160.000
240.000 240.000 320.000 620.000
0,8264
0,7513 0,6830 0,6209
132.231
180.316 163.923 198.695 320.620
Analisis NPV
Proyek tersebut layak untuk dibiayai, karena NPV positif. NPV = Rp. 320.620 Keuntungan Bersih sebesar Rp 620.000 apabila dinilai saat ini sama dengan Rp. 320.620,-
IRR harus lebih besar dari Suku Bunga Suku Bunga Kredit 24% pa.
IRR = I1 + (I2I1) x .
(NPV+) . (NPV+) (NPV-) I 1 adalah tingkat bunga (DF) dg NPV Positif I 2 adalah tingkat bunga (DF) dg NPV negatif
Th
Penerimaan
Biaya
DF 10%
PV
0
1
400.000
500.000
240.000
1
0,9091
(500.000)
145.455
2
3 4 5
400.000
600.000 600.000 800.000 2.800.000
240.000
360.000 360.000 480.000 2.180.000
160.000
240.000 240.000 320.000 620.000
0,8264
0,7513 0,6830 0,6209
132.231
180.316 163.923 198.695 320.620
Net cash Flow (500.000) 160.000 160.000 240.000 240.000 320.000 620.000
IRR
320.620
IRR = 10% + (30% - 10%) x --------------------------320.620 (- 2.793) IRR = 30% x 0.9913 IRR = 29.74% Bunga Kredit 24% Proyek tersebut layak untuk dibiayai karena menguntungkan, dilihat dari IRR > Suku Bunga
100% dari kebutuhan Investasi = Rp. 500.000.000,60% dari Investasi = Rp. 300.000.000,Maka dapat disimpulkan sbb :
Th
Penjualan
Biaya
Bunga
DF 10%
PV
0
1 2 3 4 5
500.000
240.000 240.000 360.000 360.000 480.000
(500.000)
40.000 40.000 120.000 120.000 200.000
1
0,9091 0,8264 0,7513 0,6830 0,6209
(500.000)
36.364 33.058 90.158 81.962 124.184
2.800.000
Kredit
2.180.000
500.000
600.000
Bunga
20.000
24% pa
(134.275)
Th
0 1 2 3 4 5
Penjualan
400.000 400.000 600.000 600.000 800.000 2.800.000 Kredit
Biaya
500.000 240.000 240.000 360.000 360.000 480.000 2.180.000 300.000
Bunga
DF 10%
1 0,9091 0,8264 0,7513 0,6830 0,6209
PV
(500.000) 80.000 72.727 126.221 114.746 153.988 47.683
Kesimpulan
Dengan Kredit Investasi Rp. 500.000.000,- maka terdapat defisit Cash Flow Bank tidak dapat memberikan sebesar tsb Dengan kredit Investasi Rp. 300.000000,- maka terdapat surplus.
KREDIT KONSUMTIF
Perhitungan Kredit
Kredit Konsumtif
Kredit yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan individu Sumber pembayaran kembali berasal dari Penghasilan rata-rata perbulan. Pada umumnya jumlah angsuran (pokok dan bunga) tidak melebihi 40% dari jumlah penghasilan.
Contoh.
Pak Edi mengajukan kredit ke Bank ABC untuk pembelian rumah. Harga Rumah Rp. 250.000.000,Uang muka Rp. 50.000.000,- Bunga 12% pa Anuitas jangka waktu 5 tahun. Hitung angsuran perbulan Berapa saldo kredit setelah angsuran ketiga. Bila bank menawarkan bunga 8% pa Flat, berapa angsuran perbulan.
Jumlah Kredit
200,000,000
1% perbulan 60 bulan
Angsuran Perbulan
4,448,890